Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Saat ini para ilmuwan di Eropa sedang sibuk dengan temuan mereka, berupa planet unik yang diduga kaya batu rubi dan safir.
Dalam edisi terbaru Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, sekelompok ilmuwan Eropa membahas penemuan exoplanet atau planet di luar Tata Surya yang diduga mengandung batu rubi dan safir dalam jumlah besar.
Penemuan batu mulia di exoplanet bernama HD219134 b itu menimbulkan pertanyaan tentang asal-usul pembentukan planet dan unsur kimia yang terkandung di dalamnya.
Menurut salah satu ahli astronomi dan penulis penelitian, Amy Bonsor, awalnya dia dan rekan-rekannya hanya ingin mempelajari komposisi batuan exoplanet.
Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa batuan di permukaan exoplanet ternyata mengandung kalsium dan aluminium. Namun, tim ilmuwan dari University of Cambridge itu dibuat terkejut setelah mereka menemukan planet HD219134 b.
HD219134 b adalah sebuah planet di luar Tata Surya atau exoplanet yang berjarak 21 tahun cahaya, di konstelasi Cassiopeia.
Planet yang mengorbit bintangnya hanya dalam tiga hari itu memiliki permukaan yang berbatu-batu namun hampir mirip dengan keadaan di Bumi.
HD219134 b sekitar 10 hingga 20 persen lebih padat daripada exoplanet mirip Bumi lainnya. Namun memiliki konsentrasi kalsium dan aluminium yang lebih tinggi.
Seperti diketahui, konsentrasi kalsium dan aluminium yang tinggi merupakan salah satu elemen penting dalam pembentukan batu mulia.
Planet HD219134 b memiliki kondisi suhu tinggi yang memfasilitasi pembentukan batu mulia. Hal ini membuat para peneliti percaya bahwa HD219134 b kaya akan batu rubi dan safir.
Sebagai hasil dari temuan baru, tim ilmuwan Eropa berhipotesis bahwa kelas baru exoplanet berbatu ada yang terbuat dari sejumlah besar kalsium dan aluminium.
Menurut mereka, ada dua contoh eksoplanet lainnya yang memiliki ciri hampir sama dengan HD219134 b, yaitu 55 Cancri e dan WASP-47 e.
" Exoplanet itu benar-benar beragam dan sangat berbeda dari Bumi kita sendiri. Unsur pembentuk exoplanet berbatu - terutama yang kelas Bumi super - sebenarnya juga jauh lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya," kata Bonsor.
Sumber: Popular Science
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN