Miris! Istri Hamil Lagi Anak Kelima Malah Diceraikan Suami, Alasannya Bikin Geram Netizen

Reporter : Sugiono
Kamis, 24 November 2022 11:36
Miris! Istri Hamil Lagi Anak Kelima Malah Diceraikan Suami, Alasannya Bikin Geram Netizen
Walaupun kecewa dengan keputusan suami yang ngotot minta cerai namun wanita itu tak bisa berbuat apa-apa.

Dream - Kemajukan teknologi dan pendidikan tak lantas akan langsung menggerus pemikiran kolot yang sudah puluhan bahkan ratusan tahun diyakini masyarakat. Salah satunya adalah pemikiran pasangan suami istri yang harus memiliki seorang anak laki-laki di tengah-tengah keluarganya.

Pemikiran salah ini hadir karena peran anak perempuan dianggap tidak bisa sama dengan laki-laki. Alhasil suami yang masih pemikiran kolot itu membuat posisi seorang istri hanya dianggap sebagai mesin untuk melahirkan anak. Suara mereka seorang tidak didengar dalam rumah tangga.

Kisah miris itu yang sayangnya masih tumbuh subur di kalangan penduduk pedesaan di China. Cerita dari seorang istri yang sudah melahirkan empat orang anak dan semuanya berjenis kelamin perempuan.

1 dari 6 halaman

Biasanya pasangan yang sudah menikah akan merasa bahagia jika dikaruniai seorang anak, baik itu anak laki-laki maupun anak perempuan.

Namun berbeda dengan seorang pria dari China yang justru menceraikan istrinya yang tengah hamil anak kelima. Alasannya benar-benar tidak masuk akal.

Diceritakan bahwa istri dari pria tersebut saat ini sudah melahirkan empat orang anak yang semuanya berjenis kelamin perempuan.

2 dari 6 halaman

Singkat cerita, wanita tersebut sekarang hamil lagi. Kehamilan wanita itu memang tidak direncanakan sebelumnya.

Bukannya menyambut gembira melihat istrinya hamil lagi, pria yang tak disebutkan namanya ini malah marah-marah. Dia bahkan menceraikan istrinya.

Pria itu marah dan minta cerai karena takut ketika anak kelimanya itu akan berjenis kelamin perempuan lagi.

" Dia ingin menikah lagi dan memiliki anak laki-laki dengan wanita lain," jelas sang wanita.

3 dari 6 halaman

Disebutkan keluarga pria itu memang masih kolot, dan selalu berpikir jika seorang wanita harus melahirkan anak laki-laki untuk meneruskan garis keturunan.

Jika istrinya tidak bisa melahirkan seorang anak laki-laki, maka dia dan suaminya akan dianggap sebagai anak yang tidak berbakti.

Kata wanita kelahiran tahun 1997 itu, setelah melahirkan empat anak yang semuanya perempuan, dia sebenarnya sudah tidak mau hamil lagi.

Tapi dia merasa kasihan dengan suaminya yang tertekan akibat tradisi harus memiliki anak laki-laki untuk melanjutkan garis keturunan.

4 dari 6 halaman

Belakangan wanita itu baru tahu jika dirinya hamil lagi. Dia kemudian memberi kabar tersebut kepada suaminya. Bukannya bahagia, sang suami malah tidak tertarik.

Tak lama kemudian suaminya meminta cerai. Alasannya takut anak kelimanya akan berjenis kelamin perempuan lagi. Hal ini akan memalukan dirinya di hadapan orang-orang sekitarnya.

Si istri hanya bisa pasrah dengan kehendak suaminya. Setelah bercerai, keempat anaknya tinggal bersamanya. Suaminya akan memberikannya uang sebesar 1.000 yuan atau sekitar Rp2,1 juta setiap bulannya.

5 dari 6 halaman

Wanita itu tak ingin menggugurkan kandungannya karena bayi di dalam perutnya sudah semakin besar.

Walaupun kecewa dengan keputusan suami yang meminta cerai namun wanita itu tak bisa berbuat apa-apa.

Istri hamil lagi anak kelima malah diceraikan suami.

Kini wanita itu harus bekerja lebih keras untuk menghidupi keempat anaknya sambil menanti kelahiran bayi kelimanya.

Istri hamil lagi anak kelima malah diceraikan suami.

Dia bekerja setiap hari tanpa henti, bahkan sampai membawa anak-anaknya ke tempat kerja saat hari libur.

6 dari 6 halaman

Walaupun hidupnya terasa sekarang sangat berat namun wanita itu percaya jika bekerja keras maka masa depannya akan lebih baik.

Istri hamil lagi anak kelima malah diceraikan suami.

Cerita wanita diceraikan suami dalam kondisi hamil anak kelima ini menjadi viral di media sosial. Tak sedikit netizen yang ikut memberikan komentarnya.

" Di zaman sekarang masih ada orang dengan pandangan kuno, itu tidak bisa diterima."

" Mengapa tidak memeriksa apakah bayi di dalam perutnya laki-laki atau perempuan dan kemudian memutuskan untuk bercerai atau tidak? Suaminya terlalu kejam."

Beri Komentar