Misteri Batu Anti-Gravitasi di India Tak Kunjung Terpecahkan

Reporter : Puri Yuanita
Kamis, 12 November 2015 16:02
Misteri Batu Anti-Gravitasi di India Tak Kunjung Terpecahkan
Batu 'ajaib' ini berukuran sangat besar dan terletak di sebuah tanah lapang berbentuk lereng-lereng curam.

Dream - Gaya gravitasi membuat semua benda yang dilemparkan ke atas akan kembali jatuh ke bumi. Begitu pula dengan benda-benda yang berada di kemiringan, akan menggelinding ke posisi yang lebih rendah.

Namun anehnya, hal tersebut tak berlaku pada batu yang satu ini. Di kota Mahabalipuram, India Anda akan menemukan sebuah fenomena alam yang sangat langka. Dijamin membuat mata Anda terbelalak.

Ada sebuah batu besar yang sangat seimbang meski berada di tepi lereng yang curam. Batu itu dinamai Krishna's Butter Ball.

Batu 'ajaib' ini berukuran sangat besar dan terletak di sebuah tanah lapang berbentuk lereng-lereng curam.

Terletak di tepi lereng yang miring, seharusnya batu ini menggelinding ke bawah. Namun anehnya hingga saat ini batu tersebut masih bertahan di posisinya.

Keanehan inilah yang akhirnya membuat banyak cerita mistis seputar batu ini berkembang di masyarakat setempat. Mulai dari kisah mitologi dewa-dewi hingga anggapan bahwa batu ini adalah buatan alien.

Namun sebagian orang lebih memilih untuk berpikir realistis dengan menganggapnya sebagai fenomena alam yang langka. Meski demikian, hingga kini belum ada penjelasan ilmiah tentang batu raksasa itu. Keajaiban Batu Krishna masih menjadi misteri yang tak terpecahkan.

Terlepas dari hal itu, tempat ini begitu berhasil menyedot perhatian wisatawan. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang karena ingin menikmati keunikan batu anti-gravitasi tersebut.

(Ism, Sumber: Amusing Planet)

 

1 dari 5 halaman

Pusaka Suku Papua Berumur Ratusan Tahun Ternyata Alquran

Pusaka Suku Papua Berumur Ratusan Tahun Ternyata Alquran © Dream

Dream - Islam telah lama masuk ke bumi Papua, sejak ratusan tahun yang lalu. Hal ini terbukti dengan masih adanya peninggalan-peninggalan ajaran Islam yang dipegang erat oleh suku-suku di Papua sebagai sebuah hukum adat.

Seperti di sebuah wilayah pesisir antara Sorong dan Papua, terdapat satu suku yang diketahui merupakan kaum muslim. Namun sayangnya, mereka tak lagi mengajarkan Islam secara turun-temurun, karena mereka dilahirkan sebagai muslim namun tidak memahami agama Islam.

Mereka sudah tidak mengenal Syahadat. Mereka hanya mengenal satu ajaran adat, yaitu tak boleh makan babi. Meski babi adalah santapan yang masyhur di Papua.

Orang-orang suku itu menganggap larangan tersebut sebagai hukum adat, padahal itu adalah hukum Islam. Menariknya lagi, sang kepala suku mempunyai satu barang yang sangat dikeramatkan berupa sebuah kotak yang menyimpan pusaka turun-temurun.

Mereka tak tahu pasti benda apa itu. Saat mulai banyak nelayan muslim yang datang ke wilayah itu, suatu ketika sang kepala suku menunjukkan pusaka yang telah disimpannya selama ratusan tahun.

Tak dinyana, ketika kotak dibuka, para nelayan muslim pun terkejut karena ternyata isi kotak 'keramat' itu adalah sebuah Alquran yang sudah sangat tua.

Ternyata sudah sejak berabad-abad lalu suku ini menganut Islam. Namun mungkin karena tak ada orang yang mensyiarkan secara turn-temurun, ajaran Islam pun hilang dan tak lagi dikenali di tempat ini.

Tinggallah sebuah pusaka yang diwasiati secara turun-temurun dan mereka anggap sebagai benda keramat, yang ternyata adalah kitab suci umat Islam, Alquran. Selengkapnya klik di sini.    

2 dari 5 halaman

Rahasia Dipilihnya Jazirah Arab Sebagai Tempat Kelahiran Islam

Rahasia Dipilihnya Jazirah Arab Sebagai Tempat Kelahiran Islam © Dream

Dream - Islam merupakan agama yang lahir dan tumbuh di daerah Arab hingga memiliki jumlah umat terbesar di dunia. Namun yang kerap kali menjadi pertanyaan sebagian orang, mengapa jazirah Arab dipilih sebagai tempat kelahiran dan pertumbuhan Islam?

Mengapa Allah tidak menurunkan Islam di negara lainnya seperti Jepang, Amerika atau di negara kita Indonesia? Ternyata ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya. Berikut ulasannya.

1. Arab negara yang damai dan fitrah
Pada saat itu negara Arab merupakan negara yang memiliki penduduk yang hidup dengan damai dan tenang dibandingkan dengan negara lainnya. Bangsa Arab hidup dengan sederhana, tenang, dan jauh dari kemewahan.

Bangsa Arab juga merupakan bangsa yang masih menjaga fitrahnya sehingga memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi dan mulia. Namun mereka tidak memiliki ma'rifat atau pengetahuan yang benar untuk jalan hidup mereka, sehingga bangsa Arab masih hidup dalam kebodohan dan kegelapan. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Quran, QS Al-Baqarah ayat 198.

2. Arab terletak di antara dua peradaban
Jazirah Arab secara geografis terletak di antara dua peradaban yang sangat berbeda, yaitu peradaban barat yang lebih mementingkan materi sehingga nilai-nilai kemanusiaan mereka tidak utuh, serta peradaban timur yang penuh nilai-nilai spiritual dengan khayalan.

Jadi, secara logika jazirah Arab merupakan garis yang memisahkan dua peradaban yang sangat bertolak belakang. Sehingga Islam lahir dan tumbuh di tempat ini untuk mengubah kedua peradaban menuju jalan yang benar. Dengan letak strategis ini maka dapat memudahkan dakwah dari Arab ke seluruh penjuru dunia.

Penjelasan selengkapnya klik di sini.    (Ism) 

3 dari 5 halaman

Misteri Ratusan Tulang Belulang Manusia di Gua Kalimantan

Misteri Ratusan Tulang Belulang Manusia di Gua Kalimantan © Dream

Dream - Desa Kasungai, Kecamatan Batu Sopang di Kalimantan Timur memiliki Gua Tengkorak. Sesuai namanya, gua ini berisi puluhan tengkorak dan tulang belulang manusia yang misterius dan tak diketahui secara jelas dari mana asalnya.

Diperkirakan saat ini ada sekitar 35 tengkorak dan 170 tulang belulang serta sejumlah serpihan tulang di gua tersebut.

Meski misterius, masyarakat setempat meyakini tulang belulang itu merupakan milik nenek moyang mereka yang merupakan masyarakat Paser dari zaman Kerajaan Sadurengas abad ke-16 Masehi.

Keyakinan itu membuat masyarakat 'mengeramatkan' Gua Tengkorak. Tak heran bila gua tersebut begitu terawat dan tulang belulang manusia yang ada di dalamnya pun sengaja disusun rapi oleh masyarakat sekitar.

Meski dikeramatkan dan menawarkan suasana yang agak mistis, gua ini justru banyak dilirik wisatawan. Selengkapnya klik di sini.     

4 dari 5 halaman

Danau Toba Tercemar

Danau Toba Tercemar © Dream

Dream - Tercemarnya perairan di Danau Toba memberi dampak negatif terhadap kedatangan wisatawan. Sehingga empat tahun belakangan, pariwisata  di kawasan tersebut ikut meredup. Melihat hal ini, Kementerian Pariwisata bersama pemerintah daerah Sumatra Utara segera mengambil tindakan.

Ditambah dengan bencana meletusnya Gunung Sinabung yang membuat jumlah kunjungan ke Sumatra Utara terus menurun. Pada tahun sebelumnya, jumlah wisatawan mampu mencapai 250 juta kunjungan. Tapi menurun hingga angka 200 juta karena erupsi Sinabung yang tak kunjung reda.

Arief Yahya kemudian menetapkan Danau Toba sebagai prioritas pengembangan destinasi wisata. Sehingga dilakukan program revitalisasi yang diharapkan dapat memulihkan kembali kejayaan Danau Toba seperti pada era 80-an.

" Toba kami tetapkan sebagai top ten destinasi prioritas. Ditambah dengan kearifan lokal yang mempunyai daya tarik sendiri," ungkap Menteri Pariwisata di Jakarta, Selasa, 11 November 2015.

Selain itu, Danau Toba rencananya akan dipromosikan sebagai Wonderful Indonesia. Salah satu caranya dengan mengadakan Festival Danau Toba (FDT) yang berpusat di Brastagi dan Karo.

" FDT adalah bentuk komitmen kami mewujudkan tempat wisata yang diakui dunia. Serta nantinya akan berbasis geopark yang hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," lanjut Arief.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, Elisa Marbun menambahkan jika FTD yang digelar pada 19-22 November ini akan disemarakkan dengan atraksi seni dan wisata olahraga.

Ditambah dengan karnaval Ulos, yang rencananya akan menghadirkan kain khas masyarakat Batak tersebut dengan panjang 500 meter. Lalu dilanjutkan dengan upacara tradisi, geoparkkarnaval, lomba solu balon dan masih banyak acara menarik lainnya

" Pokoknya saya jamin akan sangat meriah karena hingga saat ini kami sudah dibantu 600 orang untuk aduan suara dan lain-lain," pungkas Elisa. (Ism) 

5 dari 5 halaman

Air Terjun `Mata Jitu` Simpan Kenangan Putri Diana

Air Terjun `Mata Jitu` Simpan Kenangan Putri Diana © Dream

Dream - Terletak di sebelah utara Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Pulau Moyo dianugerahi keindahan alam yang memukau. Adalah hamparan pasir putih dan kekayaan bawah laut yang membuat pulau ini kian menjadi daya tarik.

Namun jangan salah. Tak hanya keindahan pantai, di pulau ini Anda dapat pula menemukan air terjun yang begitu teduh.

Air Terjun Mata Jitu, salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Pulau Moyo. Air terjun ini dikenal sebagai Queen Waterfall karena kabarnya pernah dikunjungi oleh Putri Diana saat ia bertandang ke Indonesia.

Untuk sampai ke air terjun Mata Jitu, dari Labuan Aji, wisatawan dapat menggunakan ojek motor dengan waktu tempuh 20 sampai 30 menit.

Begitu sampai, wisatawan akan takjub dengan pemandangan yang ada. Air terjun ini begitu menarik karena dihiasi oleh stalaktit dan stalagmit yang membentuk tiga undakan air dengan tinggi sekitar 7 meter.

Airnya yang bening dengan warna hijau kebiru-biruan membuat wisatawan bak berada di kolam pribadi. Namun, jangan dulu menceburkan diri ke bawah air terjun ini.

Pasalnya, terdapat aturan dari masyarakat setempat yang melarang wisatawan untuk mandi di sini. Karena hal tersebut diyakini akan berdampak terhadap kebersihan air terjun Mata Jitu yang begitu terjaga.

Ingin tahu lebih banyak tentang air terjun Mata Jitu? Yuk klik di sini.     (Ism) 

Beri Komentar