Brimob Sungkem Dengan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (Instagram @memomedsos)
Dream - Sirkuit Mandalika baru saja menjadi tuan rumah sesi pramusim MotoGP. Sejumlah pebalap dunia adu kemampuan di lintasan baru dengan pemandangan indah tersebut.
Ada momen unik di sela gelaran pramusim tersebut. Seorang anggota Brimob terekam kamera mengusir secara halus beberapa orang yang sedang melihat Sirkuit Mandalika dari atas bukit.
Dalam video diunggah akun @memomedsos, anggota Brimob tersebut mendekati serombongan orang yang meninjau Sirkuit Mandalika. Orang-orang tersebut juga sempat mengambil foto.
" Silakan kalau sudah selesai foto untuk langsung kembali, ini bukan tempat umum," ujar Anggota Brimob diketahui bernama Jumatri tersebut.
Padahal, ada pejabat Indonesia Tourism Developmetn Corporation (ITDC) di rombongan itu. Mereka menjelaskan sedang membawa tamu khusus.
" Izin, Pak, saya pegawai ITDC, saya izin bawa tamu," kata Operations Head ITDC, Pari Wijaya.
Tetapi, Jumari tidak bisa menerima alasan itu. Sebab, dia sedang bertugas.
" Iya betul, Pak, saya tahu, saya juga menjalankan tugas," kata Jumari.
Orang yang dimaksud tamu tersebut kemudian tersenyum namun tetap mengenakan masker. Dia lalu bertanya dari mana asal Jumari.
" Bapak dari mana, Pak?" tanya tamu itu dalam Bahasa Sasak.
" Saya dari Lombok Tengah, Pak, tepatnya di Jabar," jawab Jumatri.
Jawaban itu membuat semua orang bingung. Sebab, tidak ada daerah Jabar di Nusa Tenggara Barat.
" Jabar di mana maksudnya, Pak," tanya tamu itu lagi.
" Janapria Barat, Pak," ucap Jumatri menjelaskan, disambut tawa.
Tamu itu lalu menyebut nama salah satu ulama yang cukup dihormati. Ternyata, nama ulama itu jadi kata kunci terkuaknya identitas si tamu.
" Dulu ada Tuan Guru Azhar, tapi sudah wafat," terang tamu itu.
Mendengar jawaban itu, Jumatri terdiam sejenak. Barulah dia sadar tamu tersebut adalah Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, ulama muda sekaligus eks Gubernur NTB yang turut menggagas Sirkuit Mandalika.
" Kenal, Pak. Sebentar dulu, ini Pak Gubernur ya?" tanya Jumatri.
Jumatri kaget dan langsung mendekat. Dia berusaha meraih tangan TGB untuk sungkem kemudian meminta maaf lantaran tidak mengenali.
" Ya Allah, ampun Tuan Guru, tiang (saya) tidak tanda (tahu)," kata Jumatri.
Bukan marah, TGB memuji ketegasan Jumari. Dia menilai Jumari sudah menjalankan tugas secara profesional.
" Tidak apa-apa, itu namanya profesional. Saya salut atas ketegasan, Bapak," kata TGB.
View this post on Instagram
Advertisement