Muhammadiyah Kecam Serangan Bom di Istanbul

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 29 Juni 2016 20:00
Muhammadiyah Kecam Serangan Bom di Istanbul
"Kepada seluruh bangsa di seluruh benua (mari) melawan terorisme dan jangan memberi toleransi dan ruang bagi para teroris," ucap dia.

Dream - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengecam aksi teror di Istanbul, Turki. Menurut dia, tindakan pengeboman yang mengakibatkan 36 orang tewas dan 140 orang terluka itu merupakan tindakan tidak manusiawi.

" Apapun alasannya, hendaklah sadar dan takut pada azab Tuhan karena telah melakukan tindakan fasad fil-ardl yang merusak kehidupan di muka bumi," kata Haedar, dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa, 29 Juni 2016.

Dia menilai, tindakan teror menggunakan bom kepada masyarakat umum merupakan tindakan yang bodoh dan pengecut. Tindakan yang menghancurkan nilai-nilai kemanusian patut dikutut oleh umat manusia di muka bumi.

" Kepada seluruh bangsa di seluruh benua (mari) melawan terorisme dan jangan memberi toleransi dan ruang bagi para teroris," ucap dia.

Dia berharap, serangan bom itu tidak menggoyahkan persatuan pemerintah dan rakyat Turki. Sebab, kini mereka memiliki musuh bersama yaitu teroris. Selain itu, dia juga berharap pemerintah Indonesia mengambil kerja sama penanganan terorisme.

" Pemerintah Indonesia sesuai jalur diplomasi dan ketentuan internasional harap beri dukungan dan bekerja sama dengan pemerintah Turki menghadapi terorisme," ujar dia.

Seperti yang diketahui, serangan bom kembali terjadi di Turki. Serangan bom tersebut dilancarkan di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki pada Selasa malam waktu setempat. Serangan ini menewaskan 36 orang dan melukai lebih dari 140 orang, ujar para pejabat. Insiden diketahui dilancarkan oleh tiga orang pelaku.

Tiga penyerang memulai tembakan di dekat akses masuk ke bandara. Mereka kemudian meledakkan diri setelah polisi menembak mereka. Perdana Menteri Binali Yildirim menuding kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berada di balik serangan tersebut.

 

Beri Komentar