Dream – Tanda-tanda kecil hari kiamat yang pertama ialah diutusnya Rasulullah SAW sebagai nabi penutup zaman. Artinya sudah tidak ada lagi nabi utusan Allah setelah beliau SAW. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda “Jarak antara pengangkatan aku sebagai Rasul dan hari kiamat seperti jarak dua ini (yaitu dua jarinya).”
Pengetahuan tentang hari kiamat hanya Allah yang mengetahui. Tak seorangpun penduduk langit dan bumi yang mengetahui waktu pasti kapan hari kiamat terjadi.
Namun demikian, meskipun waktu hari kiamat dirahasiakan, Allah telah mengabarkan tanda-tandanya.
Tanda-tanda hari kiamat ini menjadi peringatan serius bagi manusia untuk kembali ke jalan Allah SWT.
Berikut tanda-tanda kiamat kecil setelah wafatnya Rasulullah SAW:
Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah banyak yang mengaku nabi. Dari Tsaubah ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Akan ada pada umatku tiga puluh pendusta, semuanya mengaku sebagai Nabi.” (HR. Abu Dawud)
Pendusta yang sudah muncul setelah Nabi SAW wafat adalah Musailamah Al-Kadzab, Al-Aswad Al-Anasi, Sajah, Tulaihah bin Khuwailid, Al-Mukhtar bin Abi Ubaid Ats-Tsaqafi, Abu Al-Harits Al-Kazzab, hingga Mirza Ahmad Al-Qadiyani.
Fitnah bermunculan di akhir zaman yang di dalamnya bercampur antara kebatilan dan kebenaran. Fitnah ini menyebabkan iman seseorang jadi goyah. Rasulullah SAW bersabda, “Akan terjadi banyak fitnah. Pada masa itu, orang yang duduk lebih baik daripada orang yang berdiri. Orang yang berdiri lebih baik daripada orang berjalan.Orang yang berjalan lebih baik daripada orang berlari. Barangsiapa yang melawannya, ia akan tergilas. Barangsiapa menemukan tempat berlindung, maka hendaklah ia berlindung diri di sana.” (HR. Muslim)
Fitnah bermunculan dimulai dari timur, seperti kelompo khawarij, syiah, rafidhah, bathiniyah, qadariyah, jahmiyah dan mu’tazilah muncul dari Irak. Ajaran-ajaran kufur juga berkembang dari Timur, seperti Majusi.
Dari Abdillah bin Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda: " Ketahuilah sesungguhnya fitnah itu dari sana, ketahuilah sesungguhnya fitnah itu dari sana, dari arah munculnya tanduk syaitan (dari arah timur)." (HR. Bukhari)
Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata, “sesungguhnya budak-budak wanita akan didapatkan di akhir zaman. Merekalah yang disyaratkan dengan ungkapan hisymah (kerabat), di mana saat itu, budak wanita lebih diminati oleh majikannya daripada istri-istrinya yang bukan budak.”
Dalam Hadis Jibril (dialog Nabi dengan Malaikat Jibril yang menyamar sebagai laki-laki) diterangkan bahwa Nabi ditanya tentang tanda-tanda Kiamat. Beliau berkata: " Jika seorang budak wanita melahirkan tuannya dan jika engkau mendapati penggembala kambing yang tidak beralas kaki dan tidak pakaian saling berlomba dalam meninggikan bangunan." (HR. Muslim)
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah: diangkatnya ilmu, tersebarnya kebodohan, diminumnya khamr, dan merajalelanya perzinaan.” (HR. Bukhari dari Anas bin Malik)
Menjelang datangnya hari Kiamat akan ada hari-hari al-Harj, saat itu ilmu hilang dan muncul kebodohan. Pernyataan ini muncul dari hadits Rasulullah SAW dari Abu Hurairah.
Rasulullah SW bersabda: “Jika Persia dan Romawi ditaklukkan untuk kalian, kaum apakah kalian?" Abdurrahman bin Auf berkata, “Kami akan mengucapkan (pujian) sebagaimana Allah memerintahkan kepada kami. Rasulullah berkata, “Atau selainnya: kalian akan berlomba-lomba, kemudian saling iri, kemudian saling memutuskan hubungan, kemudian saling membenci atau yang serupa dengannya.” (HR. Muslim)
Dari Amru bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya dari Nabi SAW bersabda: " Akan datang pada manusia suatu zaman di mana mereka akan dipilih, hingga yang tersisa dari mereka hanyalah orang-orang yang hina, perjanjian-perjanjian dan amanah mereka telah bercampur (tidak menentu), dan mereka berselisih, maka mereka seperti ini (beliau merenggangkan jari jemarinya yang menunjukkan saling bermusuhan saat orang hina jadi pemimpin.”
(Musnad Imam Ahmad bin Hanbal)
Dari Abu Umamah mengatakan Rasulullah SAW bersabda: “Akan ada pada umat ini di akhir zaman orang-orang -atau beliau bersabda, Akan keluar beberapa orang dari umat ini di akhir zaman, mereka membawa cambuk-cambuk bagaikan ekor sapi, mereka pergi di pagi hari dengan kemurkaan Allah dan pulang pada sore hari dengan kemarahan-Nya.” (Musnad Imam Ahmad bin Hanbal)
Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: " Sesungguhnya akan datang pada manusia tahun-tahun yang penuh dengan tipuan, seorang pembohong dibenarkan dan seorang yang jujur dianggap berbohong, seorang pengkhianat dipercaya dan seseorang yang dipercaya dianggap khianat, dan saat itu Ruwaibidhah akan berbicara." Ditanyakan kepada beliau, " Siapakah Ruwaibidhah itu?" Beliau menjawab, " Ia adalah orang bodoh yang berbicara tentang urusan orang banyak (umat)." (Musnad Imam Ahmad bin Hanbal)
Rasulullah SAW bersabda: " Akan datang pada umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina sutra, khamr (minuman keras) dan alat musik, dan sungguh akan menetap beberapa kaum di sisi gunung, di mana (para penggembala) akan datang kepada mereka dengan membawa gembalaannya, datang kepada mereka -yakni si fakir- untuk sebuah keperluan, lalu mereka berkata, 'Kembalilah kepada kami esok hari.' Kemudian Allah menghancurkan mereka pada malam hari, menghancurkan gunung dan merubah sebagian mereka menjadi kera dan babi sampai hari Kiamat." (HR. Bukhari)
Dari Ibnu Mas'ud dari Nabi SAW bersabda: " Menjelang Hari Kiamat riba akan merajalela." (HR Al-Bukhari)
Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya menjelang datangnya Hari Kiamat… (akan banyak) persaksian palsu dan menyembunyikan persaksian yang benar.” (Musnad Imam Ahmad bin Hanbal)
Dari Abdillah bin Amru berkata, Rasulullah SAW bersabda: " Tidak akan tiba hari Kiamat hingga Allah mengambil orang-orang baik dari penduduk bumi, sehingga yang tersisa hanyalah orang-orang yang jelek, mereka tidak mengetahui yang baik dan tidak mengingkari yang munkar." (Musnad Imam Ahmad bin Hanbal)
Dari Ibnu Mas'ud berkata, Rasulullah SAW bersabda: " Sesungguhnya di antara tanda-tanda Kiamat adalah seseorang mengucapkan salam kepada yang lainnya, dia mengucapkan salam kepadanya hanya dengan sebab kenal." (Musnad Imam Ahmad bin Hanbal)
Advertisement