Muslim AS Kecam Larangan Puasa bagi Muslim Xinjiang

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 25 Juni 2015 16:30
Muslim AS Kecam Larangan Puasa bagi Muslim Xinjiang
CAIR mendesak Pemerintah Tiongkok mematuhi Konvensi Internasional PBB tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial.

Dream - Komunitas Muslim Amerika Serikat mengirim surat berisi kecaman atas pelarangan puasa yang diberlakukan kepada Muslim Uighur di Xinjiang. Surat itu ditujukan kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping.

" Kebebasan Muslim di Xinjiang untuk menjalankan ibadah telah dihalangi oleh otoritas lokal yang secara rutin melarang berpuasa Ramadan di bawah kampanye negara untuk menekan praktik ibadah Islam dan tradisi muslim lokal," ujar Direktur Council on American-Islamic Relation Nihad Awad dalam suratnya, dikutip Dream dari onislam.net, Kamis, 25 Juni 2015.

Nihad mengatakan pelarangan tersebut disertai pelecehan terhadap orang Islam yang memelihara jenggot dan wanita yang memakai pakaian Islam.

" Juga dilaporkan bahwa muslim di bawah 18 tahun dilarang mempraktikkan agama mereka dan bahwa pihak berwenang memberlakukan denda berat pada keluarga yang anaknya belajar Alquran serta berpuasa selama Ramadan," kata dia.

Pemerintah Tiongkok selalu memberlakukan larangan berpuasa bagi muslim Xinjiang setiap tahun, serta melarang segala bentuk tindakan yang mencirikan Islam di sana. Larangan ini dikeluarkan dengan dalih memerangi terorisme.

Nihad menerangkan hal ini bertentangan dengan konstitusi Tiongkok yang menjamin kebebasan beragama bagi setiap warganya. Bahkan, Tiongkok sendiri menandatangani Piagam PBB, Deklarasi Universal PBB tentang Hak Asasi Manusia dan Konvensi Internasional PBB tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial.

" Republik Rakyat Tiongkok bertanggung jawab untuk memastikan bahwa umat Islam di Xinjiang dan seluruh besar Tiongkok berhak atas perlindungan yang sama di bawah hukum terhadap setiap diskriminasi negara dan terhadap setiap hasutan untuk melakukan diskriminasi, " kata Nihad.

Atas hal itu, Nihad mendesak Pemerintah Tiongkok mematuhi kesepakatan internasional tersebut dan menghapus segala tindakan yang mendiskreditkan umat Islam di Xinjiang.

" Bagi umat Islam di seluruh Tiongkok dan untuk hak-hak semua orang lain iman bangsa Anda," kata Nihad.

Beri Komentar