Krisis Di Yamen (World Of Buzz)
Dream - Perang berkepanjangan di Yaman menyebabkan penderitaan warga. Yaman saat ini bahkan disebut sedang menghadapi krisis kemanusiaan terbesar sekaligus terparah dalam peradaban manusia.
Saat ini sebanyak 24 juta orang di Yaman tak tidak bisa mengakses air bersih, makanan, maupun obat-obatan.
Pangkal krisis kemanusiaan ini adalah perang. Beberapa tahun lalu, Yaman mengalami perang sipil dan melawan Arab Saudi.
Pada November 2011, Presiden Ali Abdullah Saleh terpaksa menyerahkan kekukasannya kepada wakilnya, Abdrabbuh Mansour Hadi, yang berkuasa hingga saat ini.
The Sun melaporkan bahwa pada Januari 2015, kelompok pemberontak Houthi yang di dukung Iran, merembut kendali negara, termasuk ibu kota Yaman, Sana'a.
Serangan itu membuat Arab Saudi melancarkan serangan udara dan menewaskan ribuan warga sipil, hanya untuk melawan Iran di Yaman.
Meski telah terjadi krisis kemanusiaan di Yaman setelah serangan Arab Saudi, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, masih tetap menunjukkan dukungannya kepada Arab Saudi dengan alasan bahwa negeri King Salman itu telah setuju untuk menginvestasikan " sejumlah uang di AS" .
" Bagaimanapun keadaannya, hubungan kita sangat baik dengan Kerajaan Arab Saudi. Mereka telah menjadi sekutu besar dalam perjuangan kami yang sangat penting melawan Iran," kata Trump.
Dengan dukungan AS yang sangat nyata, Arab Saudi menjadi musuh yang kuat bagi Yaman.
Hingga artikel ini ditulis, sebanyak 24 juta orang, termasuk 13 juta anak-anak, di Yaman berisiko kelaparan.
Yaman menjadi negara termiskin di Timur Tengah dan kehilangan pasokan bahan pokok serta bantuan kemanusiaan. Lebih dari 3,3 juta anak-anak dan wanita hamil atau menyusui kekurangan gizi akut.
Setelah 2017, kelaparan semakin memburuk ketika Arab Saudi memperketat blokade laut, udara, darat, di Yaman.
Pada Oktober 2018, PBB telah memeringatkan bahwa 13 juta orang tengah menghadapi kelaparan di Yaman dan bisa menjadi, " kelaparan terburuk di dunia dalam 100 tahun terakhir."
Selain kelaparan dan perang, orang-orang Yaman juga banyak yang menderita kolera dan tidak lupa pandemi Covid-19 yang terjadi.
Kolera di Yaman terjadi karena negara-negara Saudi sengaja menargetkan sistem air di negeri itu. Tidak hanya ini, infrastruktur, kesehatan, sistem air dan sanitasi serta fasilitas publik lainnya juga telah hancur oleh serangan udara koalisi yang dipimpin Saudi.
Masalah ini bukan isu baru, namun melalui media sosial isu ini mendapatkan lebih banyak perhatian. Beberapa orang telah mengajukan petisi dan halaman GoFundMe untuk membantu orang-orang Yaman.
Petisi Oxfam bertujuan untuk segera menyediakan lebih banyak makanan, obat-obatan, dan bantuan lain untuk menyelamatkan orang-orang Yaman. Anda juga dapat memeriksa situs web UNICEF untuk mengetahui bagaimana perkembangan di Yaman dan program apa saja yang sedang dijalankan.
Berikut adalah beberapa halaman lain yang didedikasikan untuk membantu orang-orang Yaman:
Sungguh mengerikan mengatahui tidak hanya pandemi COVID-19 yang menghantui warga Yaman, tetapi hal=hal lain juga dapat membunuh mereka sewaktu-waktu.
(Sumber: worldofbuzz.com)
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Presiden Prabowo Subianto Reshuffle Kabinet, 5 Menteri Diganti dan Lantik 1 Menteri Baru
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa