Niat Mulia Para Pesohor

Reporter : Puri Yuanita
Rabu, 25 Januari 2017 20:26
Niat Mulia Para Pesohor
Dibalik gemerlap dunia hiburan, mereka mencoba menjadi muslim yang taat.

Dream - " Allahu Akbar... Allahu Akbar..." Suara azan itu memecah keheningan. Terdengar dari gedung berlantai dunia. Sekilas bangunan itu tak seperti masjid. Tak ada kubah. Hanya sebuah bangunan bergaya modern.

Namun bangunan itu memang sebuah masjid. Ada plang nama jelas terlihat. Tertulis Masjid Al-Ukhuwah itu. Dan lantunan azan seorang muazin itu sebuah panggilan. Saat sosok-sosok mungil mulai silih berdatangan.

Para bocah itu berlari kecil memasuki teras Masjid. Berebut meniti titian tangga. Hendak menuju ruangan di lantai dua. Masjid itu memang dibangun dua lantai. Di lantai dasar, dipakai untuk ruang serbaguna.

Satu per satu para bocah bergiliran mengambil air wudhu. Lantas langsung berbaris rapi membentuk shaf. Bersiap mengikuti sholat Ashar berjamaah.

Hingga rakaat terakhir dan mengucap salam, bocah-bocah itu bergegas dari posisi duduknya. Mereka segera bergegas. Tapi bukan hendak pulang. Diraihnya buku iqra dan alat tulis dari dalam tas. Satu per satu duduk bersimpuh. Lembar demi lembar buku iqra dibaca. Seperti rutinitas yang biasa mereka lakoni.

Tak berselang lama, seorang ustazah datang. Di depan para bocah, dia duduk. Satu per satu bocah kecil mendekati perempuan berhijab lebar itu. Menyetor bacaan yang sudah mereka lafalkan tadi.

Suara bening mereka mulai memenuhi ruangan masjid. Lantunan huruf Hijaiyah hingga ayat-ayat suci Alquran terdengar. Sesekali tingkah lugu para bocah membuat sang ustazah tersenyum lebar.

Dua jam berlalu. Semua bocah sudah selesai menyetor bacaan. Kini tiba giliran tanya jawab. Kegiatan yang memang rutin dilakukan sebagai penutup kegiatan. Murid yang mampu menjawab, boleh pulang terlebih dulu. Sampai giliran santri terakhir berpamitan. Mencium tangan sang ustazah dengan takzim.

****

Begitulah keseharian di Taman Pendidikan Quran (TPQ) Masjid Al-Ukhuwah. Sudah setahun belakangan masjid itu ramai dipenuhi para bocah. Saban sore anak-anak datang belajar mengaji. Aktivitas Masjid Al-Ukuhwah jadi lebih semarak sejak ada TPQ.

Namun ada cerita lain dibalik TPQ itu. Ada seorang pesohor yang belakangan seri datang ke sana. Dialah Irwansyah. Artis berwajah tampan yang dikagumi para wanita. Sudah sejak setahun Irwan menggerakkan TPQ di Masjid Al-Ukhuwah, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten.

Semua bermula dari keprihatinannya melihat Masjid yang sepi jamaah. Hati Irwan tergerak memakmurkan masjid. Berawal dari ide, Irwan resmi mendirkan TPQ di bulan Maret 2015. Jumlah murid awalnya tak banyak. Sampai seiring waktu, TPQ Irwan sudah memiliki anak didik 30 orang. Semua belajar mengaji. Gratis, tanpa biaya sepeser pun.

Kehidupan di luar keartisan Irwansyah, membalikkan bayangan tentang gemerlang panggung dunia hiburan. Dibalik popularitasnya, para pesohor ternyata manusia biasa. Pujian dan ribuan penggemar tak selamanya jadi tujuan.

Nikmat duniawi tak selamanya bisa memuaskan hati. Ada relung batin yang ingin diisi. Lewat aktivitas dan ibadah sebagai makhluk Allah.

" Aku belajar ngaji sejak kelas 2 SD sampai kelas 3 SMP kurang lebih 9 tahun. Dulu aku ingin mengajar jadi ustaz. Untuk sekarang aku ingin benget terus-terusan belajar jadi ustaz, tapi bukan yang ceramah tapi lebih mengajar ke adik-adik kita yang ada di TPA," ucap Irwansyah kepada Dream.

Bukan cuma Irwansyah yang memendam keinginan itu. Menjadi muslim taat meski menyandang status selebritis. Tengok saja grup musik Wali. Lagu-lagu mereka renyah terdengar di telinga. Sekali naik pangung, pasti pemujanya langsung ikut larut bernyanyi lagu-lagu mereka.

Tapi siapa sangka, ada kehidupan religius dari band berisi empat personil lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah ini. Mereka punya niat mulia sebagai makhluk Allah. Wali Bank ternyata ingin merenovasi 100 mushola di wilayah Jabodetabek.

Dari yayasan Wali Care dan program Wali Care Foundation Membangun 100 Mushola, setidaknya sudah empat mushola kini bisa digunakan lebih layak. " Teman-teman tergerak hatinya membuat kebaikan. Insya Allah dengan semangat yang ada kita bisa mewujudkan niat baik teman-teman semua," begitu kata manajer Wali, Aji saat berbincangan dengan jurnalis Dream.

Bukan cuma artis dan penyanyi yang memiliki keinginan mulia itu. Niat mengabdikan diri sebagai seorang muslim mulia juga datang dari Agus Yulianto. Namanya pesohor ini memang asing terdengar. Tapi coba sebut panggilan Ki Joko Bodo. Pasti semua mengenalnya. Seorang paranormal yang memiliki harta dan istana yang diberi nama Istana Wong Sinting.

Lama tak muncul di layar kaca, Ki Joko Bodo ternyata memiliki niat mulia. Dia ingin berbenah hati. Perubahan terlihat dari tampilan fisiknya. Tak ada lagi rambut gondrong menghias wajahnya. Jubah hitam yang dulu identik dengan penampilannya juga tak terlihat.

Berpenampilan rapi, paranormal beraksen khas Jawa itu ingin mendirikan sebuah pesantren di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Luasnya sampai 200 meter persegi.

" Bangun pesantren sih iya," ujarnya kepada Dream. " Kalau di Islam itu kan Asmaul Husna ada 99. Jadi kalau berimajinasi harusnya sebenarnya bukan cuma satu (pesantren)."

Diluar tiga nama tadi, masih banyak pesohor berhati naik. Berniat untuk menjadi pribadi lebih baik meski hidup di dunia penuh glamor. (Sah)

(Laporan: Amrikh Palupi & Nur Ulfa)

Beri Komentar