Seorang Pengguna Facebook, Wan Abdul Halim, Hanya Ingin Bertanya Harga Barang. (Foto: Akun Facebook Wan Abdul Halim)
Dream – Membeli barang online bukanlah hal baru di era kemajuan teknologi saat ini. Semua orang bisa melakukan jual beli tanpa harus bertatap muka.
Meski begitu, bukan berarti jual beli online pasti aman. Ada saja pihak tidak bertanggung jawab memanfaatkan dunia internet untuk menipu orang.
Seperti yang dialami seorang pengguna Facebook, Wan Abdul Halim. Dia tertipu oleh sebuah situs yang menawarkan produk kecantikan sehingga harus kehilangan uang sekitar Rp1 juta.
Dilansir dari Mynewshub, Jumat, 26 Mei 2017, Abdul bercerita pengalaman pahitnya ketika berbelanja online. Dia mengaku terpaksa membeli produk masker penghilang bintik hitam di wajah seharga 339,6 ringgit atau Rp1,05 juta. Padahal, dia tidak merasa memesan produk yang dijual dari luar negeri itu.
Kok bisa?
Abdul mengatakan hanya memasukkan detail untuk bertanya harga barang. Dia sama sekali tidak berniat membeli masker itu karena harganya terlalu mahal.
“ Kapan saya memesan benda ini? Saya hanya memasukkan detail untuk melihat harga. Tak ada niat memesan barang jika harganya ratusan ringgit. Tidak ada pembelian apa pun. Tapi, hari ini barang sudah sampai dan saya harus membayar 339,6 ringgit. Pusing rasanya,” kata dia.
Sampai akhirnya, dia mengetahui suatu fakta.
© Dream
Abdul pun akhirnya mengetahui kalau pengiriman barang, walau penerima tidak merasa membeli barang, sebagai salah satu modus penipuan. Masalah ini tidak hanya terjadi di Malaysia, tetapi juga di Singapura, Filipina, dan beberapa negara lain.
“ Inilah taktik penipuan. Kita tidak membeli apa pun, tapi dia akan mengantarkan barang ke alamat kita. Setelah itu, jika beberapa hari kita tidak membayarnya, kita akan mendapatkan surat peringatan,” kata dia.
Abdul membeberkan iklan tersebut berupa video Lux Style Black Head Killer yang sedang digemari orang Malaysia di Facebook. Kata dia, video ini memang bisa memancing orang-orang untuk membelinya.
“ Iklan ini banyak mendapatkan like dan pm (private message) hingga beribu-ribu orang Malaysia yang berminat dengan produk ini,” kata dia.
Supaya tidak ada lagi yang tertipu, Abdul pun berpesan agar tidak sekali-kali mengisi detail untuk mengetahui harga barang.
“ Jangan gatal ingin mengisi detail untuk melihat harga barang. Kalau sudah isi detail, tinggal menunggu barang sampai,” kata dia.
Unggahan Abdul pun mendapatkan perhatian dari warganet. Ada yang mengaku juga terkena tipuan tersebut. Untunglah, warganet segera melaporkannya kepada polisi.
“ Saya baru saja kena. Baru semalam produk ini sampai ke rumah. Sudah membuat laporan. Polisi bilang abaikan saja, tapi harus berhati-hati,” kata netizen bernama Syafiqah Shaharudin.
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti

Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget

Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
