Obat Agar Hati Tidak Merasa Takut Mati

Reporter : Puri Yuanita
Senin, 15 Mei 2017 10:25
Obat Agar Hati Tidak Merasa Takut Mati
Begitu juga dengan hari kematian kita, yang mana tidak seorang pun yang mampu menduga dan mengetahuinya.

Dream - Segala yang terjadi telah ditentukan oleh Allah SWT. Kita sebagai hambaNya hanya mampu berdoa, berusaha dan bertawakal akan apa yang terjadi.

Begitu juga dengan hari kematian kita, yang mana tidak seorang pun yang mampu menduga dan mengetahuinya.

Menurut Uztaz Emran Ahmad, kita memang tidak bisa mengetahui hari kematian. Namun kita masih bisa membuat persediaan atau persiapan untuk menghadapinya.

Berikut uraian dari Ustaz Emran untuk mengetahui obat buat kita yang takut akan kematian.

 

 

1 dari 3 halaman

Perasaan Takut Mati

Perasaan Takut Mati © Dream

Kenapa kita merasa takut mati dan merasa cemas atau khawatir ketika memikirkan tentang kematian?

Jawabannya karena kita terlalu mencintai dunia dan kehidupan ini serta merasa sayang untuk meninggalkannya.

Sebagian orang juga merasa khawatir atau takut untuk mati karena menyangka kehidupannya akan berakhir dan tidak ada apa-apa lagi setelah mati.

Orang seperti ini tidak percaya ada alam ruh atau akhirat. Mereka tidak punya kesadaran tentang masalah tersebut kecuali sebuah akhir yang sia-sia.

Justru memikirkan tentang kematian menyebabkan golongan ini menjadi tertekan, cemas dan khawatir serta merasa ketakutan.

Untuk itu dibutuhkan obat, yaitu berupa kesadaran seperti dalam poin-poin berikut ini:

 

 

2 dari 3 halaman

Kematian Adalah Pasti

Kematian Adalah Pasti © Dream

1. Kematian adalah pasti. Semua orang di seluruh dunia ini akan menghadapinya baik cepat atau pun lambat. Ini merupakan proses kehidupan yang harus dilalui oleh semua makhluk. Justru pasrah, ridha dan menerima hakikat ini adalah obat yang pertama.

2. Kalau sudah menyadari kita akan mati, buatlah persiapan awal-awal sebelum datang saat kematian yang tidak diketahui kapan. Semakin cepat kita bertindak dan siap adalah lebih baik.

Persiapan untuk mati ada dua, yaitu; persediaan untuk meninggalkan dunia ini, dan persiapan untuk menghadapi kehidupan setelah mati.

Ada orang yang siap untuk mati, tetapi sekedar untuk meninggalkan dunia ini saja. Dia membuat wasiat. Dia menikmati hidup ini dengan sebaik-baiknya.

Dia mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi kematian dengan tenang dan pasrah menerima kenyataan hidup. Namun dia tidak siap dengan kehidupan setelah mati.

Masalah ini sering dihadapi oleh orang yang bergelar Islam karena keturunan. Mereka tidak melalui fase pencarian kepercayaan atau keimanan. Sebaliknya hanya mewarisi agama dari orang tua atau keluarga lingkungan.

 

 

3 dari 3 halaman

Kehidupan Setelah Mati

Kehidupan Setelah Mati © Dream

3. Kehidupan setelah mati melibatkan soal kepercayaan dan keimanan seseorang terhadap agama, Al-Quran dan sunnah serta keyakinan kepada Tuhan.

Untuk menyelesaikan masalah krisis keimanan dan keyakinan, perjalanan mencari kebenaran harus dilakukan oleh individu tersebut. Mereka harus melalui perjalanan mencari hidayah dan petunjuk!

Caranya? Dengan mendalami ilmu tentang ketuhanan dan agama, bepergian untuk melihat alam dan kebesarannya serta menghayati kebenaran melalui argumen, penelitian dan menjawab persoalan yang memperkuat keyakinan.

Hanya dengan melakukan pencarian Iman dan hidayah barulah golongan Islam karena keturunan menemukan kembali nilai agama dan keimanan yang selama ini diambil secara sembarangan atau diterima apa adanya.

4. Beramal saleh dan bersungguh-sungguh untuk mengumpulkan bekal di akhirat. Dan hal ini akan lebih berarti setelah seseorang memperoleh keyakinan dan keimanan yang teguh hasil dari rasa penat dan payah mencari kebenaran dan hidayah.

Kesimpulannya, perjalanan dan kewajiban kita masih jauh dari selesai dan sangat membutuhkan fokus yang serius dari kita.

Justru kita harus sadar bahwa kita tidak memiliki waktu untuk menyibukkan diri dengan hal yang remeh-temeh dan sia-sia di dunia ini.

Marilah bersiap-siap dengan amalan dan perbuatan yang bisa dijadikan bekal untuk menghadapi kematian dan kehidupan yang kekal!

(Sumber: siakapkeli.my)

Beri Komentar