Larang Mudik Tapi Buka Tempat Wisata, Ini Kata Satgas Covid-19

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 21 April 2021 13:00
Larang Mudik Tapi Buka Tempat Wisata, Ini Kata Satgas Covid-19
Satgas Covid-19 menegaskan objek wisata harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Dream - Pemerintah melarang mudik Lebaran mulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021. Tetapi, Pemerintah tetap mengizinkan objek wisata buka selama periode tersebut.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengingatkan, objek wisata harus menerapkan prinsip kehati-hatian. Protokol kesehatan harus ditegakkan.

" Meskipun objek wisata dibuka di masa pandemi, prinsip kehati-hatian dan menghindari terjadinya kepadatan dan kerumunan harus menjadi prioritas," ujar Wiku, disiarkan kanal YouTube BNPB.

Penyelenggara objek wisata harus menjalankan pengawasan secara ketat mengenai penerapan protokol kesehatan. Seluruh pihak baik pengunjung maupun pengelola wajib mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan.

" Penyelenggara objek wisata selalu mengingatkan pengunjung untuk memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak selama berada dalam area objek wisata tersebut," kata dia.

Pada dasarnya, tambah Wiku, Satgas Covid-19 tidak membolehkan wisata jarak jauh. Larangan untuk ini sudah tercantum dalam Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021.

" Ini diharapkan dapat mengurangi jumlah wisatawan di lokasi pariwisata agar tidak menimbulkan kerumunan dan mencegah masuknya kasus dari daerah lain yang berpotensi membawa varian baru yang mungkin lebih menular dan membahayakan keselamatan masyarakat," kata Wiku.

1 dari 4 halaman

Menkes Ingatkan Lonjakan Kasus Covid-19

Dream - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap situasi di tengah pandemi Covid-19. Ini menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 sangat tinggi di sejumlah negara.

Budi mengatakan lonjakan kasus di luar negeri disebabkan dua hal. Pertama, kemunculan strain baru dan kedua, peningkatan vaksinasi yang ternyata membuat masyarakatnya abai protokol kesehatan.

" Penyebabnya ada dua, yang pertama adalah mutasi baru, sudah masuk juga di Indonesia, walaupun kita masih sangat sedikit insidennya. Yang kedua, yang paling penting adalah karena mereka sudah vaksinasinya tinggi, jumlah konfirmasi kasusnya menurun, mereka lupa, mereka kurang waspada, mereka mengendurkan protokol kesehatan," ujar Budi, dikutip dari Setkab.go.id.

Karena itulah, Budi terus mengingatkan masyarakat untuk waspada. Meski saat ini terjadi penurunan kasus Covid-19 sebagai hasil kebijakan Pemerintah dalam memberlakukan pengetatan.

" Tolong kita jaga diri kita, kita tetap waspada, kita tetap hati-hati, kita tetap disiplin menjalankan protokol 3M," kata Budi.

Selain itu, Budi juga meminta masyarakat untuk tetap mematuhi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Menurut dia, dampak dari kebijakan ini sudah sangat baik bagi perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.

" Kalau itu bisa kita tetap jalankan, insyaallah di masa Ramadan ini dan Idulfitri, kita tidak usah mengalami seperti yang ada di India," kata Budi.

2 dari 4 halaman

Menkes Budi: Seluruh Dunia Rebutan Vaksin Covid-19

Dream - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan kebutuhan vaksin semakin terbatas. Bahkan saat ini banyak negara berupaya keras memperebutkan vaksin untuk mencukupi kebuthan dalam negeri masing-masing.

" Memang sekarang di seluruh dunia rebutan vaksin itu semakin keras," ujar Budi, dalam kanal Sekretariat Presiden.

Meski demikian, Budi memastikan pasokan vaksin untuk Indonesia terjamin. Sebab Indonesia tidak hanya mengandalkan satu pemasok.

" Alhamdulillah, Indonesia itu sumber vaksinnya ada empat," kata dia.

Empat sumber tersebut yaitu China, Inggris, Amerika Serikat, dan Jerman. Sehingga apabila salah satu pemasok terganggu, Indonesia masih bisa mengandalkan sumber lain.

" Salah satu yang lancar ini dari China, jadi rutin mereka memang setiap dua minggu itu ada pengiriman," ucap Budi.

 

3 dari 4 halaman

Vaksinasi Melambat

Indonesia baru menerima 6 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku pada Minggu, 18 April 2021. Seluruh pesanan vaksin Indonesia ke Sinovac mencapai 140 juta bulk dengan pengiriman bertahap.

Kedatangan vaksin pada Minggu kemarin merupakan pengiriman tahap delapan. Untuk selanjutnya, bulk akan diolah oleh PT Bio Farma menjadi vaksin siap pakai.

" Pengirimannya datang kemarin itu 6 juta bahan baku. Itu akan jadi 80 persennya atau 4,8 juta satu bulan kemudian di bulan Mei," kata Budi.

Karena menunggu vaksin siap, maka vaksinasi terpaksa sedikit melambat. Selain karena proses produksi, juga akibat ada hambatan untuk vaksin AstraZeneca.

" Tapi Alhamdulillah yang China masuk, sehingga April ini insya Allah harusnya terpenuhi dan kita juga sudah menyiapkannya untuk bulan Mei," kata Budi.

4 dari 4 halaman

Tinjau Vaksinasi Seniman, Jokowi: Eling lan Waspodo, Tidak Boleh Lengah

Dream - Presiden Joko Widodo hari ini meninjau vaksinasi Covid-19 untuk para seniman di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Para seniman tampak antusias mengikuti vaksinasi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengingatkan pandemi Covid-19 masih ada dan nyata. Dia mengingatkan masyarakat harus tetap ingat dan waspada.

" Eling lan waspodo, tetap, tidak boleh lengah," ujar Jokowi, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi menekankan bahaya Covid-19 tidak boleh disepelekan. Mengingat saat ini Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren penurunan.

" Jangan sampai situasi sekarang yang kurvanya sudah lebih baik, menurun, ini menjadi naik lagi gara-gara kita lengah dan tidak waspada," kata Jokowi.

Vaksinasi untuk para seniman telah dijalankan. Jokowi berharap para seniman dapat terlindungi dari Covid-19 sehingga dapat kembali beraktivitas.

" Semuanya tadi berjalan dengan lancar, saya harapkan semakin banyak yang disuntik vaksin bisa menurunkan Covid-19," kata dia.

Beri Komentar