Een Sukaesih (Sumber: Liputan6)
Dream - Di Hari Guru Nasional ini, perjuangan seorang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa itu seperti tak pernah habis. Pengorbanan seorang guru untuk mendidik serta menciptakan bibit-bibit penerus bangsa tidaklah mudah. Suka, duka, marah, senang, kecewa menjadi santapan saat menghadapi murid-murid tercinta.
Kisah mengharukan datang dari Sumedang, Jawa Barat. Wanita 52 tahun ini berjuang untuk mengajar sejumlah murid yang datang ke rumahnya. Dalam keterbatasan, Een Sukaesih terus bersemangat berbagi ilmu dengan murid-muridnya.
Een memang hanya bisa mengajar sambil berbaring karena ia mengalami kelumpuhan sejak 26 tahun silam. Tak banyak yang bisa dilakukan Een, namun semua itu sungguh berarti bagi anak-anak di lingkungan sekitarnya, Dusun Batukarut, Desa Cibereum Wetan, Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat.
Wanita kelahiran 10 Agustus 1963 ini mengidap penyakit Rheumatoid Arthritis (RA). Penyakit autoimun kronis, progresif dan melumpuhkan. Beberapa penelitian menunjukkan penderita penyakit ini kebanyakan kaum wanita.
Keinginan Een untuk dapat mengajar begitu besar. " Anak-anak ini obat buat saya. Sebenarnya, apa yang saya lakukan semata-mata demi Ridho Allah SWT dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Di satu sisi, saya merepotkan orang lain. Tapi, di sisi lain, saya ingin bermanfaat buat orang lain" , Ungkap Alumni IKIP Bandung ini.
Pensaran dengan kisah guru luar biasa ini? Yuk simak kisah selengkapnya Baca di sini (Ism)
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Ayo berbagi traffic di sini!
Advertisement
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Punya Budget Cuma Sejuta? Ini 5 Hal yang Perlu Kamu Cek Sebelum Beli Ponsel
Bunga Bangkai di Kebun Raya Ini Dicuri, Polisi Langsung Turun Tangan
Menag Nasaruddin Umar Tanggapi Tayangan Trans Media Soal Pesantren
10 Ribu Orang Antre untuk Mencoba Chip Otak Bikinan Perusahaan Elon Musk