Ilustrasi Tabir Surya (Shutterstock.com)
Dream - Hanya karena batuk hebat sebanyak tiga kali, sepuluh tulang rusuk gadis China berusia 20 tahun patah.
Orang pun bertanya-tanya. Mereka heran, kenapa tulang gadis dari Zhejian itu begitu rapuh.
Dokter yang memeriksanya mengungkap penyebabnya. Gadis bernama Xiao Mei (bukan nama sebenarnya) itu ternyata kekurangan vitamin D.
Tetapi, bagaimana mungkin kekurangan vitamin D bisa menyebabkan sepuluh tulang rusuknya patah hanya karena batuk-batuk?
Kepada China Press, Xiao mengaku awalnya bertikar jerami setiap malam karena tak tahan cuaca panas.
Anehnya, Xiao malah menderita gejala seperti pilek setelah tidur dengan tikar jerami tersebut.
Dokter pertama kali mendiagnosis gadis tersebut menderita asma alergi karena tungau debu.
Namun, tiga hari kemudian, dada sebelah kiri Xiao terasa sangat sakit setelah tiga batuk yang hebat.
Dokter pun melakukan pemeriksaan lanjutan yang mengungkapkan penyebab utama dadanya sangat sakit setelah batuk-batuk.
Ternyata kepadatan tulang Xiao lebih rendah dari wanita pada umumnya. Selain itu dia juga kekurangan vitamin D parah.
Kalsium dan fosfor dalam darahnya juga terhitung lebih rendah dari kebanyakan orang.
Mengenai mengapa Xiao memiliki kadar vitamin D yang sangat rendah, dokter percaya kebiasaan perawatan kulit sehari-hari adalah penyebabnya.
Xiao membenarkan. Karena takut kulitnya hitam, dia berusaha selalu tinggal di dalam ruangan. Dia juga menggunakan tabir surya SPF50 sepanjang tahun.
Dokter mengatakan, memenuhi kebutuhan vitamin D itu sangat mudah dan tidak perlu mengeluarkan biaya.
" Mereka yang berusia muda dapat menyerap vitamin D yang dibutuhkan dari Matahari. Mereka cukup berjemur selama 20 menit tiga kali seminggu," kata dokter.
Selain sinar Matahari, vitamin D juga bisa ditemukan dalam makanan, seperti telur, susu, dan produk-produk dari ikan.
Meski ada penelitian yang mendukung klaim sang dokter, banyak penelitian lain menemukan bahwa penggunaan tabir surya yang normal belum terbukti bisa berpengaruh pada berkurangnya vitamin D.
Karena itu, sebagian penelitian tetap menganjurkan untuk menggunakan tabir surya secara normal untuk melawan kerusakan kulit akibat sinar Matahari.
(Sumber: Asia One)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN