Sosiolog UNPAD Ungkap Efek Positif Tren Permainan Lato-Lato

Reporter : Nabila Hanum
Rabu, 11 Januari 2023 08:00
Sosiolog UNPAD Ungkap Efek Positif Tren Permainan Lato-Lato
Ada delapan dampak sosiologis bagi anak terkait permainan lato-lato

Dream - Demam permainan lato-lato kini sedang terjadi, bukan hanya di kalangan anak-anak, tapi juga orang dewasa. Mainan seru ini rupanya memiliki dampak sosiologis tertentu.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad), Hery Wibowo. Menurut Hery, permainan yang sudah ada sejak 1990-an itu menjadi momentum terbaik bagi orangtua untuk “ sedikit” melepaskan anak dari ketergantungan bermain gadget.

Dengan demikian, anak menjadi sedikit terhindar dari potensi negatif yang bisa dialami ketika terlalu banyak bermain gawai.

“ Ini juga momentum terbaik untuk membangun ‘growth mindset’ dengan penekanan bahwa proses itu pending, tidak ada sukses instan, dan berlatih akan membawa hasil,” kata Hery dalam keterangannya, dikutip Selasa 10 Januari 2023.

Hery menjelaskan, ada delapan dampak sosiologis terkait permainan lato-lato:

1 dari 5 halaman

1. Membangun Interaksi Sosial

Menurut Hery, lato-lato mampu membangun interaksi sosial. Berbeda dengan permainan berbasis perangkat seperti HP, tablet, atau perangkat lainnya, lato-lato lebih menyenangkan untuk dimainkan bersama-sama.

“ Artinya, inilah ajang membangun interaksi sosial dari generasi Z yang sering disebut generasi ‘alien’ karena suka menyendiri dan generasi rebahan. Tanpa terasa kohesi sosial antar anak-anak mulai terbangun,” kata Hery.

2. Membangun Identitas Sosial

Lato-lato mampu membangun identitas sosial dan konsep diri yang positif. Secara tidak langsung, anak yang memainkan lato-lato akan berusaha menunjukkan kemahirannya di depan teman sebaya.

Menurutnya, ini bisa menjadi lahan positif bagi anak untuk membangun konsep diri positifnya, karena mereka memiliki “ wahana” untuk menunjukkan kebisaannya yang belum tentu dimiliki anak-anak lain di lingkungan sosial permainannya.

2 dari 5 halaman

3. Magnet FOMO

Permainan lato-lato bisa menjadi magnet Fear of Missing Out (FOMO). Hery menjelaskan, FOMO menjadi salah satu karakteristik kuat dari generasi Z berdasarkan analisis para ahli.

Generasi Z yang lahir dari tahun 1995-2012 ini selalu takut dikatakan ketinggalan zaman, sehingga mereka berlomba mengejar apapun yang sedang viral.

4. Melakukan Inovasi

Lato-lato mampu mewadahi karakter generasi Z sebagai generasi “ do it yourself”. Permainan ini dengan segala kesederhanaannya mampu mendorong pemainnya melakukan ragam inovasi saat memainkan dan menikmatinya. Melalui ini, kapasitas kreativitas anak dapat terus berkembang dengan cara menyenangkan.

3 dari 5 halaman

5. Membangun Hubungan dengan Orangtua

Lato-lato dapat menjadi alternatif membangun hubungan sosial yang menyenangkan bagi orangtua dan anak.

“ Momentum memainkan lato-lato dapat menjadi waktu berkualitas bagi anak dan orangtua, sekaligus wahanan pemahaman nilai-nilai positif dan sarana orang tua mengapresiasi kelebihan sang anak, sehingga anak makin merasa berharga. Ini penting bagi tumbuh kembangnya kelak,” paparnya.

6. Ajang Pansos

Bermain lato-lato dapat menjadi ajang panjat sosial (pansos). Di era modern, popularitas di dunia media sosial seakan menjadi level atau status sosial alternatif di luar dunia nyata. Kemahiran memainkan lato-lato dapat menjadi wahanan pansos bagi pemainnya.

4 dari 5 halaman

7. Mengatasi Stres

Aktivitas bermain lato-lato dapat menjadi stress healing bagi sang anak untuk rehat sejenak dan mengisi energi untuk kembali untuk siap melakukan aktivitas akademik sekolah yang memiliki jadwal padat.

8. Mempengaruhi Ekonomi

Permainan lato-lato mampu memberikan pengaruh ekonomi positif bagi penjual dan produsennya. Dengan harga yang relatif terjangkau, permainan ini dapat dengan mudah dimiliki oleh semua orang.

5 dari 5 halaman

Dampak Negatif Lato-Lato

Kendati memiliki berbagai dampak sosiologis, permainan ini memiliki berbagai dampak negatif yang bisa timbul. Menurut Hery, permainan ini bisa menjadi negatif apabila anak-anak ataupun orangtua tidak bisa mendukung dan mengaturnya.

Beberapa dampak negatif lato-lato di antaranya mengurangi waktu belajar atau mengerjakan tugas karena ketagihan bermain, potensi melahirkan rasa rendah diri jika tidak berhasil memainkannya, hingga tidak pekanya orangtua terhadap keberhasilan anaknya dalam bermain lato-lato.

Selain itu, anak juga perlu waspada saat bermain permainan ini. Ayunan bola yang kuat dan tidak terkontrol dengan baik berpotensi membentur ke bagian tubuh pemainnya, seperti mata, hidung, ataupun kepala.

“ Sehingga diperlukan fokus dan konsentrasi penuh dalam memainkan, agar tidak membahayakan pemain maupun teman-teman disekitarnya,” ujarnya. 

Sumber: Unpad.ac.id

Beri Komentar