Dikira Ular Raksasa, Ternyata Kumpulan Jutaan Larva Yang Merayap Di Atas Tanah. (Foto: Imgur)
Dream - Baru-baru ini penampakan foto makhluk yang merayap di atas tanah mirip ular raksasa menghebohkan jagat maya.
Makhluk yang didominasi warna gelap kecoklatan tersebut memiliki panjang hingga lebih dari 10 meter.
Namun setelah diamati dengan seksama, makhluk misterius itu sebenarnya bukan ular raksasa jenis baru.
Itu sebenarnya adalah sekumpulan besar larva agas spesies tertentu yang bermigrasi dengan berkumpul menjadi satu.
Berjumlah hingga jutaan, larva agas jamur ini akan merayap di atas tanah sebagai satu kesatuan hingga membentuk seperti ular besar. Fenomena aneh ini dikenal sebagai 'Pleń' di Polandia dan 'Heerwurm' di Jerman.
Sejauh abad ke-17, larva sciaria militaria, spesies agas jamur bersayap gelap yang ditemukan di seluruh Eropa Tengah, akan melakukan migrasi dengan merayap di atas tanah sebagai satu kesatuan dengan panjang mulai dari 50 sentimeter hingga 10 meter.
Orang Polandia, yang pertama kali mendokumentasikan fenomena langka dan aneh itu, menyebutnya sebagai Pleń. Migrasi yang unik ini diikuti oleh beberapa ribu hingga jutaan larva kecil agas sciaria militaria.
Mereka merayap di atas tanah sebagai satu kesatuan, menuju tujuan yang sejauh ini hanya merupakan spekulasi para ilmuwan.
Penyebutan pertama Pleń dalam dokumen Polandia berasal dari abad ke-17, di Silesia. Saat itu, orang menghubungkan fenomena tersebut dengan kemalangan atau kemakmuran dan kebahagiaan.
Mereka yang termasuk dalam kategori terakhir akan mengumpulkan larva sciaria militaria, mengeringkannya, dan kemudian menyebarkannya di tanah dan di lumbung mereka, untuk memastikan panen yang melimpah.
Sekitar 100 penampakan Pleń telah dilaporkan di Polandia setelah Perang Dunia Kedua. Yang terbaru bahkan berhasil tertangkap oleh kamera.
Fenomena ini telah diamati di Pegunungan Carpathian, rawa-rawa Biebrza, dan Hutan Purba Białowieża.
Meskipun laporan pertama diketahui ada di Polandia, namun fenomena Pleń ternyata juga ada belahan dunia lainnya.
Fenomena Pleń ini juga ditemukan di hutan Rusia, Lithuania, Swedia, Norwegia, Bavaria, Hongaria, Swiss, dan Amerika Utara.
Hingga saat ini, ilmu pengetahuan belum memberikan penjelasan lengkap tentang fenomena aneh dan langka ini.
Namun, menurut informasi penelitian yang ada saat ini, pergerakan ribuan larva kecil sebagai unit raksasa bekerja seperti ban yang berputar dengan kecepatan tinggi.
Seekor larva akan merangkak di atas 'tetangganya', yang juga ikut bergerak. Ini berarti mereka bergerak dua kali lebih cepat.
Setelah itu, larva yang ada di atas tadi akan menghabiskan waktu di bagian bawah, begitu seterusnya.
Secara keseluruhan, jika jumlah larva terdiri dari dua lapisan, ia bergerak sekitar 1,5 kali kecepatan individu, dan jika jumlah lapisan lebih besar, kecepatannya juga meningkat.
Ini merupakan cara satu-satunya bagi larva agas jamur berpindah tempat dengan cara yang lebih efisien.
Adapun tujuan akhir dari migrasi ini diduga karena kekurangan makanan atau menghindari efek kering sinar matahari.
Sumber: OddityCentral
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib