Lebih 20 Tahun Berlalu, Korban Rudapaksa Masih Tak Berani Pulang Kampung: Trauma Ditindih 'Makhluk Hitam'

Karena kelakuan orang minyak ini, banyak warga pada saat itu hidup dalam kewaspadaan dan ketakutan, terutama kaum Hawa.

Menurut cerita penduduk desa, orang minyak akan merudapaksa para gadis sebagai salah satu syarat mempelajari ilmu hitam.

Sejak kisah seram itu viral, Shima mulai khawatir karena orangtuanya harus pergi ke Jitra, Kedah, untuk mengunjungi kakaknya yang baru saja melahirkan.

Sehingga Shima harus tinggal sendiri di rumah selama seminggu padahal dia harus kerja. Shima hanya bisa berdoa agar tidak terjadi hal buruk.

" Memang takut tinggal sendiri. Tapi ayah dan ibuku bilang jangan percaya sama orang minyak. Itu omong kosong," kata Shima kepada Yana, temannya, di sofa depan rumah.

Setelah kedua orangtuanya berangkat ke Jitra, Shima melanjutkan rutinitas hariannya seperti biasa. Namun ia tetap berhati-hati dengan memastikan semua pintu terkunci setiap berangkat kerja.

Shima bekerja di tempat konveksi batik di desa sebelah, sehingga terkadang pulang larut malam jika menerima banyak pesanan.

Pada hari keempat ketidakhadiran orangtuanya, Shima yang mengendarai sepeda motor tiba di rumahnya sekitar pukul 23.30.

Setelah bersih-bersih, Shima membaca novel di tempat tidur sebelum tertidur karena kelelahan. Beberapa jam kemudian, Shima terbangun dalam kondisi terkejut.

Dia merasa ada tubuh berat yang menekannya. Shima pun dibuat tercekik dan kesulitan bernapas. Di kegelapan malam, Shima tidak bisa melihat apapun di depan matanya sampai dia terkejut dan mulai berteriak ketakutan.

Dalam beberapa detik, dia merasa mulutnya dibekap, dan tubuh kasar itu menekannya dirinya sehingga dia tidak bisa meronta.

Semua terjadi begitu cepat dan Shima tidak bisa berbuat apa-apa karena pakaiannya robek. Kehormatannya direnggut makhluk misterius itu.

Makhluk hitam itu kemudian bangkit setelah ia menuntaskan keinginan, dan melarikan diri melalui jendela rumah kayu tersebut.

Shima yang gemetar ketakutan langsung berteriak ke arah rumah Yana yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Selang beberapa menit, keluarga Yana kaget setelah mendengar teriakan cemas Shima yang minta tolong sambil menangis.

Setelah menyalakan lampu, Shima menemukan tubuhnya berlumuran minyak hitam, membuatnya curiga bahwa dia telah menjadi korban orang minyak.

Selain keluarga Yana, warga desa juga mulai berdatangan ke kediaman Shima, dan berusaha menenangkannya yang masih tak berhenti menangis.

Seorang pemuka desa, Pak Mail, membenarkan bahwa Shima menjadi sasaran orang minyak yang merudapaksanya sebagai salah satu syarat belajar ilmu hitam.

Orangtua Shima pun bergegas pulang pagi-pagi sekali setelah menerima kabar duka tersebut.

Sejak kejadian itu, Shima menjadi pendiam dan suka menangis hingga orangtuanya membawanya berobat ke dukun desa.

Segera setelah itu, Shima diantara ke Kuala Lumpur untuk tinggal bersama bibinya agar bisa melupakan kejadian tersebut.

Setelah lebih dari 20 tahun berlalu, kisah itu semakin dilupakan. Bahkan Shima tak pernah menginjakkan kaki lagi di desanya.

Sumber: mStar