Panji Gumilang Undang Aktivis Yahudi Saat Perayaan 1 Muharam 1445 H Di Ponpes Al Zaytun, Monique Rijkers Senang Bisa Pakai Bintang Daud
Dream - Pondok Pesantren Al Zaytun kembali menjadi sorotan usai mengundang aktivis Yahudi di acara perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah. Acara tersebut berlangsung salah satu aula di ponpes pimpinan Panji Gumilang tersebut.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @fakta.indo, Panji Gumilang mengundang aktivis Yahudi bernama Monique Rijkers.
“ Panji Gumilang kembali bikin heboh karena mengundang aktivis yang berdarah Yahudi bernama Monique Rijkers dalam acara Peringatan 1 Muharam atau Suro 1445 H,” demikian keterangan unggahan tersebut.
Awalnya, pemandu acara Ponpes Al Zaytun memanggil Monique Rijkers untuk naik ke atas panggung memberikan sambutan.
“ Selanjutnya sambutan dari wartawati senior, aktivis keberagaman khususnya Yahudi, Ibu Monique Rijkers,” kata pemandu acara di Ponpes Al Zaytun.
Monique Rijkers kemudian naik ke panggung dan mengawali sambutannya dengan mengucap salam ‘Shalom’ untuk Ponpes Al Zaytun.
Ia kemudian mengucap salam damai untuk Panji Gumilang dan seluruh keluarga besar Al Zaytun.
“ Shalom untuk Al Zaytun, salam damai dari saya fakta Israel. Salam damai buat Syekh Panji Gumilang dan seluruh keluarga besar Al Zaytun,” kata Monique.
Dalam video, Monique terlihat mengenakan penutup kepala dan kaus putih bergambar Bintang Daud yang merupakan lambang bendera Israel.
" Terima kasih sudah mengundang saya ke sini, membolehkan saya datang menggunakan baju Bintang Daud," ucap Monique disambut tepuk tangan hadirin.
Hingga kini belum ada penjelasan resmi dari pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang terkait alasannya mengundang aktivis Yahudi di acara perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharaam 1445 Hijriah.
View this post on Instagram
Dream - Mantan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim, mengaku sudah dua kali bertemu dengan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang.
Lucky Hakim menyampaikan pengakuan itu saat menghadiri pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Panji Gumilang pada Jumat 14 Juli 2023.
Awalnya, Lucky diundang ikut merayakan hari ulang tahun Panji Gumilang pada 30 Juli 2022. Dia datang dan melihat tamunya hampir ribuan orang dan semua pakai jas rapi.
" Di situ pas sudah terakhirnya pak Panji memberikan sambutan terakhir kan dan di sini saya mulai merasa ada hal yng berbeda setelah Assalamualaikum, Pak Panji bilang 'saya akan mengajarkan salam yang bukan Assalamualaikum saja, dalam bentuk bernyanyi'," ujar Lucky dikutip dari Liputan6.com.
Dia mengaku bingung karena selama mengikuti pengajian, baru pertama kali mendengar ucapan salam demikian. Bahkan, ia sempat mengira itu adalah bahasa Belanda.
" Sekarang pada nanya 'emang enggak tahu itu bahasa Yahudi?' saya tidak pernah belajar bahasa Yahudi beneran, cari bukti saya pernah belajar bahasa Yahudi," kata Lucky.
" Saya enggak tahu kalau itu bahasa Yahudi. Malah saya pikir sempet pikir itu bahasa Belanda, apa bahasa depannya, 'Shaloom' oh Shalom kan kalau orang Nasrani kan shaloom bukan Assalamualaikum," sambungnya.
Lucky juga bingung saat saf perempuan dan laki-laki bercampur. Tapi, ini dinilai wajar karena waktu itu acara satu suro dan bukan sedang menunaikan sholat.
" Itu acara duduk duduk di masjid, bukan sholat, kan gitu. Jadi saya pikir kan wajar saja," ujarnya.
Sehari sebelumnya, pada 29 Juli 2022, Lucky Hakim mengunjungi ponpes Al Zaytun atas dasar undangan. Kebetulan saat itu, ia baru menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu.
" Datang ke sana sebagai tamu undangan. Kenapa bisa diundang, karena sebelumnya saya mengirimkan surat melalui Lucky Hakim Center kayak semacam lembaga yang saya miliki, mengirimkan surat untuk bersilahturahmi karena ingin melihat di dalam Al Zaytun itu ada apa," kata Lucky.
" Setelah menjadi kepala daerah saya mengajukan surat untuk bersilahturahmi dan dibalas, dan terjadilah tanggal 29 itu diundang itu," sambung dia.
Lucky menceritakan, kedatanganya disambut langsung Panji Gumilang. Lucky diajak berkeliling-keliling melihat suasana di Pondok Pesantren Al Zaytun.
" Saya mau lihat semuanya yang heboh-heboh ini. Saya bilang heboh karena memang semua serba besar, ini pesantren terbesar se-Indonesia, tanahnya besar sekali. Al Zaytun ini juga pembayaran terbesar PBB di Indramayu dan bayar listriknya pun mahal. Makanya saya pengen tahu kenapa listriknya bisa mahal, terus buat apa lahannya besar," ujar dia.
Lucky menyampaikan, sebagian lahan yang dimiliki Pondok Pesantren Al Zaytun dipakai untuk bertani, peternakannya. Dia juga melihat ada kapal laut di sekitaran Pondok Pesantren Al Zaytun.
" Mungkin sekitar berapa gross ton, mungkin harga-harganya mahal-mahal. Jadi saya lihat semua," ujar dia.