Muhammad Abdal, Salah Satu Santri Hafiz Alquran Tunanetra Yang Mengikuti Wisuda Akbar Rumah Tahfiz Ke-9 (PPPA Daarul Quran)
Dream - Gelaran Wisuda Akbar Rumah Tahfiz ke-9 di Masjid Ceng Ho, Kota Palembang, Sumatera Selatan, berlangsung meriah pada Minggu 24 Februari 2019. Ada banyak santri yang menjalani wisuda sebagai hafiz dan hafizah.
Para perawat lafal Alquran itu datang dengan penuh semangat. Mereka bahkan sudah hadir di lokasi beberapa jam sebelum wisuda dimulai.
Ada pemandangan haru dalam wisuda akbar di Palembang. Di antara para santri, terdapat tiga santri istimewa mengikuti wisuda ini.
Mereka adalah Muhammad Abdal, Fitri Handayani, dan Riska Damayanti. Ketiganya adalah difabel, menderita tunanetra sejak lahir.
Abdal berasal dari Prabumulih. Ditemani sang ibu, Abdal membacakan Surat Ar Rahman di panggung wisuda.
Bacaannya begitu lancar dan merdu. Keterbatasan pandangan tidak menghalangi Abdal untuk bisa menghafal Alquran.
Demikian pula dengan Fitri Handayani, santriwati Rumah Tahfiz Baiturrahman Tanjung Batu. Meski tunanetra, dia mampu menghafal 9 juz.
Juga ada Riska Damayanti. Dia sudah empat tahun ini menjadi santri di Rumah Tahfiz Masdarul Rahmah.
Fitri dan Riska sama-sama lulus dan diwisuda untuk kategori hafalan 5 juz. Keduanya sangat ingin menjadi hafizah, sehingga hari-harinya diisi dengan menghafal Alquran.
Dream - Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) memuji hafiz tuna netra asal Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Fahrul Amin. Pertemuan itu terjadi di rumah dinas JK di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
" Saya ikuti, lihat Alquran. Dan insya Allah (bagus)," ujar JK, dikutip dari Merdeka.com, Minggu, 10 Februari 2019.
JK mengatakan, di tengah keterbatasannya Fahrul dapat menghafalkan Alquran. Bahkan, yang membuat takjub, Fahrul dapat menghafal Alquran menggunakan bahasa Arab.
" Secara ilmiah kan tidak bisa dijelaskan bagaimana anak yang hanya mendengar bisa hafal 30 juz dalam 1 tahun lebih," ucap di.
Selama bertemu Fahrul, JK juga tampak mengajak cucu-cucunya. Kebetulan, cucu-cucu JK baru saja pulang mengaji.
" Saat anak-anak baru pulang mengaji. Kalau hari Ahad kan pergi mengaji kemenakan, cucu," kata dia.
(Sah, Sumber: Merdeka.com/Suprihatin)
Dream - Lalu Muhammad Zohri, manusia tercepat di dunia di nomor lari 100 meter usia U20, telah mengharumkan nama bangsa.
Selain Zohri yang fenomenal, ada pula Hasna Shofwatul Azizah. Gadis 13 tahun asal Kampung Cikarang Sasak, Sukamukti, Waluran, Sukabumi, Jawa Barat, ini membuat masyarakat bangga.
Dia meraih juara III kategori Tilawah Alquran pada Musabaqah Tilawatil Quran di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab yang digelar 1-11 Juni 2018.
Hasna merupakan santri putri pada Pondok Pesantren Tahfiz Quran Cikarangsasak, Jampang Kulon. Pesantren itu diasuh oleh Agus Said Almubarok, yang merupakan ayah kandung Hasna.
" Alhamdulillah, putri kari meraih juara ketiga tingkat internasional kategori Tilawah Alquran. Tentunya, sebagai orangtua kami sangat bangga," ujar Agus, dikutip dari pojoksatu.id, Senin 16 Juli 2018.
Agus mengatakan MTQ itu diikuti peserta dari 70 negara. Gelaran tersebut diadakan oleh Pemerintah UEA bersama yayasan milik keluarga besar Syeikh Saif bin Zayed Al Nahyan, Menteri Dalam Negeri UEA.
Selanjutnya, kata Agus, Hasna bakal mengikuti lomba hafalan Alquran tingkat nasional, Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) kategori 1 juz di Kota Medan, Sumatera Utara pada Oktober nanti. Hasna berangkat mewakili Provinsi Jawa Barat.
" Semoga saja bisa membawa nama baik Provinsi Jabar di tingkat Nasional," kata Agus.
Lebih lanjut, Agus mengaku bangga dengan prestasi Hasna. Meski tinggal di kota kecil, Hasna tetap bisa mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
" Semoga saja bisa jadi contoh buat adik-adik kita yang lainnya untuk lebih giat belajar supaya bisa mendapatkan hasil yang gemilang juga," kata Agus.
(ism, Sumber: pojoksatu.id
[)crosslink_1]
Dream - Di balik kekurangan yang dimiliki oleh seseorang, Allah SWT menitipkan sebuah kelebihan. Seperti Fajar yang ada di dalam video berikut ini.
Fajar adalah salah satu anak berkebutuhan khusus. Kini usianya sudah menginjak 14 tahun. Sejak balita, Fajar sudah diajarkan menghafal Alquran oleh orangtuanya. Rupanya orangtua Fajar selalu memutar rekaman tadarus murattal Alquran sejak Fajar masih di dalam kandungan.
Orangtua Fajar mulai menyadari bahwa anak mereka telah hafal Alquran saat Fajar berusia 4 tahun. Hal ini terbukti ketika Fajar dipancing dengan ayat tertentu, dirinya bisa melanjutkan bacaan ayat tersebut.
Meski menyandang disabilitas, tak menjadi penghalang bagi Fajar untuk belajar menghafal Alquran. Fajar memiliki semangat yang kuat dalam menghafal Alquran, bahkan saat hujan lebat tidak memudarkan semangatnya untuk bertemu guru mengajinya.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram hafiz Alquran asal Aceh, Muzammil Hasballah, @muzammilhb, pada Minggu, 11 Maret 2018, terlihat kemampuan Fajar saat membaca beberapa ayat Alquran.
A post shared by Muzammil Hasballah (@muzammilhb) on
Dream - Usia Fajar Abdulrokhim Wahyudiono masih belia. Baru 11 tahun. Namun, bocah penyandang Cerebral Palsy (lumpuh otak) ini sudah hafal 30 juz Alquran. Sebuah kemampuan yang sangat luar biasa, mengingat kelainan yang dia derita.
Fajar merupakan putra pasangan Joko Wahyudiono (43) dan Heni Sulistyowati (35). Dia lahir prematur pada 2 Oktober 2003, saat usia kandungan 7,5 bulan. Sehingga, Fajar harus dirawat di dalam inkubator.
Selama sebulan perawatan dalam inkubator itulah sang ayah dan bunda menitipkan kaset murottal ke perawat jaga, untuk diputar di dekat sang buah hati. Setelah diperbolehkan pulang, bayi Fajar hampir 24 jam tak pernah henti mendengarkan murottal.
Kelainan Cerebral Palsy baru diketahui saat usia Fajar menginjak satu tahun. Namun, dia mampu menghafal sejumlah ayat yang diperdengarkan oleh orangtuanya. Saat usia 4,5 tahun, orangtua mendatangkan guru penghafal Alquran untuk membimbing Fajar.
Kini, Fajar telah hafal Alquran. Di salah satu sudut ruangan rumahnya, Fajar menuliskan sejumlah cita-citanya: Fajar akan bisa berjalan, Fajar akan pergi ke Makkah, menjadi Imam di Masjidil Haram dan bertemu Abdurrahman As Sudais –Imam Masjidil Haram.
Baca kisah Fajar selengkapnya di tautan ini. (Ism)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya