Ilustrasi Rumah Sakit (Foto: Freepik.com)
Dream - Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Mayjend TNI Tugas Ratmono mengatakan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSD Wisma Atlet mulai berkurang. Salah satu faktor penyebabnya adalah tidak terlihat adanya lonjakan pasien paska libur panjang akhir pekan kemarin.
Sebaliknya, angka kesembuhan pasien di RSD Wisma Atlet justru menunjukan peningkatan. Kedua kondisi inilah yang membuat tingkat hunian di rumah sakit darurat tersebut saat ini berada di bawah 37 persen.
" Khususnya di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet ini ada penurunan yang bermakna," tutur Mayjend TNI Tugas Ratmono saat dialog di Media Center Covid-19 pada Senin 2 November 2020, seperti dikutip Dream.
Menurut Mayjend Tugas, penerapan Pembatasan Sosial Bersakal Besar (PSBB) di Jakarta dan beberapa wilayah zona merah lainnya di Indonesia berkontribusi menurunkan jumlah kasus Covid-19.
Kebijakan tegas itu diikuti oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan. Inilah yang sangat berpengaruh terhadap angka penurunan jumlah kasus positif Covid-19.
Sementara itu, Sekjend Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) drg. Iing Ichsan Hanafi juga melaporkan penurunan jumlah pasien Covid-19 di berbagai rumah sakit swasta yang menjadi anggotanya.
" Kondisi pasien menurun, beberapa rumah sakit swasta juga menurun," kata drg. Iing Ichsan Hanafi.
Meskipun angkanya menurun, namun pengelola RS tetap mempersiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi kondisi yang tak diharapkan ke depannya.
" Memang menurun, kita tetap antisipasi, kesempatan ini dimanfaatkan rumah sakit, dokter dan perawat untuk mempersiapkan ruang penunjang, kalau mislanya jadi pelonjakan, kami sudah siap," tambahnya.
Ketika ditanya tentang persiapan antisipasi tren libur panjang, Mayjend Tugas mengatakan pihak RSD Wisma Atlet sudah melakukan beberapa persiapan. Hal ini belajar dari pengalaman sebelumnya ketika paska libur panjang akan diikuti peningkatan kasus positif.
" Kalau kita lihat saat ini, di Rumah Sakit Wisma Atlet, akan membuat antisipasi peningkatan kasus. Libur panjang biasanya diikuti peningkatan. Tapi kalau kita lihat dari ketersediaan hunian di rumah sakit darurat ini sudah diantisipasi, kalo trend meningkat," jelasnya.
Lebih lanjut, menurut dokter Iing perlu kesadaran bagi seluruh masyarakat pasca libur panjang ini. Jika ketahuan reaktif maka sebaiknya segera ditindaklanjuti.
" Jika banyak yang reaktif, perlu kesadaran bagi masyarakat, kalau mereka reaktif harus ditindaklanjuti dengan isolasi dan konsultasi dokter. Semakin cepat ketahuan, semakin cepat isolasi, maka ini akan menyelamatkan banyak orang " ucap dokter Iing.
Namun tantangan klasik ternyata masih terjadi hingga saat ini. Masyarakat masih merasa malu dan takut akan stigmatisasi jika dirinya terinfeksi virus corona.
" Tantangan kami di rumah sakit, saat pasien sudah dinyatakan perlu dirawat, masih perlu edukasi kepada masyarakat. Mereka harus sadar, kalo terkena ya dirawat. Tantangan berikutnya adalah saat pasien meninggal, sangat sulit mengedukasi masyarakat. "
Ia juga menambahkan perlunya dukungan dari keluarga dan sahabat untuk mempercepat kesembuhan pasien Covid-19.
" Untuk pasien yang dirawat, diisolasi, ini membutuhkan dukungan dari keluarga, sahabat, untuk support kepada mereka secara psikologis biar lebih sehat. Temen-temen medis butuh dukungan juga dari rumah, dari masyarakat, supaya lebih semangat merawat pasien," pungkasnya.
Di samping itu, Koordinator RSD Covid-19 Wisma Atlet Mayjend TNI Tugas Ratmono berpesan supaya masyarakat jangan sampai tertular dan jangan menularkan virus.
" Rajin olahraga, jangan panik dan membuat orang lain panik, yang penting adalah disiplin protokol kesehatan," tutupnya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah