Dream - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengaku tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan perang Israel di Gaza, Palestina.
Hal ini dikarenakan keterbatasan kekuatan yang dimiliki PPB sehingga tak mampu untuk menghentikan perang dan serangan Israel yang bertubi-tubi di Jalur Gaza.
Guterres meminta pihak yang lebih berkuasa untuk segera membantu menghentikan konflik Israel dan Palestina, meski tidak menyebut siapa yang dimaksud.
kata Guterres, dikutip dari Aljazeera, Senin 25 Mei 2024.
Guterres menyampaikan imbauan itu saat mengunjungi penyeberangan Rafah, antara Gaza dan Mesir, sebagai bagian dari perjalanan solidaritas tahunannya ke negara-negara Muslim selama bulan suci Ramadan.
“Saya datang ke Rafah untuk menyoroti penderitaan warga Palestina di Gaza,” kata dia.
Guterres juga menyoroti soal bantuan kemanusiaan yang ditimbun di sisi perbatasan Mesir dengan Gaza ketika rezim Israel terus melarang masuk bantuan tersebut ke Gaza.
“Lebih dari tragis. Ini adalah sebuah penghinaan moral,” katanya seraya menyerukan kembali perang dihentikan dan memperingatkan bahwa serangan lebih lanjut akan memperburuk keadaan.
Dia mengatakan bahwa PBB akan terus bekerja sama dengan Mesir untuk mempermudah aliran bantuan ke Gaza.
“Di sini, dari penyeberangan ini, kita melihat betapa patah hati dan tidak berperasaannya. Antrean panjang truk bantuan terhalang di satu sisi gerbang, dan bayangan panjang kelaparan di sisi lain. Ini lebih dari sekedar tragis. Ini adalah kebiadaban moral,” ujarnya.
Kunjungan Guterres terjadi ketika Israel menghadapi tekanan global untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza yang telah hancur akibat perang lebih dari lima bulan.
Israel, yang telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan khawatir kelompok militan Palestina akan mengalihkan bantuan, telah menutup semua kecuali satu jalur penyeberangan darat ke wilayah tersebut.
Mereka membuka penyeberangan Kerem Shalom di dekat Rafah pada akhir Desember dan membantah tuduhan Mesir dan badan-badan bantuan PBB bahwa mereka telah menunda pengiriman bantuan kemanusiaan, dan menuding PBB gagal mendistribusikan bantuan di Gaza.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur