Ilustrasi
Dream - Populasi manusia telah melewati banyak peningkatan dan penurunan. Jumlah populasi ini sangat mempengaruhi kehidupan di bumi karena banyak berimbas ke hal lainnya.
Seperti penyediaan sumber daya, kepadatan penduduk, hingga ketersediaan lapangan kerja. Banyaknya sektor yang akan terimbas membuat jumlah populasi ini sangat diperhatikan.
Beberapa negara bahkan membuat peraturan demi mengatur tingkat kelahiran bayi. Meskipun banyak cara telah dilakukan, populasi ini tetap sulit dikendalikan.
PBB memperkirakan, pada akhir tahun 2022, jumlah populasi manusia akan mencapai angka 8 miliar orang. Tak hanya itu, harapan hidup juga diperkirakan akan meningkat menjadi rata-rata 77,2 tahun pada 2050.
Divisi Kependudukan PBB mengatakan bahwa populasi bumi akan terus meningkat dalam beberapa dekade mendatang.
Jumlah populasi di akhir tahun nanti akan meningkat menjadi 8 miliar, tiga kali lipat lebih tinggi dari populasi global pada tahun 1950 yang hanya berjumlah 2,5 miliar.
" Kami telah mencapai titik di mana mayoritas negara dan mayoritas penduduk dunia sekarang tinggal di negara-negara dengan tingkat kesuburan rendah, atau sekitar 2,1 anak per wanita," kata juru bicara perwakilan PBB Miss Snow.
Faktor utama yang mendorong pertumbuhan penduduk global ini adalah meningkatnya rata-rata harapan hidup.
Di tahun 2019, rata-rata harapan hidup mencapai 72,8 tahun. Angka tersebut meningkat dari tahun 1990.
PBB memperkirakan bahwa harapan hidup rata-rata akan meningkat menjadi 77,2 tahun pada tahun 2050. Akibatnya, proporsi penduduk berusia di atas 65 tahun diperkirakan meningkat menjadi 16 persen pada 2050.
Peningkatan penduduk ini diperkirakan akan menimbulkan kesenjangan antar negara nantinya. PBB memproyeksikan bahwa lebih dari setengah pertumbuhan penduduk pada tahun 2050 akan datang dari hanya delapan negara, yaitu Republik Demokratik Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Tanzania.
Usia rata-rata di berbagai wilayah juga beragam. Saat ini, Eropa menunjukkan angka 41,7 tahun, sementara di Afrika Sub-Sahara menunjukkan angka 17,6 tahun. Kesenjangan ini menjadi yang terbesar dari kondisi-kondisi sebelumnya.
Proyeksi PBB terbaru lainnya, populasi 1,4 miliar China akan turun menjadi 1,4 miliar di tahun 2050. Di sisi lain, populasi India diperkirakan akan melampaui China pada tahun 2023 dan akan meningkat hingga 1,7 miliar di tahun 2050.
Sementara itu, Amerika Serikat akan tetap menjadi negara terpadat ketiga pada tahun 2050. Posisi itu juga akan diduduki oleh Nigeria dengan populasi 375 juta orang.
Beberapa ahli percaya bahwa perbedaan demografis regional ini mungkin akan memainkan peran penting dalam sektor geopolitik di masa depan.
Di tahun 2050, PBB memperkirakan populasi Bumi akan mencapai 9,7 miliar orang. Peningkatan ini tentunya akan mempengaruhi pasar tenaga kerja dan sistem pensiun di masing-masing negara.
Sumber: Daily Mail
Laporan : Erdyandra Tri Sandiva
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR