Pelajar Muslim Di AS (usatoday.com)
Dream - Pelajar muslim di New York City kini bisa bernapas lega. Mereka kini bisa menikmati hari raya dengan nyaman di rumah tanpa harus masuk sekolah.
Ini merupakan buah perjuangan dari komunitas muslim di New York City selama satu dekade terakhir. Sebelumnya, pelajar muslim baik tingkat SD hingga perguruan tinggi tidak pernah mendapatkan libur hari raya.
Padahal, seluruh pelajar pasti mendapatkan libur hari raya Rosh Hashanah kaum Yahudi dan Tahun Baru serta Paskah bagi umat Kristiani. Sementara ketika Idul Fitri dan Idul Adha, tidak ada satupun pelajar terutama mereka yang muslim bisa libur.
" Ini merupakan sebentuk keadilan, sesederhana itu," ujar Walikota New York Bill de Blasio, dikutip Dream dari usatoday.com.
Dua hari raya muslim, Idul Fitri dan Idul Adha, berlangsung setiap tahun. Kehadiran dua hari raya ini serupa dengan hari raya kaum Yahudi dan Kristen di Amerika, sehingga hal ini menjadi dasar keputusan Walikota New York untuk memberlakukan libur.
" Ini merupakan apa yang disebut New York sebagai kota yang mengakui semua keyakinan, inklusif, serta rasa hormat," ujar advokat komunitas Muslim dan Para Orangtua Sekolah Negeri Linda Sarsour.
Kebijakan libur hari raya Islam ini diambil menyusul diberlakukannya kebijakan serupa beberapa tahun sebelumnya di beberapa kota seperti Burlington, Cambridge, Dearborn, Michigan, Frederick County, Paterson dan South Brunswick, dan Waterbury. Di beberapa kota tersebut, seluruh pelajar diliburkan untuk memperingati hari raya Islam.
Sebelum kebijakan ini berlangsung, para pelajar muslim kerap memilih absen masuk ke sekolah. Ini lantaran mereka tidak memiliki kesempatan merayakan hari raya bersama keluarga.
Sebanyak 1 dari 10 pelajar di New York beragama Islam. Hal ini berdasar pada kajian yang dilakukan Universitas Columbia pada 2008 silam.
" Hari libur Kristen hampir selalu ada karena mayoritas adalah pemeluk Kristen, setidaknya di masa awal tahun ajaran baru," ujar Direktur Pusat Kebebasan Beragama pada Institut Newseum, Charles C Haynes.
Di tahun 2010, Dewan Sekolah Burlington memutuskan para siswa akan merayakan libur Idul Fitri. Keputusan itu diambil bersamaan dengan pemberlakuan libur hari raya Yom Kippur, Hari Penebusan Kaum Yahudi.
" Ini memberikan pesan tidak hanya pada pelajar Muslim dan Yahudi saja. Ini memberikan pesan bagi seluruh masyarakat bahwa kita menyukai perbedaan," ungkap Rabi pada Sinagoge Ohavi Zedek, Burlington, Joshua Chasan.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib