Dream - Menurunnya jumlah penumpang di beberapa stasiun dan terminal berimbas pada bisnis jasa pertukaran uang baru. Dari pantauan Dream di Terminal Pulogadung, pada Senin 13 Juli 2015, hanya ada segelintir penyedia jasa layanan tukar uang baru.
Manurung, salah satu penyedia jasa tukar uang mengatakan, tahun ini tidak banyak yang melakukan pertukaran uang baru. Dia menilai, ada beberapa faktor menurunnya jasa musiman ini.
Menurut Manurung, sepinya penumpang mudik yang menggunakan angkutan umum sangat mempengaruhi bisnis penurunan tukar uang ini. " Tahun ini sepi (transaksi) sekali," katanya.
Padahal untuk menjalani bisnis tukar uang baru ini, Maurung mengaku sudah menggelontorkan dana sekitar Rp 15 juta. Uang itu ditukarkan tiga kali secara bertahap.
" Kalau rugi sih nggak, tapi uangnya jadi berisiko," kata dia
Itu karena Bank Indonesia (BI) di tahun ini membatasi pertukaran uang baru. Menurut pengalamannya, di tahun ini satu orang maksimal hanya diperbolehkan menukar Rp. 3.700.000,-. Dari uang sebesar itu nantinya akan didapatkan empat pecahan nominal senilai Rp. 20.000; Rp.10.000; Rp.5.000; dan Rp.2.000.
Dia biasanya menetapkan uang lelah dari bisnis tukar uang yang dijalankannya. Untuk pertukaran nominal Rp. 2.000,00 sejumlah Rp. 100.000, misalnya, dia, hargai dengan Rp. 110.000,00.
" Untuk uang lelah mengantre," kata wanita paruh baya ini.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
