Selama Ramadan, Muslim & Non-Muslim Berbagi Untung

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 7 Juli 2015 04:00
Selama Ramadan, Muslim & Non-Muslim Berbagi Untung
Namun tidak ada yang menjual daging babi. Ini adalah syarat yang disepakati oleh para pedagang non-Muslim.

Dream - Bagi warga lokal, Bazaar Ramadan di Sibu Jaya Township, Sarawak, Malaysia, adalah cara terbaik mencontohkan semangat bergulai sejalai. Dalam bahasa Iban, bahasa asli suku dayak di Sibu, bergulai sejalai berarti kebersamaan.

Di bazar tersebut, baik pedagang muslim dan non-muslim berdampingan menawarkan makanan di lapak-lapak mereka.

" Inilah mengapa tempat ini menjadi terkenal. Mereka yang dari Sibu yang terletak 32 km jauhnya nekat datang ke sini hanya untuk menikmati semangat persahabatan di antara pedagang," kata Ismail Let, ketua Asosiasi Pedagang Sibu Jaya seperti dikutip laman Thestar.com.my, Selasa, 7 Juli 2015.

Untuk Ramadhan tahun ini, terdapat 26 lapak yang dikelola muslim dan 19 lainnya oleh non-muslim. Sebagian besar dari pedagang menjual makanan yang sama. Seperti ayam goreng, sate ayam atau daging sapi dan ikan bakar.

Namun tidak ada yang menjual daging babi. Ini adalah syarat yang disepakati oleh para pedagang non-muslim.

Biar hujan atau terang, bazar selalu ramai sejak dibuka pada hari pertama Ramadan, kata Ismail.

" Setiap orang senang berjualan di sini (meski menawarkan dagangan yang hampir sama). Anda bisa lihat mereka semua tersenyum. Kami saling menjaga satu sama lain jadi tidak ada persaingan di sini," imbuhnya.

Ismail mengatakan bazar multi-ras ini adalah idenya dan sudah mendapat izin dari pihak berwenang yang mengatur wilayah Sibu Jaya.

" Kami hanya ingin memupuk semangat persatuan dengan mengundang non-muslim untuk bergabung. Kami lebih dekat dengan pedagang China dan suku Dayak, jadi kami mengundang mereka juga," kata Ismail.

Beri Komentar