`Pemanasan` Sebelum Berhubungan Intim? Ini Dia 3 Adabnya

Reporter : Puri Yuanita
Kamis, 18 Februari 2016 20:02
`Pemanasan` Sebelum Berhubungan Intim? Ini Dia 3 Adabnya
Dalam melakukan hubungan suami istri, Islam menerapkan adab-adab tertentu yang harus dilakukan. Suami tidak boleh begitu saja mendatangi istrinya, selesai, dan kemudian meninggalkannya.

Dream - Islam agama yang sempurna dalam mengatur segala tindakan manusia. Termasuk soal urusan ranjang suami dan istri. 

Dalam melakukan hubungan suami istri, Islam menerapkan adab-adab tertentu yang harus dilakukan. Suami tidak boleh begitu saja mendatangi istrinya, selesai, dan kemudian meninggalkannya.

“ Janganlah salah seorang dari kalian berhubungan dengan istrinya seperti binatang ternak mendatangi pasangannya. Tetapi hendaklah ada ar rasuul antara keduanya.” Ditanyakan kepada beliau, “ Apakah ar rasuul itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “ Ciuman dan kalimat-kalimat obrolan (mesra),” (HR. Ad Dailami).

Bersumber dari hadits, setidaknya ada 3 hal yang harus dilakukan sebelum berhubungan.

Pertama, kata-kata mesra. Sebelum melakukan hubungan, dahuluilah dengan kata-kata romantis atau kata-kata mesra. Rasulullah, di hari-hari biasa saja memanggil Aisyah dengan Humaira, yang artinya pipi kemerahan.

Kata-kata romantis ini yang pertama akan mencairkan suasana dan membuat rileks. Tingkatan kata-kata yang lebih mesra selanjutnya akan membuat tubuh yang rileks mulai " memanas" .

Selengkapnya baca di sini. 

(Ism)    

1 dari 3 halaman

5 Pesan Rasullulah Sebelum Pasangan Suami Istri Hubungan Intim

Dream - Ketika pasangan pria dan wanita telah sah secara agama menjadi pasangan suami istri maka melakukan Jima atau bercinta bukan lagi haram dilakukan, tapi berubah menjadi ibadah yang diganjarkan pahala besar jika dilakukan.

Selain ibadah, Jima jika diartikan berhubungan intim pasangan suami istri merupakan salah satu kebutuhan biologis. Oleh karena itu, Rasulullah SAW berpesan kepada untuk para istri saat melayani suami di tempat tidur untuk melakukan beberapa hal berikut ini;

 

1. Berperilaku dan Berpenampilan Mempesona

Berusaha untuk tampil dan berperilaku mempesona walau hanya dengan tersenyum mesra saja, niscahya pahala akan terus mengalir melimpah.

Rasulullah SAW bersabda: “ Istri yang terbaik ialah istri yang mempesonakanmu setiap kali kau pandang…” (HR. An-Nasai).

Rasulullah SAW bersabda: “ Sebaik-baik wanita adalah yang jika engkau melihatnya akan membahagiakan dirimu, jika engkau memerintahnya akan mentaatimu, dan jika engkau tidak berada di sampingnya ia akan menjaga hartamu dan dirinya sendiri.” (HR. Bukhari).

 

2. Dilarang Memandangi Alat Kelamin Suami

Janganlah seorang istri melihat kemaluan suami, begitupun sebaliknya meskipun hal tersebut di makruhkan.

Rasulullah SAW bersabda: “ Tatkala salah seorang diantara kalian bersetubuh dengan istri atau budak wanitanya, maka janganlah memandangi alat kelaminnya! Karena yang demikian itu bisa menyebabkan kebutaan”. (HR. Baihaqi).

 

3. Menyegerakan Ajakan Berhubungan Intim Dari suami

Jika istri tidak memenuhi keinginan suami dengan segera, maka siksa di akhirat sangatlah pedih untuknya. 

Rasulullah SAW bersabda: “ Bilamana seorang suami mengajak istrinya (untuk berhubungan seksual), maka penuhilah dengan segera sekalipun istri sedang sibuk di dapur!” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

 

4. Dilarang Bersetubuh Ketika Haidh dan Nifas

Istri yang sedang haidh dan nifas tidak boleh disetubuhi. Juga perlu di ingat bahwa bersetubuh melalui dubur itu tidak diperbolehkan dalam agama.

Rasulullah SAW bersabda: “ …. Maka setubuhilah istrimu sesuka hatimu, dari depan dan dari belakang! Tetapi jangan melalui dubur dan jangan ketika (istrimu) sedang haidh!” (HR. Tirmidzi).

 

5. Merahasiakan Urusan Hubungan Intim Kepada orang lain

Seorang istri yang shalihah pastinya akan menjaga rahasia dengan suaminya saat berjima’ karena yang demikian itu merupakan salah satu upaya menutup aibnya.

Nabi SAW bersabda: “ Sesungguhnya sehina-hina derajat manusia di sisi Allah kelak pada hari kiamat ialah suami yang menyetubuhi istrinya dan istripun senang melayani persetubuhannya, kemudian salah satu di antara keduanya membuka rahasia persetubuhan itu kepada orang lain.” (HR. Muslim).

2 dari 3 halaman

8 Waktu yang Disunahkan Suami-Istri Berhubungan Intim

Dream - Hal ini perlu diketahui oleh pasangan yang menikah karena ketika melakukan hubungan intim, hitungannya tetap bersedekah secara bersama-sama.

Ingat bahwa menikah adalah suatu ibadah, jadi bukan hanya kesenangan dan kenikmatan biasa yang bisa didapatkan oleh pasangan tersebut. Allah akan memberikan pahala bagi pasangan yang berhubunganan intim.

Ada delapan waktu di mana pasangan suami istri bisa melakukan hubungan intim yang akan menambah pahala, dan namanya sunnah, kalau tidak dikerjakan maka tidak juga berdosa.

1. Malam Senin

Alasan mengapa malam Senin menjadi waktu yang pas dan disunnahkan bagi pasangan suami-istri untuk melakukan hubungan intim karena jika akhirnya membuahkan seorang anak, anak tersebut dipercaya akan hafal Alquran.

2. Malam Selasa

Malam Selasa rupanya juga sunnah bagi pasangan sah untuk melakukan hubungan intim setelah malam Senin. Ini dikarenakan pasangan suami istri akan mendapatkan anak yang syahid atau syahadah.

3. Malam Kamis

Waktu-waktu yang disunnahkan untuk berhubungan intim salah satunya adalah malam Kamis karena pasangan yang melakukannya akan memperoleh anak yang penuh dengan kebijaksanaan.

4. Hari Kamis

Berhubungan badan pun juga tidak lupa disunnahkan pada hari Kamisnya, jadi tidak hanya bisa malam Kamisnya. Setelah matahari terbit, pagi pun menjadi waktu yang tepat untuk berhubungan intim. Berhubungan intim pada hari tersebut maka pasangan akan memperoleh anak yang akan jauh dari setan.

5. Malam Jumat

Hubungan intim malam Jumat dianjurkan? Jawabannya adalah ‘ya.’ Malam Jumat bukan hanya disarankan, tapi menjadi sunnah bagi para pasangan Islam, khususnya jika ingin punya anak yang bisa menjadi orator atau Khatib nantinya kalau sudah besar.

6. Malam Jumat Setelah Isya

Melakukan hubungan intim malam Jumat tepatnya sesudah Isya juga sunnah. Pasangan pun nantinya akan memperoleh anak yang bisa mirip sekali dengan orang tuanya.

7. Hari Jumat

Ternyata tidak hanya malam Jumat saja yang sunnah, bahkan hari Jumatnya pun ikut sunnah, terutama waktu setelah ashar karena pasangan yang melakukan hubungan badan pada waktu tersebut akan memperoleh anak yang bisa menjadi ilmuwan terkenal.

8. Malam Pertama Bulan Ramadan

Selain dari etika berhubungan intim, melakukannya pada waktu yang disunnahkan akan membuat pasangan mendapatkan pahala dan kenikmatan dari Allah SWT. Salah satu dari delapan waktu sunnah ini adalah malam pertama pada bulan Ramadan.

Di bulan yang suci ini tentu pahala kebaikan menjadi berlipat-lipat ganda sehingga menjadi waktu sunnah juga bagi pasangan suami dan istri untuk berhubungan badan. Ulasan selengkapnya klik di sini.

3 dari 3 halaman

Hukum Menceritakan Hubungan Suami Istri Kepada Orang Lain

Dream - Pembicaraan atau perbincangan soal persenggamaan dengan suami atau istri tak jarang sering kita dengar. Perbincangan semacam itu bukan hanya terjadi di kantor, kadang secara tak sengaja kita mendengarkannya juga di jalan, tempat makan, hingga media sosial.

Hal ini dianggapnya biasa-biasa saja, bahkan mendatangkan kebanggaan tersendiri ketika dirinya dianggap hebat dalam urusan 'tempat tidur'.

Membicarakan atau menceritakan persengamaannya kepada orang lain pada dasarnya adalah haram. Para ulama mendasarkan keharaman hal tersebut dengan dua hadits berikut ini:

" Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di hari kiamat di sisi Allah adalah laki-laki yang menyetubuhi istrinya kemudian ia menceritakan rahasia istrinya."  (HR. Muslim)

" Duduklah! Apakah seorang diantara kalian jika menjima’ istrinya di dalam sebuah kamar tertutup kemudian ia keluar lalu menceritakan: Aku telah berbuat dengan istriku begini dan aku telah berbuat dengan istriku begitu. Semua sahabat diam."

Kemudian beliau menghadap kepada jamaah perempuan dan bersabda;

" Adakah diantara kalian yang bercerita begitu? Seorang anak gadis Ka’ab lalu berdiri dan menoleh ke sana ke mari agar Rasulullah dapat melihat dan mendengarnya. Demi Allah, sesungguhnya kaum perempuan pun biasa bercerita begitu."

" Rasulullah kemudian bersabda;

" Adakah kalian tahu bagaimana perumpamaan orang yang berbuat demikian? Sesungguhnya orang yang berbuat demikian seperti setan laki-laki dan setan perempuan. Dia menjima’ teman perempuannya sambil disaksikan banyak orang di tempat terbuka." (HR. Ahmad)

Jadi jika ada suami atau istri menceritakan kepada orang lain tentang hubungan intimnya, dengan maksud membanggakan diri atau sekedar agar orang lain mengetahui, maka hukumnya adalah haram.

Sama halnya jika seorang suami atau istri menceritakan kepada orang lain tentang hubungan intimnya dengan maksud mengeluhkan pasangannya atau membuka aib, maka hal ini juga haram.

Namun, jika seorang suami atau istri menceritakan kelemahan/kekurangan suaminya kepada ahlinya (misalnya dokter spesialis, psikolog atau penyuluh) dengan maksud mendapatkan solusi dari masalah seksualitas, alat reproduksi maupun penyakit yang berhubungan dengan seksualitas, maka hal ini dibolehkan. Dengan syarat, semua tetap terjaga kerahasiaan agar orang lain tidak mengetahuinya.

Beri Komentar