Rizieq Shihab (Foto: Merdeka.com)
Dream - Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, mengatakan, penyidik gabungan Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap pimpinan Front Pembela Islam (FPI), habib Rizieq Shihab, terkait acara yang menimbulkan kerumunan.
" Ini kan sebenernya antara Kamis Jumat ini, tapi karena ada kegiatan mutasi Kapolda ini, ada serah terima ini di Mabes, kemudian di Polda Metro dengan kesibukannya, mungkin nanti tertunda. Tapi enggak apa-apa," tutur Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat 20 November 2020.
Menurut Awi, rencananya pemanggilan Habib Rizieq akan dilakukan setelah gelar perkara dilakukan. Namun, dia belum mengabarkan waktu pasti jadwal pemeriksaan tersebut. " Belum ada rencana, kabar, nanti kita kabari lagi," kata Awi.
Sebelumnya, Kapolri Jendral Idham Azis mencopot jabatan Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, dan Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudi Sufahradi, sebagai buntut kerumunan yang ditimbulkan oleh acara yang dihadiri oleh Habib Rizieq.
" Bahwa ada dua Kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan maka diberikan sanksi berupa pencopotan. Yaitu Kapolda Metro Jaya, kemudian yang kedua Kapolda Jawa Barat," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 16 November 2020.
Menurut Argo, hal tersebut sesuai dengan Surat Telegram Nomor ST 3222/XI/Kep/2020 tanggal 16 November 2020.
" Tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri," jelas Argo.
Dream - Pangdam Jaya, Majen TNI Dudung Abdurachman, mengatakan bahwa pencopotan baliho Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab, oleh sekelompok pria berbaju loreng merupakan perintahnya.
" Ada berbaju loreng, menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung usai menggelar apel TNI persiapan Pilkada di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat 20 November 2020.
Sebelumnya, viral video di sosial media yang memperlihatkan pencopotan baliho berhambar Habib Rizieq yang diduga terjadi di Keluarahan Jatimakmur, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dudung menyebut, pencopotan yang dilakukan prajuritnya lantaran upaya pencopotan telah dilakukan oleh aparat Satpol PP gagal. Sebab, baliho tersebut kembali terpasang usai diturunkan.
Terkait kejadian tersebut, Dudung menegaskan agar semua pihak taat terhadap hukum. Pemasangan baliho, kata dia, harus membayar pajak dan pemasangannya harus sesusai dengan lokasi yang telah ditentukan.
" Jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar, enggak ada itu," tegas Dudung.
Dudung bahkan sempat mengatakan kalau perlu FPI dibubarkan bila tidak taat aturan.Dia juga mengancam akan menurunkan semua baliho FPI yang dipasang sembarangan.
" Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka sukanya sendiri, saya katakan itu perintah saya."
" Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam. Ya saya peringatkan dan saya tidak segan menindak dengan keras," tegas Dudung.
Sebelumnya, dalam unggahan Twitter, FPI mengaku tak mau menuding TNI yang menurukan baliho tersebut.
“ Masa iya TNI kerjanya malem-malem, diem-diem dan buru-buru gitu takut ketahuan orang. Ini mau pancing kita buat musuhin TNI, ” kata FPI, dalam akun @DPPFPI_ID, seperti dilihat, Kamis 19 November 2020.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik