Sumber: Youtube.com/Jericho Zeki
Dream - Saat melewati tumpukan sampah, seringkali kita menghirup bau yang tidak sedap sehingga langsung menutup hidung dan ingin cepat melewatinya. Jika melintasi tumpukan sampah saja sudah demikian, tak terbayang jika harus makan di dekatnya.
Namun, ternyata terdapat sebuah tempat makan atau lebih tepatnya warung yang ramai pembeli meski berdiri di atas bukit sampah.
Dalam video yang diunggah akun YouTube Jericho Zeki, memperlihatkan penampakan warung yang berlokasi di TPST Bantar Gebang tersebut.

YouTuber tersebut merekam bagaimana penampakan warung yang berbentuk bedeng di atas bukit sampah itu. Tak dibangun secara permanen, warung ini hanya dibuat dari terpal dan di dalamnya terdapat meja untuk menjajakan dagangannya.
Ternyata, warung ini berpindah-pindah tempat menyesuaikan aktivitas di pembuangan sampah itu. Warung itu akan berdiri di tempat banyak pemulung beraktivitas, yaitu saat truk sampah datang dan menurunkan sampah-sampahnya.

Sebab, sampah yang dicari oleh pemulung adalah sampah yang baru turun dari truk sampah, karena itulah warung tersebut berdiri tak jauh dari zona aktif pembuangan.
“ Karena memang sampah yang dicari adalah sampah yang baru turun dari truk sampah. Sehingga aktivitas pemulung dan warung tak jauh dari titik sampah diturunkan,” narasi video tersebut.

Karena berdiri di atas bukit sampah, maka pemandangan yang terlihat selagi jajan di warung tersebut adalah hamparan sampah.
Tak hanya itu, para pembeli yang adalah seorang pemulung seakan sudah berdamai dengan lalat yang hinggap di tubuh dan juga makanannya. Bahkan, Yulianti, wanita pemilik warung yang tampak memiliki kulit 'bening' pun turut dikerubungi lalat.

Hal ini wajar terjadi mengingat lokasi warung yang berada di tengah tumpukan sampah. Pemilik warung mengungkapkan bahwa usahanya ini buka sejak pukul 6 pagi sampai dengan jam 5 sore.
Menu yang dijual di warung ini adalah makanan ringan seperti gorengan dan mie instan, juga minuman dingin dan kopi hangat juga rokok.

Selain itu, wanita yang akrab disapa Teteh oleh pembelinya ini juga menyediakan makanan berat seperti nasi bungkus untuk makan siang para pekerja di TPST Bantar Gebang tersebut.
Namun, makanan berat itu sudah dimasak dan dibungkusnya dari rumah. Sehingga, para pembeli hanya tinggal menyantapnya dengan menggunakan plastik yang disediakan sebagai sarung tangan dari si Teteh.

Tak hanya untuk mengisi perut, warung ini juga menjadi tempat para pemulung untuk beristirahat merebahkan badannya dan berteduh dari paparan sinar matahari di tengah bukit sampah tersebut.
Yang cukup mengejutkan, ternyata penghasilan dari warung di bukit sampah ini terbilang cukup besar. Yaitu sekitar Rp400-Rp900 ribu perharinya.

“ Pendapatan perhari paling sedikit berapa, paling banyak berapa teh?” tanya youtuber. tersebut.
“ Paling dikit 400 (ribu), paling banyak kadang 900 - 800-an,” jawab si teteh.
Meski begitu, biasanya para pembeli membeli dagangannya dengan cara utang terlebih dahulu dan membayarnya setelah mereka mendapat uang dari penimbangan sampah yang dikumpulkannya.
Advertisement
5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian