Ilustrasi
Dream - Peningkatan kasus Omicron di Indonesia hingga saat ini didominasi pelaku perjalanan luar negeri atau tergolong imported case (kasus impor). Sementara transimi lokal tercatat masih sangat sedikit.
Dengan adanya fakta ini, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan Pemerintah memberlakukan pemisahan tingkat asesmen antara Omicron dengan peningkatan kasus Covid-19 di daerah. Akan diberlakukan treatment khusus di semua entry point (titik masuk) ke Indonesia.
" PPLN ini akan dicatat secara terpisah dengan wilayah," ujar Airlangga, disiarkan Sekretariat Presiden.
Pelaporan akan didasarkan pada temuan kasus di semua titik masuk. Mulai dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Juanda, Sam Ratulangi, di Pelabuhan Laut Batam, Tanjung Pinang, Nunukan, Kalimantan Utara, PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Aru, Entikong, dan Motaain.
" Sehingga contoh yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta dan karantina di RSDC Kemayoran ini tidak digabungkan dengan kenaikan kasus di DKI Jakarta," kata Airlangga.
Demikian pula dengan temuan kasus di pelabuhan. Dia mencontohkan di Pelabuhan Batam.
" Dari Pelabuhan Laut Batam itu tidak dijadikan satu dengan Kepulauan Riau," kata dia.
Airlangga juga melaporkan persiapan penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika yang diperkirakan bakal ditonton secara langsung oleh sekitar 64 ribu pengunjung. Dia menegaskan kota-kota di Lombok seluruhnya telah sia, dengan vaksinasi dosis kedua sudah di atas 50 persen.
" Diharapkan pada Januari, Februari, Maret, vaksinasi dosis ketiganya bisa dilaksanakan," kata Airlangga.
Dream - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Pemerintah tidak keliru memberikan perhatian khusus kepada para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) sejak jelang Natal dan Tahun Baru. Pada kenyataannya PPLN banyak menimbulkan masalah terkait penyebaran Omicron usai Nataru.
" Kemarin PPLN ini buktinya kembali dengan membawa banyak masalah mengenai Omicron ini," ujar Luhut dalam konferensi pers usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, disiarkan kanal Sekretariat Presiden.
Berkaca dari pengalaman libur Nataru, Luhut kembali mendesak masyarakat menahan diri bepergian ke luar negeri. Ini mengingat terjadi peningkatan kasus Covid-19 akibat varian Omicron cukup tinggi.
" Jadi sekali lagi kami mohon teman-teman sekalian untuk menahan diri dulu untuk perjalanan ke luar negeri kecuali sangat-sangat penting," kata dia.
Luhut mengatakan peningkatan kasus Omicron sebagian besar disebabkan PPLN, bahkan mendominasi.
" Pada 9 Januari lalu di Jakarta dari 393 kasus yang terjadi, hampir 300 kasus di antaranya disebabkan oleh pelaku perjalanan keluar negeri," ucap Luhut.
Meski terjadi kenaikan kasus aktif, Luhut menyatakan tingkat kematian di Jawa-Bali cukup terjaga. Hingga kemarin, data kematian akibat Omicron tercatat hanya satu kasus.
" Hanya satu kematian, saya ulangi, hanya satu kematian selama bulan Januari ini yang ditemukan di Jakarta. Selain itu, kasus terkonfirmasi di provinsi lainnya relatif terjaga meskipun terdapat sedikit kenaikan di Bali, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Luhut.
Dream - Virus corona varian Omicron tengah membuat geger dunia. Varian ini bahkan sudah masuk ke Indonesia.
Tetapi sebelum Omicron terkonfirmasi, ternyata sudah ada varian lain yang muncul lebih dulu. Varian tersebut diberi kode B.1640.2 dan dinamai IHU.
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, menjelaskan IHU muncul di Prancis sebelum Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada 9 November 2021. Varian ini memiliki cukup banyak mutasi.
" Varian B.1640.2 memiliki 46 mutasi," ujar Dicky.
Selanjutnya, Dicky mengungkapkan saat karakteristik varian IHU masih dalam penelitian. Dari data sementara, IHU memiliki kemampuan menular yang cepat namun hingga saat ini belum terjadi lonjakan kasus akibat varian ini.
" Sejak Oktober lalu belum ada terdeteksi di luar Prancis. Itu artinya kita menempatkan skala kewaspadaan pada risiko rendah," ucap dia.
Untuk gejala yang muncul, kata Dicky, tidak berbeda jauh dengan varian lainnya. WHO sendiri belum menetapkan IHU masuk dalam kelompok Variant of Interest (VoI).
" Jadi sejauh ini sekali lag, tidak atau belum ada hal yang bisa kita khawatirkan," ucap Dicky.
Lebih lanjut, Dicky mengingatkan masyarakat untuk tidak pernah abai dalam menerapkan protokol kesehatan 5M. Selain itu, dia mendorong Pemerintah terus meningkatkan capaian vaksinasi.
" Tetap merespons apapun varian itu, 5M dan vaksinasi," terang Dicky, dikutip dari Merdeka.com.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya