Penderitaan Wanita di Gaza Terpaksa Pakai Potongan Kain Tenda sebagai Pembalut Saat Menstruasi

Reporter : Editor Dream.co.id
Minggu, 28 Januari 2024 12:01
Penderitaan Wanita di Gaza Terpaksa Pakai Potongan Kain Tenda sebagai Pembalut Saat Menstruasi
Sejumlah perempuan pengungsi yang tinggal di Rafah menggunting kecil-kecil kain tenda mereka.

1 dari 9 halaman

Penderitaan Wanita di Gaza Terpaksa Pakai Potongan Kain Tenda sebagai Pembalut Saat Menstruasi

Penderitaan Wanita di Gaza Terpaksa Pakai Potongan Kain Tenda sebagai Pembalut Saat Menstruasi © Penderitaan Wanita di Gaza Terpaksa Pakai Potongan Kain Tenda sebagai Pembalut Saat Menstruasi Shutterstock

2 dari 9 halaman

© Penderitaan Wanita di Gaza Terpaksa Pakai Potongan Kain Tenda sebagai Pembalut Saat Menstruasi Shutterstock

Dream - Perempuan di Gaza, Palestina mencari cara untuk bertahan hidup dalam masa perang dengan Israel. Selain bahan makanan, mereka juga menghadapi kelangkaan pembalut atau produk kebutuhan untuk mengatasi menstruasi lainnya.

3 dari 9 halaman

© Penderitaan Wanita di Gaza Terpaksa Pakai Potongan Kain Tenda sebagai Pembalut Saat Menstruasi Shutterstock

Dilansir dari actionaid, perempuan di Gaza terpaksa menggunakan cara yang tidak higienis untuk memenuhi kebutuhan pembalut selama menstruasi.

4 dari 9 halaman

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu mendengar sejumlah perempuan pengungsi yang tinggal di Rafah menggunting kecil-kecil kain tenda mereka.


Tindakan itu dinilai bisa meningkatkan risiko infeksi. Bahaya lainnya adalah tenda yang mereka tempati untuk melindungi dari dingin dan hujan juga tak lagi utuh karena terus dirobek.

5 dari 9 halaman

© Dream

Situasi makin menyedihkan karena warga juga kekurangan sumber air bersih. Usaha menjaga kebersihan tubuh dianggap hampir mustahil. Sejumlah perempuan Gaza bahkan mengaku sudah berminggu-minggu tidak mandi.

6 dari 9 halaman

" Tidak ada air. Aku menderita selama menstruasi. Tidak air bersih tersedia untuk membersihkan diriku selama menstruasi. Aku juga tak punya pembalut yang kubutuhkan selama menstruasi," kata salah seorang staf NGO.


Kondisi makin menyedihkan mengingat Rafah saat ini dihuni lebih dari satu juta pengungsi Gaza, empat kali lipat lebih banyak dari jumlah penduduk normal.

7 dari 9 halaman

Krisis Toilet

Dalam situasi semrawut itu, tidak ada privasi. Antrean warga untuk toilet begitu panjang. UNRWA memperkirakan bahwa perbandingan toilet dengan jumlah pengungsi di sana adalah 1 toilet untuk 486 orang.

8 dari 9 halaman

Infeksi

Tanpa air bersih, perempuan yang sedang menstruasi tidak bisa membersihkan diri mereka dan tetap higienis. Banyak perempuan dipaksa menggunakan pembalut bekas atau alat pengganti lainnya lebih lama dari yang disarankan, telah membahayakan kesehatan mereka.

9 dari 9 halaman

" Bayangkan Anda harus menghadapi menstruasi tanpa produk menstruasi, tisu toilet, atau sabun, dan tidak ada kesempatan untuk membersihkan diri sendiri – sambil hidup berdampingan dengan orang lain tanpa ada privasi," kata Riham Jafari, Koordinator Advokasi dan Komunikasi di ActionAid Palestine.

Beri Komentar