Para arkeolog telah menemukan guci pemakaman Maya kuno yang menampilkan gambaran dewa jagung pra-Hispanik.
Artefak tersebut ditemukan selama penyelidikan arkeologi yang dilakukan oleh Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) di tengah pengerjaan Bagian 7 dari proyek Tren Maya (Kereta Maya).
Ini melibatkan pembangunan rel kereta api yang membentang hampir 1.000 mil di Semenanjung Yucatán di Meksiko, daerah yang menjadi pusat peradaban Maya kuno dan kaya akan artefak bersejarah.
Tren Maya adalah salah satu proyek infrastruktur terbesar dan paling kontroversial dalam sejarah Meksiko.
Proyek ini bertujuan untuk menghubungkan resor pantai yang populer di wilayah tersebut dengan lokasi pedalaman yang kurang dikenal, termasuk situs bersejarah Maya di mana mewakili beberapa wilayah termiskin di Meksiko selatan.
Meskipun ribuan artefak dan struktur Maya kuno telah ditemukan selama pengerjaan proyek tersebut, para kritikus menyuarakan kekhawatiran tentang kerusakan dan kehancuran sisa-sisa arkeologi, serta lingkungan setempat.
Seksi 1 hingga 4 Kereta Maya dibuka pada Desember 2023, sedangkan seksi 5 hingga 7 dijadwalkan dibuka pada Februari 2024. Seksi 7, di mana guci pemakaman Maya ditemukan, menghubungkan stasiun Bandara Chetumal dan Escárcega.
Artefak yang terbuat dari tanah liat ini berisi sisa-sisa seseorang.
Guci tersebut menampilkan sosok antropomorfik yang tampaknya menggambarkan dewa jagung pra-Hispanik dalam representasinya sebagai tongkol yang sedang tumbuh.
Para ahli INAH mengatakan bahwa gambaran serupa dari dewa Maya ini telah didokumentasikan dalam patung-patung dari pulau Jaina di Meksiko, yang terletak tak jauh dari pantai negara bagian Campeche di Yucatán.
Selain itu, pada tutup guci terdapat gambaran burung hantu, burung yang memiliki makna simbolis di dunia Maya kuno. Burung hantu dianggap sebagai makhluk pertanda dan simbol perang selama periode Klasik, sekitar tahun 250 M hingga 900 M dalam sejarah Mesoamerika.
Guci tersebut sesuai dengan model kapal " Paaktzatz" , yang dibuat antara tahun 680 M dan 770 M di daerah Río Bec—situs arkeologi Maya yang terletak di bagian selatan negara bagian Campeche.
Guci itu ditemukan di samping kapal lain yang juga menampilkan representasi burung hantu, sehingga para arkeolog percaya bahwa itu adalah bagian dari persembahan yang terkait dengan konstruksi pra-Hispanik.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN