Ilustrasi Kaca Jendela Rumah Yang Mengembun Karena Terjadi Kondensasi (Foto: Pixabay.com)
Dream – Istilah kondensasi tidak asing dalam bidang pelajaran ilmu fisika. Kondensasi adalah suatu peristiwa yang menyebabkan perubahan bentuk atau wujud benda menjadi wujud yang lebih padat.
Kondensasi bisa mudah dipahami dengan melihat proses terbentuknya awan. Atau yang paling mudah dan ada di lingkungan sekitar kita adalah rumput dan kaca jendela yang berembun di pagi hari.
Kondensasi adalah proses berubahnya gas atau uap menjadi cairan. Secara bahasa istilah kondensasi berasal dari bahasa latin yaitu condensare yang artinya membuat tertutup.
Dalam ilmu fisika, kondensasi dikenal sebagai proses pengembunan atau penguapan. Penguapan di dalam fisika artinya perubahan dari suatu zat yang bersifat sementara dan mengubah suatu benda menjadi lebih padat. Cairan yang telah mengalami proses kondensasi dari gas tersebut disebut dengan kondensat.
Berikut Dream telah merangkum pengertian kondensasi beserta proses pembentukan, penyebab, jenis, dan dampaknya bagi kehidupan. Yuk simak ulasannya di bawah ini.
© freepik.com
Proses terjadinya kondensasi adalah saat uap air yang ada di udara bebas didinginkan sehingga berubah wujud menjadi cairan. Tetapi juga bisa terjadi saat tekanan pada uap ditinkatkan sehingga mengalami proses pendinginan atau pengompresan menjadi cair.
Kondensasi bisa ditemukan ketika proses pembentukan awan terjadi karena adanya proses kondensasi uap air yang ada di seluruh permukaan bumi.
Pada saat uap air di permukaan bumi naik ke permukaan atmosfer kemudian melalui proses kondensasi hingga terbentuklah air atau larutan akibat adanya pendinginan saat dipermukaan atmosfer.
Perubahan cairan yang sudah terkondensasi disebut kondensat. Sedangkan kondenser adalah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap untuk dijadikan sebagai cairan. Kondenser secara umum merupakan alat pendingin maupun penuakr panas yang biasanya dipakai untuk melakukan berbagai macam tujuan dan mempunyai variasi yang beragam.
© Pixabay
Kondensasi adalah proses fisika yang bisa dibedakan menjadi dua jenis yaitu kondensasi eksterior dan kondensasi interior. Berikut akan kita ulas untuk Sahabat Dream.
Kondensasi Eksterior
Kondensasi eksterior adalah kondensasi yang terjadi apabila udara lembab menyentuh permukaan yang dingin seperti kaca. Kondisi ini akan terjadi jika suhu permukaan kaca di bawah titik embun udara.
Titik embun udara adalah temperatur yang mana uap air pada udara mengembun dan menjadi air dengan kecepatan sama dengan kecepatan air itu lalu menguap dengan tekanan udara yang konstan.
Kondensasi eksterior biasanya terjadi pada malam hari yang dingin dan diikuti dengan siang hari yang hangat.
Kondensasi Interior
Kondensasi interior adalah jenis kondensasi yang terjadi pada sebuah ruangan tertutup yaitu jika kelembapan udara yang ada pada ruangan tertutup tersebut mengalami kelebihan.
Kelembaban udara yang berlebih ini kadang menyebabkan pengembunan di kaca jendela. Semakin banyak udara yang hangat maka semakin banyak uap air yang dimiliki.
© freepik.com
Faktor penyebab kondensasi adalah segala hal yang melatarbelakangi terjadinya kondensasi, di antaranya yaitu:
1) Ketika suhu berubah secara ekstrim dari panas menjadi dingin, maka akan menyebabkan pengembunan rentan terjadi.
2) Ruangan dengan desain tertutup, dan jarang terkena paparan sinar matahari akan lebih rentan menjadi tempat terjadinya kondensasi. Hal ini terjadi karena perbedaan suhu di dalam dan di luar ruangan yang mencolok.
3) Pada daerah yang mengalami penebangan hutan dengan intensitas tinggi, akan lebih rentan mengalami kondensasi, sebab lingkungan pepohonan yang seharusnya menyerap banyak uap air tidak tersedia dengan cukup.
4) Penggunaan aspal di seluruh permukaan tanah menjadi salah satu faktor terjadinya kondensasi. Sebab cadangan air tanah tidak seimbang dengan penyerapannya, dimana hujan tidak lagi bisa terserap dengan baik oleh tanah.
5) Pemilihan bahan yang digunakan sebagai pembuat jendela dan pintu kurang baik sehingga menjadi tempat terjadinya kondensasi.
© Shutterstock
Bukan tidak bermasalah, kondensasi memiliki dampak yang perlu dicegah. Sebab kondensasi bisa menjadi penyebab besar adanya korsleting. Kondensasi menyebabkan embun di dalam board unit pada sebuah alat elektronik yang bisa menyebabkan hal buruk.
Dengan demikian disarankan temperature dalam suatu ruangan pada alat medis kisaran 17 hingga 20 derajat celcius. Bahkan ruang kontrol panel pada suatuunit besar harus membutuhkan pemantauan suhu khusus seperti pada CT Scan dan MRI.
Selanjutnya, dampak kondensasi adalah sebagai berikut:
© freepik.com
Proses kondensasi bisa dilihat dari berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Di bawah ini beberapa contoh kondensasi:
1) Proses kondensasi adalah embun di pagi hari ketika kamu melihat dedaunan maupun rumput yang basah padahal malam harinya tidak terjadi hujan.
2) Adanya titik-titik air atau embun yang muncul di dinding gelas jika gelas diisi air dingin.
3) Adanya kondensasi di dalam tenda yang terjadi karena adanya air berbentuk uap sebagai hasil ari proses pernafasan. Semakin sesak kondisi tenda, semakin parah pula kemungkinan kondensasi yang akan terjadi karena upa hasil pernapasan tertahan di dalam tenda.
4) Terbentuknya titik-titik air melalui pengembunan dari uap air di awan. Titik-titik air ini kemudian akan turun dalam bentuk hujan yang membasahi bumi.
Potret Natasha Rizki Tahan Tangis Sepakat Lanjut Cerai, Ungkap Soal Gege Elisa
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Doa Sebelum Belajar di Sekolah beserta Adabnya Menurut Islam
Potret Bulan Sutena Calon 'Mantu' Maia Estianty Pamer Body Goals, Aduh Mamae!
Remaja Berbaju Merah Ini Sekarang Menjadi Model dan Sedang Menuai Sorotan, Coba Tebak?