Air Laut Di Bawah Jembatan Suramadu (Foto: Liputan6.com)
Dream - Warga yang melewati jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) merekam fenomena alam yang terjadi di bawah jembatan itu. Dalam rekaman yang tersebar di Instagram, terlihat air laut seolah terbelah.
Diunggah akun Instagram @ndorobeii, terlihat air laut seolah punya dua warna yang beda. Satu sisi berwarna lebih terang ketimbang yang lain.
Di tengah gradasi warna tampak bentangan buih putih lurus.
Meski dianggap sebagai fenomena alam aneh, laut tersebut tidak benar-benar terbelah seperti yang dibayangkan.
Laporan Liputan6.com, Humas Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) Faisal Yasir Arifin mengatakan, fenomena tersebut bernama ilmiah Halocline.
Air laut tampak terbelah karena pertemuan dua jenis massa air dari sisi timur dan barat Pulau Madura yang densitasnya berbeda suhu, kadar garam, dan kerapatan air, sehingga tidak bisa menyatu.
" Itu fenomena biasa. Terjadi sejak hari Selasa (19 Maret 2019) kemarin. Seperti di Selat Gibraltar terjadi pertemuan air dari Laut Atlantik dan air dari Mediterania," kata Faisal, Rabu, 21 Maret 2019.
Faisal mengatakan, peristiwa Halocline biasanya terjadi selama berhari-hari. Tetapi, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi semalaman saja.
" Tidak pasti. Tergantung arus lautnya," ucap dia.
Sementara itu, menurut dosen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Eddy Setiadi Soedjono, fenomena itu terjadi karena air tawar dan air asin tidak dapat menyatu.
" Jadi karena saat ini curah hujan di Jawa Timur sedang tinggi, maka air tawar yang berasal dari curah hujan maupun dari air sungai ikut jadi tinggi. Air tawar ini lalu mengalir ke laut," kata Eddy.
Dilihat dari berat jenis, kedua jenis air ini sebenarnya memiliki perbedaan yang tipis.
" Berat jenis air hanya 1 sedangkan air laut hanya satu koma sekian. Berbeda dengan besi yang berat jenisnya sekitar 7, atau air raksa sekitar 13. Saya tak tahu, rahasia Tuhan itu apa. Kok, beda tipis saja susah tercampur," ujar dia.
Eddy mengatakan, fenomena itu biasa terjadi saat temperatur air dingin. Sedangkan sore hari, temperatur panas membuat perbedaan itu tampak tidak terlalu terlihat.
" Yang biru itu air tawar, yang hitam itu air laut," ucap dia.
(ism, Sumber: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Dream - Video mengenai dua air laut berbeda warna tak bisa bercampur membuat geger netizen. Video itu diambil dari Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Madura.
Setelah diunggah di akun Facebook milik Mohammad Fahrizal, video tersebut menjadi viral. Gambar video itu memperlihatkan secara sepintas lokasi yaitu Jembatan Suramadu, lalu diarahkan ke laut.
Terlihat air laut terbelah dalam dua warna. Satu sisi berwarna hitam, sementara sisi lainnya berwarna abu-abu. Dua sisi tampak terpisah dengan buih putih sebagai penanda.
" Mak bissa deiyeh aing ye? Mak bisa geris (Kok bisa seperti ini airnya? Kok bisa seperti menggaris)," demikian suara yang terdengar dari video tersebut, dikutip dari Warta Bromo.
Fenomena alam semacam itu bisa terjadi disebabkan beberapa hal. Salah satunya bisa karena dua arus laut dengan kadar garam yang berbeda.
Air laut berwarna hitam diduga tercampur dengan air tawar dari daratan. Sementara yang berwarna abu-abu adalah murni air laut.
Arus bawah yang besar juga berpengaruh terhadap tidak bercampurnya dua air laut. Arus tersebut menimbulkan perbedaan suhu, kadar garam dan kerapatan air.
Sehingga, air laut yang mengandung air tawar tidak dapat bercampur dengan air laut murni. Alhasil, muncul semacam batas di air laut tersebut.
Fenomena ini juga terjadi di Selat Gibraltar yaitu menjadi titik pertemuan antara Laur Tengah dengan Samudra Atlantik. Arus air dari dua perairan tersebut tidak dapat bercampur.
Sumber: Wartabromo.com
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN