Penjelasan Gus Yahya Soal Sanksi Kader NU yang Bertemu Presiden Israel

Reporter : Editor Dream.co.id
Rabu, 17 Juli 2024 08:36
Penjelasan Gus Yahya Soal Sanksi Kader NU yang Bertemu Presiden Israel
Lima kader NU yang bertemu dengan presiden Israel membuat heboh masyarakat.

1 dari 10 halaman

Penjelasan Gus Yahya Soal Sanksi Kader NU yang Bertemu Presiden Israel

Penjelasan Gus Yahya Soal Sanksi Kader NU yang Bertemu Presiden Israel © Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan pernyataan saat menggelar konferensi pers terkait lima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).

2 dari 10 halaman

© Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan pernyataan saat menggelar konferensi pers terkait lima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).

Dream - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memastikan, terdapat sanksi untuk lima kader NU yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Sanksi itu diserahkan kepada masing-masing badan otonom (banom).

3 dari 10 halaman

"Soal sanksi kita serahkan (ke badan otonom) nanti jelas dari PWNU DKI akan melakukan proses, termasuk dalam soal keterlibatan LPWNU DKI tadi akan diproses dan akan diberi sanksi. Aturan kita sudah cukup jelas dan rinci,"

kata Gus Yahya dalam konferensi pers dikutip dari liputan6.com, Selasa, 16 Juli 2024.

4 dari 10 halaman

Gus Yahya memastikan, pihaknya telah mengkonfirmasi anggotanya yang bertemu Presiden Israel melalui pengurus banom. Hasilnya, tidak ada penugasan apa pun di bawah PBNU terkait keberangkatannya ke Israel.


Karena itu, ia menyesalkan tindakan kelima anggota NU yang tidak berkomunikasi terlebih dahulu sebelum melakukan lawatan internasional. Apalagi agenda yang dilakukan adalah bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

5 dari 10 halaman

© Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan pernyataan saat menggelar konferensi pers terkait lima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).

" Saya sebagai ketua umum mohon maaf, karena apapun ini anak-anak NU, saya sebetulnya kasihan, kok nggak nanya dulu, ngomong dulu, gitu ya," ucapnya.

6 dari 10 halaman

Sebagai informasi, berikut lima tokoh Nahdlatul Ulama (NU) beserta identitas banomnya yang melakukan kunjungan ke Presiden Israel:


  1. Sukron Makmun (PWNU Banten)
  2. Zainul Maarif (Unusia)
  3. Munawir Aziz (Sekum PP Pagar Nusa)
  4. Nurul Bahrul Ulum (PP Fatayat NU).
  5. Izza Annafisah Dania (PP Fatayat NU).
7 dari 10 halaman

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya akan memanggil lima nahdliyin untuk dimintai keterangan.

" Penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya," ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu dikutip dari merdeka.com.

8 dari 10 halaman

© Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali menyesalkan lima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog baru-baru ini. 2024 maverick

Gus Ipul mengatakan, pihaknya juga akan memanggil pimpinan banom serta lembaga yang menjadi pengabdian dari kelima orang tersebut.

" Ketua umum juga akan memanggil pimpinan banom dan lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan," ujarnya.

9 dari 10 halaman

Ia menegaskan, jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, bukan tidak mungkin kelima orang itu akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom. Dia pun menyayangkan kunjungan lima orang tersebut yang mengatasnamakan pemuda NU ke Israel dan bertemu Isaac Herzog.


" Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, dan juga tidak pernah meminta izin ke PBNU," katanya.

10 dari 10 halaman

© 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, PBNU Buka Suara 2024 maverick

Menurutnya, kepergian lima orang itu ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. Apalagi, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan Israel terhadap Palestina.

Beri Komentar