Viral Ambulans Ditembaki Gas Mata, Ini Penjelasan Polisi

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Selasa, 1 Oktober 2019 18:44
Viral Ambulans Ditembaki Gas Mata, Ini Penjelasan Polisi
Polisi mengklaim, peristiwa itu didesain oleh perusuh.

Dream - Beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan mobil ambulans tengah dihentikan oleh puluhan anggota Brimob. Diduga, video itu terjadi saat kerusuhan unjuk rasa, namun keberadaan lokasinya belum diketahui.

Menanggapi hal itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, kejadian itu merupakan peristiwa yang didesain para perusuh.

" Mereka selalu memprovokasi petugas, masuk rumah sakit, masuk ambulans, tempat ibadah, masuk fasilitas publik. Nanti ketika polisi masuk ada bagian yang menguraikan," ujar Dedi di Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019.

Dia mengatakan, ketika polisi sudah terpancing akan ada bagian yang merekam video. Setelah itu, video akan diunggah ke media sosial.

" Diviralkan, dibuat narasi, upload di media sosial, membakar lagi masyarakat," kata dia.

Dedi berharap, masyarakat dapat dengan bijak menyikapi segala video yang beredar di media sosial agar jangan langsung terprovokasi.

2 dari 5 halaman

Awal Mula Ambulans Dinkes DKI Jakarta Dikira Dibawa Sekardus Batu

Dream - Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Bidang Relawan, Muhammad Muas mengatakan, kasus diamankannya ambulans berlogo DKI Jakarta beserta sopirnya saat aksi unjuk rasa di gedung DPR RI merupakan kesalahpahaman dari pihak kepolisian.

Muas menjelaskan, PMI DKI Jakarta berkoordinasi dengan Dinkes DKI Jakarta untuk menurunkan ambulans dari Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, pada Rabu, 25 September 2019.

" Kemarin jam 17.00 sore, semua ambulans yang diwakili oleh PMI DKI, ada sekitar 5 mobil ambulans PMI, dengan tiga motor PMI, bersama 31 awak. Jadi, di setiap mobil ada 5 hingga 6 orang," ujar Muas di kantornya, Jakarta, Kamis, 26 September 2019.

Konferensi Pers Palang Merah Indonesia (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi`an)

Konferensi Pers Palang Merah Indonesia (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi`an)

Pada pukul 20.00 WIB, PMI DKI kemudian membagi tugas kerja di beberapa titik demonstrasi.

" Dinas kesehatan juga menerjunkan ambulans. Ini dibawah koordinasi dinas kesehatan," ucap dia.

3 dari 5 halaman

Awal Mula Ada Kardus di Mobil Ambulans

Muas mengatakan, peristiwa terjadi saat waktu memasuki pukul 11.40 WIB, kejadian semakin mencekam. Lemparan batu semakin berseliweran ketika ambulans melintas.

" Di situlah kejadian di Slipi, mobil ambulans kita yang mau balik mereka terkena batu dan sebagainya, pada waktu itu mobil mau kembali ke tempat, itu batu beterbangan," kata dia.

Ambulans yang melintas dengan melawan arah itu kemudian dihentikan polisi yang sedang membubarkan massa. Polisi kemudian memeriksa ambulans dan menemukan kardus berisi batu dan bensin.

Sebelum langkah penghentian tersebut, lanjut Muas, para petugas awalnya sempat menolong seseorang dalam aksi demonstrasi tersebut. Orang yang ditolong tersebut ternyata didampingi seorang teman yang membawa semacam bungkusan dalam kardus.

" Kardus yang tidak diketahui isinya apa, mengikut masuk ke mobil," ujar Muas seraya menegaskan, " Mobil ambulans tidak pernah membawa batu, dan kardus."

Polisi kemudian mengamankan satu ambulans beserta petugas medis. Total, ada 31 orang yang diamankan, tapi kini semua anggota PMI DKI Jakarta itu sudah dibebaskan.

4 dari 5 halaman

Soal Ambulans Bawa Batu, Dinkes DKI Jakarta Desak Polisi Rehabilitasi Nama Baik

Dream - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendesak lemnaga kepolisian untuk merehabilitasi nama baik  institusinya setelah beredar kabar viral kendaraan ambulans dituduh membawa batu dan petasan dalam aksi demonstrasi kemarin, Rabu, 25 September 2019.. 

" Kami, minta agar rehabilitasi nama baik institusi Pemprov DKI Jakarta termasuk jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta," ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti dilaporkan Merdeka.com, Kamis, 26 September 2019.

Widya juga mendesak kepolisian mengklarifikasi kabar yang beredar di media sosial. Kabar di media sosial menyebut, polisi mengamankan ambulans yang diklaim berisi batu dan bensin.
Ambulans tersebut milik PMI dan Pemprov DKI Jakarta.

Dari penelusuran lembaganya, Widya memastikan jika kabar tersebut tak benar. Hal itu dibuktikan dari proses klarifikasi polisi terhadap petugas ambulans serta pelaku.

Atas dasar itu, Widya mewakili Dinas Kesehatan Pemprov meminta polisi mengklarifikasi kabar bohong itu.

" Bahwa mobil ambulans milik Pemprov memang tidak digunakan untuk mengangkut batu dan bensin seperti yang sudah diberitakan selama ini," kata dia.

Widya kembali menegaskan diterjunkannya beberapa unit ambulans saat demo pelajar kemarin berlandaskan surat resmi dan permintaan dari Polda Metro Jaya.

(Sumber: Merdeka.com/Yunita Amalia)

5 dari 5 halaman

Polda Metro Ungkap Fakta Baru Temuan Batu di Ambulans PMI

Dream - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Raden Argo Yuwono, mengatakan, ada kesalahpahaman atas temuan batu dan kembang api di lima mobil ambulans.

" Jadi anggapan anggota Brimob diduga digunakan oleh perusuh, padahal bukan," kata Argo di Jakarta, Kamis 26 September 2019.

Argo menjelaskan duduk perkara anggota Brimob mengamanankan lima ambulans beserta sopir dan staf medisnya. Awalnya, katanya, perusuh melempari anggota Brimob dengan batu.

Unggahan TMC Polda Metro Jaya

Unggahan TMC Polda Metro Jaya

Perusuh itu, tambah Argo, membawa batu dan petasan. Usai melempari anggota Brimob, perusuh bersembunyi di belakang ambulans di Gardu Tol Pejompongan Jalan Gatot Subroto.

" Dia (perusuh) itu mencari perlindungan dengan masuk ke mobil PMI, dia membawa batu, kembang api juga, masuk ke mobil jadi bawa dus ini," ujar Argo.

Unggahan TMC Polda Metro Jaya

Unggahan TMC Polda Metro Jaya

Meski menganggap masalah ini sebagai kesalahpahaman, belum ada pernyataan maaf secara resmi yang disampaikan. Bahkan, dua unggahan video ambulans yang disebut membawa batu dan bensin masih terpampang di Instagram @TMCPoldaMetro.

Beri Komentar