Virus MERS (Gulfnews.com)
Dream - Penjualan produk multivitamin dan obat-obatan kesehatan di Arab Saudi diperkirakan melonjak 100%. Fenomena ini muncul di tengah kekhawatiran merebaknya serangan virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah atau Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERs-CoV).
Para ahli di bidang kesehatan publik memperkirakan nilai transaksi penjualan multivitamin dan obat-obatan itu bakal menembus 11 miliar riyal atau Rp 33,78 triliun.
Anggota Kadin Arab Saudi Komite Farmasi, Fahd Batterjee seperti dikutip laman alarabiya, Selasa, 6 Mei 2014 mengatakan 40% permintaan akan muncul dari wilayah barat Arab Saudi.
" Permintaan terutama berasal dari obat dan produk multivitamin," ujarnya.
Untuk memenuhi lonjakan permintaan obat tersebut, Arab Saudi diperkirakan bakal mengimpor produk dari luar negeri dengan nilai mencapai 7 miliar riyal.
Impor tersebut di antaranya berupa obat-obatan seperti antibiotik, vitamin, serta masker berbagai jenis.
Deputi Asosiasi Farmasi di Jeddah, Sr Siraj Abed menambahkan, kalangan lanjut usia, wanita hamil, anak-anak, dan penderita asma merupakan pembeli terbesar dari obat-obatan tersebut.
Biasanya, produk obat-obatan ini hanya berkontribusi 10% dari pasar farmasi di Arab Saudi. Namun seiring merebaknya kasus MERS, jenis obat-obatan ini justru semakin laku di pasaran.