Dream – Di bulan Ramadhan ini, kita mungkin sering merasakan emosi yang naik turun ketika sedang menjalankan ibadah puasa.
Lantas muncul pertanyaan, mengapa kita sering merasa mood swing atau ketidakstabilan emosi di bulan Ramadan ini?
Mindfulness & Well-Being Coach, Raden Prisya mengatakan, bulan Ramadan membuat umat Islam mendapatkan kesabaran ekstra atau extra degree of awareness.
Sikap reaktif yang manusia tahan untuk meredam emosinya dengan bernapas, dan buruknya, saat berpuasa dapat membuat perasaan emosional meledak begitu saja.
Ibadah puasa juga memiliki makna yang mendalam bahwa kita sebagai umat islam tidak hanya menahan lapar secara fisik. Namun, harus menahan nafsu secara duniawi juga.
kata Prisya pada talkshow bersama Dompet Dhuafa di Dream Day Ramadhan Fest (DDRF) 2024, Kota Kasablanka, Rabu 20 Maret 2024.
imbuhnya.
Menurutnya, emosi yang fluktuatif di bulan Ramadan juga dipicu oleh makanan yang dikonsumsi. Gula darah dapat mempengaruhi emosional yang kita rasakann.
“Selain perkara emosi, yang dibenahi dari diri kita di bulan Ramadan adalah gula darah .Gula tidak menyimpan segala macam substansi seperti gula itu sendiri, tetapi marah,” ujar Prisya.
Untuk mencegah hal tersebut, salah satu yang dapat dilakukan adalah memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Bentuk ibadah yang dapat dilakukan di antaranya adalah berzikir, membaca Alquran, hingga sedekah.
Ketua Ramadhan 1445 H Dompet Dhuafa, Rina Fatimah menambahkan, sedekah dapat meningkatkan hormon dopamin.
Bagi umat muslim yang ingin bersedekah selama bulan Ramadan, Dompet Dhuafa pun menyediakan berbagai layanan yang dapat diakses melalui ponsel.
Aplikasi bernama ‘Dompet Dhuafa’ kini dapat diunduh dengan berbagai fitur menarik yang dapat diakses, seperti informasi zakat dan bersedekah, arah kiblat, sampai kalkulator zakat.
Kemudahan tersebut dapat menjadi solusi untuk dapat bersedekah di bulan suci ini. Manfaatnya juga terjamin untuk menjaga kesehatan mental Sahabat Dream di bulan Ramadhan ini.
Laporan: Nisya Aprilya