Hassanah Alsaba/ Foto: Instagram @hassanah.alsaba
Dream - Profesi pilot hingga kini masih didominasi kaum Adam, meski begitu bukan berarti para perempuan tak bisa melakukannya. Justru kehadiran perempuan di industri penerbangan bisa jadi inspirasi banyak orang.
Seperti yang dilakukan Hassanah Al-Saba, seorang gadis 22 tahun asal Portmore, Jamaika. Pada 25 Agustu 2022 lalu ia menyelesaikan pelatihan dan standar waktu penerbangan yang cukup dan mendapat lisensi sebagai seorang pilot.
Hal tersebut membuatnya jadi pilot muslim perempuan pertama di Jamaika. Sejak kecil, Hassanah telah jatuh cinta dengan pesawat terbang, begitu pun ketika beranjak dewasa.
Foto: Instagram @hassanah.alsaba
Saat balita, ia mempunyai keinginan untuk bisa duduk dan mengendalikan pesawat dari kokpit. “ Perasaan saat lepas landas, saat mendarat, sungguh luar biasa, dan sejak saat itu, setiap kali ada pesawat lewat, saya selalu melihat ke atas,” ujar Hassanah, dikutip dari Jamaica Gleaner.
“ Sangat menarik bagi saya bagaimana sebuah besi logam besar bisa berada di langit seperti itu. Itu benar-benar keren,” ungkapnya.
Untuk bisa menjadi pilot, Hassanah harus melewati banyak tantangan. Pertama, orangtua Hassanah tidak mengizinkannya masuk ke sekolah pilot karena khawatir akan stereotip gender dan agama yang akan dihadapi oleh Hassanah.
Ia justru diminta untuk kuliah dalam bidang sains dan mengikuti kuliah Ilmu Komputer di The University of the West Indies (The UWI). Hasratnya menjadi pilot tak padam, ia malah makin semangat untuk mencari cara daftar ke sekolah penerbangan.
" Saya tidak mau menjalani hari untuk pekerjaan yang saya benci," katanya.
Modal nekat, ia akhirnya mendaftar di Aeronautical School of the West Indies yang menawarkan pelatihan di Tinson Pen Aerodrome di Kingston pada November 2020. Hassanah mulai sekolah pilot pada Mei 2021, sambil mengejar gelar ilmu komputernya di The UWI.
Kerja kerasnya berbuah manis. Hassanah lulus kuliah komputer dan mendapatkan pekerjaan sebagai teknisi operasi pusat jaringan di Digicel Jamaica pada bulan Juni 2022 lalu. Ia juga masih mengejar cita-citanya untuk menjadi pilot profesional di maskapai penerbangan komersil.
“ Ke mana pun jalan membawa saya, saya hanya tahu bahwa saya ingin menjadi pilot maskapai penerbangan dan saya tahu itu akan menjadi biaya yang lebih mahal. Saya ingin menunjukkan kepada Jamaika dan banyak wanita muda bahwa hanya karena sebuah industri didominasi oleh pria, itu bukan berarti tidak ada ruang untukmu,” ujarnya.
Stereotip yang dihadapinya sebagai seorang perempuan muslim tidak mengganggunya. Hassanah tetap semangat untuk meraih impiannya.
“ Ada begitu banyak wanita Muslim yang menjadi pilot di seluruh dunia dan itu tidak menghentikan mereka, jadi mengapa itu harus menghentikan saya?,” tanya Hassanah.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita
Dream - Remaja berdarah Inggris-Belgia, Mack Rutherford, memecehkan rekor sebagai pilot termuda yang berkeliling dunia sendirian.
Menurut Guinness World Records (GWR) remaja 17 tahun itu pertama kali lepas landas dengan pesawat kecilnya pada 23 Maret silam.
Menurut CNN, Mack mendarat di Ibu Kota Sofia, Bulgaria, yang juga menjadi lokasi awal dia memulai penerbangannya. Mack pertama kali berangkat menggunakan pesawat ketika masih berusia 16 tahun.
Mack tercatat telah melintasi lima benua dan membentangi 52 negara, dengan pesawat Shark ultralight yang disiapkan khusus dengan kecepatan jelajah mencapai 300 kilometer per jam.
" Saya ingin menggunakan kesempatan untuk bertemu orang-orang muda di rute saya yang melakukan hal-hal luar biasa, membuat perbedaan bagi komunitas mereka atau bahkan bagi dunia," tulis Mack.
Perjalanan yang memecahkan rekor dunia itu bisa dilacak dalam situs resminya. Dia berangkat dari Bulgaria menuju Mediterania kemudian melalui Sahara, Timur Tengah, dan kemudian Asia Timur.
Remaja ini memecahkan dua rekor dunia, yang ternyata sebelumnya dipegang oleh kakaknya sendiri, Zara Rutherford.
Menurut situs GWR, Mack didapuk sebagai orang termuda yang terbang sendirian keliling dunia serta sebagai orang termuda yang melakukannya dengan pesawat microlight.
Mack baru berusia 15 tahun ketika dia menerima lisensi pilot pertamanya.
Rute terakhirnya yang dilalui yakni Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko sebelum terbang kembali melalui Eropa dan mendarat di Sofia.
" Ketika saya berusia 15 tahun, saya mendapatkan lisensi saya dan menjadi yang termuda di dunia pada saat itu. Kemudian ketika saudara perempuan saya terbang keliling dunia, saya berpikir, ada sesuatu yang benar-benar dapat saya coba perjuangkan dan capai," ujarnya.
Perjalanan mengesankan itu bahkan membawanya ke sebuah pulau terpencil di Pasifik Utara, setelah hembusan angin yang kuat memaksanya untuk mendarat selama penerbangan dari Jepang ke Amerika Serikat.
" Saya makan beberapa Oreo untuk makan malam dan kemudian pergi tidur di bilik kecil, tapi itu benar-benar pengalaman yang luar biasa," ceritanya.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati