Pertemuan Haru Ayah Peracik Ganja Obat Istri dan Putranya

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 30 Maret 2017 15:29
Pertemuan Haru Ayah Peracik Ganja Obat Istri dan Putranya
Di hadapan putra bungsunya yang berusia 3 tahun, Ari berpesan agar tabah sepeninggal sang ibu.

Dream - Status 'tersangka' kerap membuat citra seseorang jatuh. Seolah tidak ada lagi kebaikan dalam diri orang yang menyandang sematan itu.

Tetapi, patut disadari mereka masih manusia. Meski menyandang status 'tersangka', bukan berarti di hatinya sudah tak ada lagi kebaikan dan kasih sayang. 

Seperti kisah Fidelis Ari Sudarwoto yang bertemu dengan buah hatinya yang baru berusia tiga tahun. Pertemuan itu berlangsung sangat mengharukan, lantaran Fidelis berusaha menguatkan putra bungsunya yang telah kehilangan ibu.

Ari dan anaknya

Peristiwa penuh haru ini terjadi pada Senin, 27 Maret 2017 lalu. Ari, yang berstatus sebagai tersangka kepemilikan 39 batang ganja dan dalam masa penahanan, pulang ke rumahnya di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Bunut, Kecamatan Kapuas, Kota Sanggau, Kalimantan Barat. Di hari itu, sang istri, Yeni Riawati, meninggal dunia.

1 dari 3 halaman

Kuatkan Sang Anak

Kuatkan Sang Anak © Dream

Ari pulang dengan pengawalan ketat petugas Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Sanggau dan beberapa anggota Sabhara Polres Sanggau. Begitu tiba di rumah, Ari segera menemui putra bungsunya.

Dia lalu berbicara kepada putranya yang sudah tidak dia temui selama 33 hari. Dia peluk, cium dan gendong sang anak, sembari menyemangati agar bocah kecil itu tabah sepeninggal sang ibu.

Ari ditetapkan sebagai tersangka karena kedapatan memiliki 39 batang ganja. Kisah Ari cukup pelik. Dia bukan pengedar barang haram itu.

Ganja itu ternyata digunakan untuk.....

 

2 dari 3 halaman

Obat untuk Sang Istri

Obat untuk Sang Istri © Dream

Ari tenyata meracik ganja itu untuk mengobati istrinya yang terkena penyakit langka Syringomyelia. Sejak Ari ditahan, Yeni tidak lagi mengonsumsi obat racikan suaminya yang berbahan dasar ekstrak ganja.

Dikutip dari deliknews.com, pihak keluarga mengatakan Ari terpaksa menggunakan ekstrak ganja sebagai obat untuk Yeni lantaran pengobatan baik medis maupun alternatif tidak menunjukkan perkembangan positif.

Tak patah semangat, Ari memutuskan berselancar ke dunia maya. Disitulah Ari mendapatkan informasi obat yang cocok bagi istrinya adalah ekstrak ganja. Alhasil, Ari nekat menanam ganja yang menjadi bahan baku utama obat racikannya.

Hasilnya, Yeni menunjukkan perkembangan kesehatan yang positif. Beberapa di antaranya seperti tidur nyenyak, mudah makan, dan lancar berbicara.

" Sejak menggunakan ekstrak ganja itu memang adik ipar saya sudah menunjukkan tanda-tanda kesembuhan," kata kakak kandung Ari, Yohana.

 

3 dari 3 halaman

Tes Urin Negatif

Tes Urin Negatif © Dream

Yohana berharap proses hukum yang dijalankan kepada Ari dapat ditinjau kembali. Ini karena Yohana menganggap Ari punya alasan kuat menggunakan ekstrak ganja.

" Adik saya ni sudah putus asa, upaya medis sudah dilakukan, alternatif juga sudah ditempuh. Jadi memang ganja itu untuk obat, bukan untuk konsumsi," kata Yohana.

" Dan memang hasil tes urin pun, Ari negatif. Artinya ganja itu memang tidak dipakai untuk dirnya, tapi untuk istrinya dan memang hasil tes urin istrinya positif. Harapan kami semoga kasus ini bisa menjadi pertimbangan jaksa dan hakim agar diberikan keringanan hukuman lah," ucap Yohana.

Sementara itu, Penasihat Hukum Fedelis Arie Sudarwoto, Theo Kristoporus Kamayo seperti dikutip pontianakpost.co.id, berharap majelis hakim bisa mempertimbangkan alasan Ari menanam pohon ganja tersebut.

Theo tak menampik jika kliennya tersebut menanam ganja. Namun ganja itu sengaja ditanam untuk menyelamatkan istrinya. " Dan bukan untuk dijual dan tidak ada unsur penyalahgunaan narkotika dalam kasus ini," ujar Theo.

" Saya berharap majelis hakim mempunyai keputusan luar biasalah mengingat tindakan kliennya nekad menanam hanya untuk mengobati istrinya yang sedang sakit parah."

(Sah/Sumber: deliknews.com)

Beri Komentar