Pertemuan Nabi Adam Dan Nabi Musa Mendebatkan Tentang Diusirnya Nabi Adam Dari Surga (Foto Ilustrasi: Shutterstoock.com)
Dream - Nabi Adam as adalah manusia sekaligus nabi pertama dari ke-25 nabi yang dikenal oleh umat Islam. Meski berjarak ratusan tahun, Nabi Musa as pernah mengajukan permintaan untuk bisa bertemu langsung dengan Nabi Adam as.
Pertemuan antara Nabi Musa as dengan Nabi Adam as bertujuan untuk membahas terkait dikeluarkannya Nabi Adam dari surga karena dosa yang sudah dilakukan. Dalam hal ini, hujah dari Nabi Adam membuat Nabi Musa tidak bisa berkata-kata lagi dan itu pun dibenarkan oleh Rasulullah.
Sebagai urutan ke-14 dari 25 nabi dan rasul yang meski diimani seorang muslim, bagaimana kedua manusia pilihan Allah SWT tersebut bisa bertemu?
Perkara pertemuan dua nabi yang hidup di dua zaman berbeda sebetulnya pernah juga dialami Rasulullah Muhammad SAW. Peristiwa ini terjadi ketika Nabi Muhammad saw menjalani isra' mi'raj dan menjadi imam sholat dari pada nabi di Masjidil Aqsha. Rasululllah juga sempat berbicara dengan Nabi Musa as di langit.
Untuk mengetahui kisah pertemuan antara Nabi Adam as dan Nabi Musa as, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui islam.nu.or.id.
Perdebatan antara Nabi Adam dan Nabi Musa as dikisahkan dalam sebuah hadis riwayat Muslim berikut:
“ Pada suatu kesempatan, Adam dan Musa berdebat di hadapan Tuhan mereka. Namun, Adam berhasil mengalahkan Musa dengan hujahnya. Kala itu, Musa mulai angkat bicara, ‘Hai Adam, engkau adalah nabi yang telah diciptakan Allah langsung dengan tangan-Nya, ditiupkan ruh langsung dari ruh-Nya, disujudi oleh para malaikat, dan ditempatkan di surga-Nya, namun engkau telah mengeluarkan manusia ke bumi karena kesalahan yang diperbuatmu sendiri.’"
“ Adam menjawab, ‘Engkau juga nabi yang dipilih Allah dengan risalah dan kalam-Nya, diberi lembaran-lembaran wahyu yang memuat penjelasan segala sesuatu di dalamnya, didekati dengan bisikan wahyu-Nya, lalu berapa lama engkau mendapati Allah menulis Taurat sebelum aku diciptakan?’ Musa menjawab, ‘Empat puluh tahun.’”
“ Selanjutnya, Adam kembali berkata, ‘Apakah dalam Taurat engkau mendapati ayat yang mengatakan, ‘Dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia,’ (Q.S. Thaha [20]: 121)?’ Musa menjawab, ‘Iya.’ Adam melanjutkan, ‘Apakah engkau masih saja menyalahkanku karena aku telah melakukan suatu perbuatan yang ditetapkan Allah untuk aku perbuat empat puluh tahun sebelum Dia menciptakanku?’ Ditegaskan oleh Rasulullah saw, ‘Akhirnya, Adam pun mengalahkan Musa dengan hujahnya,’” (HR. Muslim)
Selain itu, dalam riwayat lainnya, yakni dari riwayat Bukhari dikatakan sebagai berikut:
“ Suatu ketika, Adam berdebat dengan Musa. Kala itu, Musa berkata kepadanya, ‘Wahai Adam, engkau adalah bapak kami. Namun, engkau telah mengecewakan kami dan mengeluarkan kami dari surga.’ Adam menjawab pernyataannya, ‘Wahai Musa, Allah juga telah memilihmu dengan kalam-Nya, membuat catatan wahyu dengan tangan-Nya, tapi mengapa engkau menyalahkanku atas perkara yang telah ditetapkan-Nya untukku empat puluh tahun sebelum menciptakanku.’ Saat itulah Adam mengalahkan Musa dengan hujahnya. Adam mengalahkan Musa dengan hujahnya. Adam mengalahkan Musa dengan hujahnya." (HR. al-Bukhari).
Dalam kisah tersebut, Nabi Musa as yang bertemu dengan Nabi Adam as adalah mempermasalahkan tentang diusirnya Nabi Adam as dari surga. Penderitaan yang dialami oleh Nabi Musa as di dunia menurutnya adalah disebabkan oleh Nabi Adam yang mengeluarkan diri dari surga. Padahal di surga ia sudah hidup tenang dan bisa menikmati segala sesuatu.
Namun, karena Nabi Adam berbuat dosa, maka Allah SWT menurunkannya ke dunia. Dengan begitu, manusia tidak bisa lagi mendapatkan penghidupan yang nyaman, kecuali harus dengan kerja keras.
Meski disalahkan, namun Nabi Adam tidak menyerah begitu saja. Ia menentang Nabi Musa dan menolah disalahkan. Nabi Adam kala itu mengatakan:
" Engkau juga Musa adalah makhluk yang dipilih Allah dengan karunia dan kalam-Nya. Engkau diberi lembaran-lembaran wahyu yang di dalamnya termaktub penjelasan terhadap segala sesuatu. Engkau dibisiki Allah dari dekat. Pertanyaannya, berapa lama engkau mendapati Allah menulis Taurat sebelum menciptakanku?"
Nabi Musa menjawab:
" Empat puluh tahun."
" Lantas apakah dalam kitab itu engkau mendapati ayat yang mengatakan, 'Dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia?'" tanya Nabi Adam.
" Benar." jawab Nabi Musa.
" Masihkah engkau akan menyalahkanku hanya karena melakukan suatu perbuatan yang telah ditetapkan Allah untuk aku kerjakan empat puluh tahun sebelum Dia menciptakanku?" ucap Nabi Adam mendebat Nabi Musa.
Hujah dari Nabi Ada as itu pun dibenarkan oleh Nabi Muhammad saw.
Melalui kisah di atas, ada beberapa hikmah yang bisa sahabat Dream petik. Di antaranya adalah sebagai berikut: