Tak Pernah Kapok! Pembuat Minuman Air Kelapa Diklaim Bisa Perbesar Payudara Dikecam Gara-Gara Iklan

Reporter : Ferdike Yunuri Nadya
Sabtu, 15 Oktober 2022 16:01
Tak Pernah Kapok! Pembuat Minuman Air Kelapa Diklaim Bisa Perbesar Payudara Dikecam Gara-Gara Iklan
Sebelumnya, perusahaan ini pernah didenda dua kali oleh otoritas setempat

Dream - Sebuah merek minuman kelapa dari China dikecam publik setempat lantaran iklan yang dibuat. Dalam media promosinya, minuman tersebut diklaim memiliki khasiat mampu memperbesar ukuran payudara wanita.

Iklan minuman kelapa dari perusahaan Coconut Palm tersebut menunjukkan beberapa wanita yang mempromosikan produknya dalam serangkaian live streaming di platform video Douyin minggu lalu.

Mengenakan baju serba mini, para wanita di dalam siaran langsung itu menari di depan kamera sambil memegang produk minuman tersebut.

Yang menjadi perhatian publik, perusahaan asal Hainan ini sebelumnya pernah terjerat dalam kontroversi yang sama. Selama beberapa tahun, perusahaan ini mengeluarkan slogan-slogan yang bersifat cabul.

Sebelumnya perusahaan juga pernah didenda dua kali oleh otoritas setempat karena iklan dan kemasan yang menyatakan produknya bisa meningkatkan pembesaran payudara.

Adapun denda yang dikenakan karena perusahaan telah melanggar kehormatan sosial dan mengganggu ketertiban umum.

1 dari 5 halaman

Melihat kejadian serupa berulang kembali, publik membuat kecaman dengan yang lebih luas menggunakan media sosial karena klaim yang dibuat perusahaan itu.

Alhasil perusahaan dibanjiri kritikan negatif termasuk saat sesi live streaming Douyin.

" Berhenti menggunakan payudara besar untuk menarik perhatian orang jika produk Anda tidak dapat membantu payudara tumbuh lebih besar," kata salah satu warganet.

“ Sementara perusahaan lain fokus pada produk mereka, Anda meminta wanita cantik untuk menari. Apakah ini budaya perusahaan Anda?” ujar warganet lainnya.

(Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/Sumber: SCMP)

2 dari 5 halaman

Geger Pria Cari Akte Kematian yang Hilang Lewat Iklan di Koran

Dream - Koran atau surat kabar menjadi salah satu media yang masih eksis di tengah gempuran teknologi digital. Dalam sebuah koran, pembaca tidak hanya disuguhkan sejumlah artikel berita.

Ada sejumlah konten yang bermanfaat lainnya, termasuk iklan. Iklan bukan hanya mempromosikan produk, namun ada pula info kehilangan.

Belum lama ini sebuah koran di India menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak, koran tersebut memuat info kehilangan yang tak biasa.

3 dari 5 halaman

Dilansir India,com, seorang pria memasang iklan di koran yang memuat info kehilangan surat kematian miliknya.

“ Saya telah kehilangan surat kematian saya di Lumding Bazar (di Assam) tertanggal 22/07/09,” bunyi iklan tersebut.

Pria itu bahkan mencantumkan nomor surat kematian tersebut serta nama ayah kandungnya. Kisah lucu ini diposting oleh akun Twitter milik petugas polisi India bernama Rupin Sharma, @rupin1992.

Akta Kematiannya Hilang, Pria Ini Pasang Iklan di Koran

4 dari 5 halaman

Rupin memposting foto dari iklan tersebut dengan caption “ ini hanya terjadi di #india 😂😂😂”.

Postingan tersebut disukai oleh 768 pengguna Twitter lainnya dan menuai tanggapan lucu pada kolom komentar.

“ Seseorang telah kehilangan sertifikat kematiannya sendiri. Jika ada yang menemukannya, tolong kembalikan sertifikat kematiannya kepadanya. Tolong perlakukan ini sebagai hal yang mendesak – kalau tidak hantu itu akan marah.”

5 dari 5 halaman

“ Jika ditemukan, dimana sertifikat itu harus diserahkan, surga atau neraka?”

“ Pertama kali seseorang kehilangan sertifikat kematiannya.”

Iklan lucu serupa sebelumnya juga pernah terjadi di India. Seorang wanita menyebar nomor teleponnya karena tengah mencari calon suami melalui iklan koran.

Wanita yang mengaku berasal dari keluarga pebisnis kaya tersebut hanya ingin mendapatkan pasangan yang berasal dari keluarga kaya, dengan pekerjaan seperti petugas polisi, dokter, industrialis, atau dari kasta yang sama.

Lucunya, wanita tersebut mengakhiri kalimat iklan dengan kalimat penolakan bagi pria yang bekerja sebagai engineer software karena dianggap tidak cukup kaya untuk menikahinya.

“ Engineer software dilarang menelepon,” tulisnya.

Laporan : Erdyandra Tri Sandiva