Ibu Ani Yudhoyono Kanker Darah, Sutopo BNPB: Tanda Allah Sayang

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 14 Februari 2019 15:41
Ibu Ani Yudhoyono Kanker Darah, Sutopo BNPB: Tanda Allah Sayang
Sebagai penyintas penyintas kanker paru stadium 4B yang sudah menjalani 1 tahun, Sutopo berbagi pengalaman.

Dream - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kehumasan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memberi semangat dan doa kepada mantan Ibu Negara Ibu Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Seperti diketahui, Sutopo merupakan salah satu penyintas kanker.

Pesan dan doa Sutopo itu disampaikan saat menjalani kemoterapi ke-8 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

" Sengaja saya mengirimkan doa untuk kesembuhan Ibu Ani SBY dari sakit kanker darah. Saat ini beliau sedang dirawat di NUS Hospital Singapura," kata Sutopo, melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 14 Februari 2019.

 
 
 
View this post on Instagram

Doa Untuk Ibu Ani SBY dari Penyintas Kanker Paru Stadium 4B yang sedang Menjalani Kemoterapi ke-8 Di saat saya sedang menjalani kemoterapi ke-8 di RSPAD Jakarta, sengaja saya mengirimkan doa untuk kesembuhan Ibu Ani SBY dari sakit kanker darah. Saat ini beliau sedang dirawat di NUS Hospital Singapore. Bu Ani, mungkin saya bukanlah siapa-siapa bagi Ibu Ani. Tapi saya sebagai penyintas kanker, memahami bagaimana sakitnya secara lahiriah dan batiniah ketika dokter memvonis sakit kanker. Rasa shock, bingung dan sedih pasti memenuhi benak kita. Mengapa saya? Itu pertanyaan yang selalu muncul di awal. Yang penting Ibu Ani tetap semangat, ikhlas menerima ujian sakit kanker darah ini, terus berdoa dan ikhtiar, serta selalu bersyukur kepada Allah SWT karena masih banyak kenikmatan dan kesehatan tubuh lain yang Allah limpahkan kepada Ibu Ani. Saya sebagai penyintas kanker paru stadium 4B yang sudah menjalani 1 tahun ini dan saat ini sedang menjalani kemoterapi ke-8, memahami dan mengerti sakit kanker itu seperti apa menyakitkannya. Perlu kesabaran dan kekuatan menghadapi ujian yang berat ini. Yang penting Ibu Ani harus ikhlas dan semangat. Jangan putus asa dan menyerah. Tetaplah berdoa kepada Allah SWT karena sesungguhnya sehat dan sakit itu kuasa Allah. Dokter, perawat dan orang lain adalah perantara saja sesuai keahlian yang dimilikinya. Sakit kanker berarti kualitas hidup harus lebih baik. Jaga pola makan. Hindari makanan yang disukai kanker. Hindari gula kalau perlu tidak usah konsumsi lagi. Makan-makanan yang dibakar, berpengawet dan kimiawi dihindari. Perbanyak buah dan sayur. Dan yang tak kalah penting tetaplah berpikir positif. Pikiran sangat mempengaruhi hati, sikap, batiniah dan kesehatan tubuh kita. Ibu Ani sakit kanker darah tanda Allah sayang sama Ibu. Allah sedang menguji kesabaran, kekuatan dan taqwa kita agar kita senantiasa berdoa, meminta belas kasihan dan mengangkat sakit kita tanpa meninggalkan sakit yang lain. Jadi tetap semangat, ikhlas dan sabar ya bu. Semoga ibu cepat sembuh dan sehat. Rakyat Indonesia mendoakan Ibu dan membutuhkan Ibu. Buat Pak SBY dan keluarga agar tetap sabar merawat Ibu Ani.

A post shared by Sutopo Purwo Nugroho (@sutopopurwo) on

Meski bukan siapa-siapa bagi Ibu Ani, sebagai penyintas kanker, Sutopo berbagi pengalaman mengenai kondisi batiniah dan lahiriah pasien yang divonis kanker.

" Rasa shock, bingung dan sedih pasti memenuhi benak kita. Mengapa saya? Itu pertanyaan yang selalu muncul di awal," ujar dia.

Sutopo mengatakan, untuk melawan kondisi semacam ibu Ani perlu tetap semangat dan ikhlas menerima vonis sakit yang diderita.

" Terus berdoa dan ikhtiar, serta selalu bersyukur kepada Allah SWT karena masih banyak kenikmatan dan kesehatan tubuh lain yang Allah limpahkan kepada Ibu Ani," ujar dia.

 

1 dari 2 halaman

Ikhlas dan Jangan Menyerah

Sutopo mengatakan, sebagai penyintas kanker paru stadium 4B sudah menjalani 1 tahun ini, memahami dan mengerti sakit kanker itu seperti apa menyakitkannya. Dia menyebut, perlu kesabaran dan kekuatan menghadapi ujian yang berat ini.

" Yang penting Ibu Ani harus ikhlas dan semangat. Jangan putus asa dan menyerah. Tetaplah berdoa kepada Allah SWT karena sesungguhnya sehat dan sakit itu kuasa Allah," kata dia.

Sutopo menyebut, dokter, perawat, dan orang lain adalah perantara saja sesuai keahlian yang dimilikinya.

Dia menyarankan Ani perlu memperbaiki kualitas hidup, pola makan, serta menghindari makanan yang disukai kanker.

 

2 dari 2 halaman

Pantangan dan Keluarga

" Hindari gula kalau perlu tidak usah konsumsi lagi. Makan-makanan yang dibakar, berpengawet dan kimiawi dihindari. Perbanyak buah dan sayur," ujar dia.

Sutopo juga meminta Ibu Ani tetap berpikir positif. Sebab, pikiran sangat mempengaruhi hati, sikap, batiniah dan kesehatan tubuh kita.

" Ibu Ani sakit kanker darah tanda Allah sayang sama Ibu. Allah sedang menguji kesabaran, kekuatan dan taqwa kita agar kita senantiasa berdoa, meminta belas kasihan dan mengangkat sakit kita tanpa meninggalkan sakit yang lain," ucap dia.

" Semoga ibu cepat sembuh dan sehat. Rakyat Indonesia mendoakan Ibu dan membutuhkan Ibu. Buat Pak SBY dan keluarga agar tetap sabar merawat Ibu Ani. Keluarga adalah sumber penyemangat utama bagi para penyintas kanker," kata dia. (ism)

Beri Komentar