Keluarga Hanya Bisa Menangis Melihat Ibunda Nazak Melalui Video Call. (Foto: Video Facebook Aman Shah II)
Dream - Setiap anak pasti ingin selalu berada di samping ibunya. Bahkan jika perlu hingga di momen terakhir sang ibu.
Begitulah yang baru-baru ini dialami sebuah keluarga yang hanya mampu melihat sang ibu tercinta sedang nazak melalui video call.
Dalam video itu tampak sebuah keluarga besar menangis sambil memohon maaf dari seorang ibu yang sedang sakaratul maut.
Keluarga tersebut terpaksa 'mengunjungi' sang ibunda melalui video call karena mereka tidak diizinkan masuk akibat diterapkannya protokol kesehatan rumah sakit.
Terdengar mereka semua sedang mendoakan ibunya agar diampuni oleh Allah SWT. Selain itu mereka mengajari wanita itu untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
" Mak buka mata mak, bangun mak, mengucap mak..," teriak anak-anak wanita itu sambil bercucuran air mata melalui video call.
Menurut informasi yang beredar, ibu tersebut adalah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Shah Alam, Selangor, Malaysia.
Walaupun ibu tersebut tampak sudah tidak kuat, tetapi anak-anaknya masih berusaha memberi kata-kata semangat agar wanita yang sangat mereka cintai itu tetap sadarkan diri.
Tetapi Allah SWT lebih menyayanginya. Wanita tersebut akhirnya pergi buat selama-lamanya dan jenazahnya juga sudah dikuburkan dengan selamat.
Salah satu anggota keluarga yang dipercayai merupakan menantu almarhumah telah membagikan kisah menyayat hati itu di akun Facebook miliknya.
" Hari ini 24 Mei pukul 4.45 pagi tadi, ibu mertua kesayangan saya telah kembali ke rahmatullah. Meninggal dunia di Hospital Shah Alam.
" Arwah meninggal sebab Covid-19. Hanya tiga minggu dalam ICU (unit perawatan intensif) sebab sesak nafas hingga memerlukan bantuan oksigen," tulisnya.
Menurutnya, almarhumah ibu mertua tertular dari kakak iparnya yang terinfeksi Covid-19 dari teman sekantornya.
" Kakak ipar bertemu ibu mertua lalu mencium tangan. Mereka juga mengobrol dalam jarak dekat seperti anak dengan ibu pada umumnya," tambahnya.
Ketika kakak iparnya menjalani swab test, ternyata dinyatakan positif. Begitu pula dengan ibu mertuanya saat dibawa periksa ke dokter.
" Almarhumah ibu mertua hanya bisa bertahan tiga minggu saja setelah itu meninggal dunia. Jadi hati-hati kawan-kawan semua, ya," pungkasnya.
Dia juga menjelaskan bahwa dokter akan melakukan video call ke anggota keluarga ketika kadar oksigen pasien Covid-19 sudah terlalu rendah.
Video call dilakukan karena anggota keluarga tidak boleh mengunjungi pasien di rumah sakit. Jadi, video call adalah satu-satunya cara untuk mengucapkan perpisahan bagi pasien Covid-19 yang kritis.
Sumber: OhBulan
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari