Rina Nose
Dream - Unggahan Rina Nose di sosial media instagram menyedot perhatian netizen. Ia mengunggah kutipan dari komedian almarhum Wahyu Sardono alias Dono Warkop yang diambilnya dari @historiadotid.
Kutipan yang bersumber dari 'Komedian itu Dewa Kecerdasan' tertanggal 4 April 1994 itu menunjukkan sindiran tentang yang terjadi masyarakat bahwa seseorang berhak bersuara tergantung dengan status sosial.
“ Status sosial tampaknya menjadi penting dalam kehidupan kita. Siapa yang bicara dan bukan apa yang dibicarakan, masih menjadi gaya hidup kita,” demikian pernyataan Dono.
Dalam keterangan postingan itu, Rina kemudian menuliskan sejatinya seniman atau artis adalah pelaku seni yang tak terlepas dari lingkungan sosial. Karena seni merupakan refleksi kehidupan.
Seniman berekspresi melalui musik/nyanyian, sastra/puisi, tarian, sulap, lukisan, pementasan drama, monolog, pantomin, komedi, film, dan masih banyak aktivitas kreatif lainnya.
“ Dan berbagai karya seni pun selalu mengangkat tema-tema kehidupan. Misalnya tentang kebahagiaan, kekecewaan, keresahan, percintaan, permusuhan, pekerjaan, politik, budaya, bahkan hal-hal yang abstrak sekalipun,” lanjutnya.
View this post on Instagram
Kata Rina, jika seniman diprotes ketika berbicara tentang sebuah peristiwa—karena dianggap tidak relevan—, sebaiknya membaca kembali paragraf pertama dan kedua.
Dream - Beberapa waktu lalu, jagat Twitter diramaikan dengan tulisan berjudul Kisah Sertu Jumadi karya Dono Warkop yang dimuat di majalah Forum tahun 1993.
Tulisan ini di viralkan pertama kali oleh salah satu akun netizen bernama Haji Umar Syadat @UmarAlChelsea75 yang mengunggah foto karya tulisan sang komedian legendaris.
Cerita Kisah Sertu Jumadi itu berisi kritikan halus terhadap kerasnya kehidupan kala itu. Selain itu Dono juga mengkritisi banyak hal lainnya, salah satunya institusi kepolisian di era Orde Baru yang mulai kehilangan wibawanya di mata masyarakat.
Kisah Sertu Jumadi diawali tentang seorang polisi yang dulu tinggal di asrama polisi yang reot, kumuh, berdesak-desak, bising, dan berbau pesing. Kemudian, suatu saat Sertu Jumadi harus keluar dari asrama karena tempatnya digusur oleh pusat pertokoan yang canggih.
Kisah Sertu Jumadi pada awal tulisan itu memperlihatkan kesederhanaan. Ia hidup bersama seorang istri dan dua anak. Namun tetiba berubah drastis.
“ Entah mengapa, akhir-akhir ini Pak Jumadi ikut arus ‘berperut gendut’. Baju jatah dari kantor menjadi ketat menempel di badan, sehingga jalannya pun tampak lebih susah dari biasanya. Barangkali, ia ingin memenuhi standar stereotip polisi zaman sekarang,” tulis Dono dalam majalah.
Dono yang memiliki nama asli Wahyu Sardono juga menyoroti soal polisi yang memiliki kendaraan yang sebenarnya tak mampu dibeli dengan hitungan gaji seorang polisi.
Dono juga mengomentari soal gagalnya polisi memberikan rasa aman bagi masyarakat dari tindak kejahatan. Dalam tulisannya, ia menggambarkan seorang polisi yang diam saja melihat seorang perempuan ditodong bandit.
“ Saat polisi itu turun di sebuah halte, hampir seluruh penumpang berkomentar: ‘polisi kok takut!’; ‘polisinya pasti sekongkol dengan penjahat itu!’ ; ‘suruh masuk Bhayangkari saja! Jangan ikut Bhayangkara!’; dan ‘iya, ganti saja namanya menjadi Deborah atau Yayuk!’” tulis Dono dalam artikel tersebut.
Almarhum Dono bersama grup Warkop DKI memang dikenal sebagai group komedian yang humornya sering menyerempet ke ranah politik dan isu-isu sosial.
Selain sebagai komedian, ia juga merupakan mahasiswa jurusan Sosiologi Universitas Indonesia dan kemudian menjadi dosen di sana.
Perjalanan kariernya begitu panjang meninggalkan banyak hal untuk dipelajari generasi sekarang. Sang pelawak legendaris tersebut meninggal dunia pada 30 Desember 2001.
Dono meninggal di Rumah Sakit Santo Carolus, Jakarta Pusat. Ia sempat dirawat karena penyakit kanker paru-paru.
Advertisement
Sikap Ari Lasso ke Sang Pacar Dinilai Kasar Sampai Banjir Kritikan
4 Koleksi Jam Tangan Erick Thohir, Ada yang Harganya di Bawah Rp10 Juta
7 Artis Indonesia yang Dilamar di Luar Negeri, Terbaru Syifa Hadju di Swiss
Rahasia Diet ala Lisa Blackpink, Tubuh Ramping Tetap Energik
Begini Cara Cuci 3.742 Tempat Makan untuk MBG Untuk Pastikan Tak Ada Bakteri Beracun
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Punya Brand Sendiri, Ini Alasan Luna Maya dan Tasya Farasya Mau Jadi Muse Skincare Lokal
Cerita Penjaga Cilik: Pesta Klub Dongeng 2025 Hadirkan Ruang Aman dan Ceria untuk Anak Indonesia
Sikap Ari Lasso ke Sang Pacar Dinilai Kasar Sampai Banjir Kritikan
4 Koleksi Jam Tangan Erick Thohir, Ada yang Harganya di Bawah Rp10 Juta
7 Artis Indonesia yang Dilamar di Luar Negeri, Terbaru Syifa Hadju di Swiss