Geger Pria Gangguan Jiwa Mengamuk di Masjid dan Serang Polisi

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Senin, 30 Desember 2019 08:43
Geger Pria Gangguan Jiwa Mengamuk di Masjid dan Serang Polisi
Mulanya pria itu mengenakan pakaian, tapi tiba-tiba dia menanggalkan semua bajunya

Dream - Seorang pria membuat geger jemaah masjid di Kuantan, Malaysia. Dia mengamuk tanpa sebab.

Pria tersebut ternyata mengidap gangguan jiwa. Tanpa menggunakan pakaian, dia menantang setiap orang yang dilihatnya. 

Yang lebih mengerikan, pria itu membawa parang. Dia pun tanpa ragu mengayunkan parang kepada orang-orang yang ditemuinya. 

Dilaporkan worldofbuzz.com, pria tersebut sempat berusaha menyerang polisi yang berusaha menenangkannya. Polisi tersebut terlihat menjaga jarak agar terhindar dari sabetan parang.

Amukan pria itu semakin menjadi. Dia bahkan merusak kursi yang ada di sekitar masjid dengan parangnya.

Berdasarkan keterangan, mulanya pria pengidap gangguan jiwa itu mengenakan pakaian. Tapi, tiba-tiba dia menanggalkan baju yang dipakainya.

Sempat terjadi kejar-kejaran dalam proses penangkapan. Pria itu sempat melarikan diri dan melemparkan parangnya ke sungai.

Tak lama, polisi akhirnya menangkap pria itu. Akibat peristiwa tersebut, salah seorang polisi mengalami luka ringan di tangan terkena sabetan parang.

(Sumber: worldofbuzz.com)

1 dari 4 halaman

HP Disita Guru, Siswa SMP Bawa Parang ke Sekolah Minta Dikembalikan

Dream - Seorang remaja lelaki membawa celurit ke sekolah. Aksi nekat itu dilakukannya untuk meminta ponsel miliknya yang tengah disita dikembalikan.

Video ini menjadi sorotan warganet usai diunggah di Twitter @jogjaupdate. Dilaporkan Pidjar.com, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 5 September 2019 di SMP Negeri 5 Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta.

Remaja yang membawa celurit tersebut berinisial G, siswa kelas 8 SMP Negeri 5 Ngawen.

Ponsel milik G disita guru agama lantaran ketahuan bermain gim saat jam pelajaran. Aturan sekolah memang tidak mengizinkan siswa bermain ponsel ketika jam belajar mengajar.

" Rasanya marah pas hp saya diambil," kata G, Rabu, 11 September 2019.

 

2 dari 4 halaman

Emosi Meluap

Usai insiden itu, G melanjutkan pelajaran hingga selesai. Sore harinya, dia menghubungi guru agama yang menyita ponselnya, Nazid.

Dalam pesan singkat itu, G bertanya kapan Ponselnya dapat diambil. Tapi, seiring percakapan yang muncul, remaja berperawakan tinggi itu marah.

Dia menulis nada ancaman akan mengobrak abrik sekolah, andai Ponsel miliknya tak juga dikembalikan.

Keesokan harinya, ketika setengah pelajaran berlangsung, emosi G memuncak. Dia membawa celurit di rumah dan kembali ke sekolah.

" Saya emosi ingin mengambil handphone saya. Saya membawa sabit ingin mengambil handphone saya," kata dia.

 

3 dari 4 halaman

Tetap Siswa Sekolah

Takut terjadi apa-apa, seperti yang terlihat di video, si guru melempar ponsel milik G. Setelah ponsel miliknya dikembalikan G pulang.

Wali kelas G, Estuarso mengatakan, kejadian ini murni karena G ingin ponselnya kembali. Tetapi, dia tak mengetahui prosedur yang benar untuk mengembalikan ponsel.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 5 Ngawen, Sriyana mengatakan, meski sempat ada insiden ini, sampai saat ini G masih berstatus sebagai siswanya.

Pihak sekolah juga tidak akan mengeluarkan G dan selalu memberi kesempatan untuk melanjutkan sekolah.

“ Dia tetap anak didik kami dan akan kami bimbing siswa didik kami,” ucap Sriyana.

(Sah, Sumber: Pidjar.com)

4 dari 4 halaman

Ini Videonya

Beri Komentar