Gus Samsudin (Foto: Instagram @gus_samsudin_jadab)
Dream - Gus Samsudin Jadab, namanya sedang hangat diperbincangkan publik usai Padepokan Nur Dzat Sejati miliknya ditutup sementara atas desakan warga.
Padepokan yang berlokasi di Rejowinangun, Kademangan, Blitar, Jawa Timur, itu ditutup karena Gus Samsudin dinilai melakukan penipuan melalui metode pengobatan spiritualnya.
Hingga akhirnya terjadi penggerudukan oleh warga dan mendapat kesepakatan untuk ditutup sementara pada Minggu 29 Juli 2022, setelah mediasi yang dilakukan oleh Polsek Ledoyo.
Namun, siapakah Gus Samsudin? Banyak orang yang belum tahu ternyata dulunya dia adalah tukang rongsok, yang kemudian viral atas aksi-aksinya di YouTube hingga membangun padepokan mewah.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini profil Gus Samsudin Jadab.
Gus Samsudin adalah pria kelahiran 1989 dari Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, yang telah dikaruniai satu anak dari pernikahannya dengan Yuni Lida.
![]()
Gus Samsudin dikenal sebagai guru agama sekaligus praktisi ilmu spiritual atau kebatinan. Dia pernah menimba ilmu agama di Pondok Condro Mowo di Giri Mulyo, Jogo Rogo, Kota Ngawi.
Pria ini banyak mendapatkan ilmu kala menempuh pendidikan di pondok pesantren, salah satunya ilmu ikhlas merawat sesama, yaitu merawat orang yang berkebutuhan khusus atau gangguan jiwa.
Sebelum setenar sekarang, Gus Samsudin pernah mencari nafkah dengan menjadi tukang rongsok.
Di masa inilah sang Gus mendapat permintaan dari banyak orang untuk didoakan. Dia sendiri mengaku, awalnya tidak ada niatan untuk membuat channel YouTube.
“ Karena memang kita sama sekali enggak niat gitu loh bikin YouTube. Karena ceritanya tuh begini, dulu saya kan kerja pernah jadi pemulung rongsok itu ada orang-orang yang minta untuk didoakan gitu, nah setelah itu ada yang tahu (Gus Samsudin mengatakan beberapa channel) yang sering ngrekam kaya gitu,” kata Gus Samsudin dikutip dari TikTok @hansraif73.
Lambat laun, pria ini mempunyai banyak pengikut dan mendirikan Padepokan Nur Dzat Sejati. Di mana ia melayani pengobatan alternatif untuk menyembuhkan orang-orang yang sakit.
Kemudian dia membuat channel YouTube yang ia kelola yakni Padepokan Nur Dzat Sejati. Ia kerap mengunggah video tentang ilmu supranatural yang ia kuasai. Salah satu yang disebut sebagai ilmu pamungkasnya adalah ilmu Kulhugeni.
Ilmu Kulhugeni adalah kemampuan spiritual Gus Samsudin yang dinilai berada di luar nalar manusia. Salah satunya menyembuhkan orang sakit, hingga mengusir hantu.
Adapula konten pertemuan dengan makhluk halus hingga menantang dengan ilmu yang dimilikinya. Kontennya bahkan sampai ditonton jutaan orang. Hingga saat ini channel Padepokan Nur Dzat Sejati mempunyai 1,6 juta subscriber.
Gus Samsudin kerap muncul dengan sorban beserta jenggot panjang yang menjadi penampilannya ikoniknya. Hingga eksistensinya memuncak karena terlibat keseteruan dengan Pesulap Merah. Keduanya berseteru baik di media sosial maupun pertemuan langsung.

Pria bernama asli Marchel Radhival ini mengatakan dirinya tahu segala rahasia tentang santet. Dia kerap membongkarnya dalam video di kanal YouTube Marcel Radhival, salah satunya trik Gus Samsudin yang diklaim sebagai dukun berkedok agama.
Karena pernyataan Marchel inilah yang membuat banyak warga mendesak penutupan padepokan milik Gus Samsudin yang dapat merugikan banyak masyarakat.
Advertisement
Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana



Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya

29 Pekerja Migran Indonesia Selamat dari Kebakaran Maut Hong Kong, Tiga Masih Dicari

Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat