Gambar Ilustrasi/shutterstock.com
Dream - Pemerintah Thailand memberikan imbauan kepada penduduknya di beberapa provinsi untuk menghindari aktivitas di luar rumah sebab cuaca panas yang ekstrim.
Dikutip dari Bangkok Post, Wakil Dirjen Departemen Meteorologi Thailand, Thanasit, mengatakan, musim panas di Thailand seharusnya segera berakhir. Awal musim hujan pun diprediksi akan terjadi di pertengahan bulan Mei.
Sementara puncak musim panas telah terjadi pada 15 April 2023 ketika suhu mencapai rekor 44,60 Celcius di provinsi Tak.
Namun, berdasarkan perkiraan Departemen Meteorologi pada Sabtu 22 April 2023, indeks panas bisa mencapai 540 Celcius atau lebih di Distrik Bang Na di Bangkok, Distrik Sattahip di Chon Buri, dan provinsi resor pulau Phuket.
Ia mengatakan, indeks panas di Bang Na, Sattahip, dan Phuket biasanya akan lebih tinggi dibandingkan daerah lain di musim panas. Hal ini karena letaknya yang dekat laut dan memiliki tingkat kelembapan yang lebih tinggi.
Misalnya, Bang Na yang hanya berjarak 20 kilometer dari laut dengan kelembaban tinggi yang tertiup angin ke darat. Ditambah suhu udara yang tinggi, indeks panas daerah tersebut biasanya akan lebih tinggi dari daerah yang lainnya.
Adapun indes panas merupakan suhu yang dirasakan tubuh manusia ketika kelembapan relatif digabungkan dengan suhu udara. Jika suhu udara lebih tinggi dari 40°C, indeks panasnya bisa mencapai 45°C atau lebih.
Thanasit menyampaikan, pada kondisi tersebut dapat menyebabkan orang menjadi pingsan bahkan terkena heat stroke.
" Ini panas, lebih panas. Itulah mengapa saya menggunakan kipas angin," kata Rungtip Sangvittayothai, warga Thailand berusia 63 tahun yang memegang kipas elektrik, dikutip Times of India.
" Kadang, saya berlindung di gerai 7-Eleven untuk menghindari panas," kata salah seorang warga Bangkok.
Mengutip The Japan Times, Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand mengatakan bahwa suhu akan melebihi 400 Celcius di setidaknya 28 provinsi pada hari Sabtu.
Juru Bicara Pemerintah Anucha Burapachaisri mengatakan bahwa imbas dari panas yang yang ekstrem ini telah memecahkan rekor konsumsi listrik. Yaitu lebih dari 39 ribu megawatt listrik digunakan di Thailand pada April, yang mengalahkan rekor tahun lalu, yakni 32 ribu megawatt.
Sementara itu, Di Bangladesh dan sebagian India, panas ekstrem menyebabkan lonjakan permintaan listrik, menyebabkan pemadaman listrik dan kekurangan bagi jutaan orang.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?