Ramai Istilah MK 'Mahkamah Keluarga', Berikut Tanggapan Anwar Usman

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 23 Oktober 2023 19:36
Ramai Istilah MK 'Mahkamah Keluarga', Berikut Tanggapan Anwar Usman
38 tahun berkarier sebagai hakim, Anwar Usman tegaskan memegang teguh amanah dan konstitusi

1 dari 11 halaman

Ramai Istilah MK ‘Mahkamah Keluarga’, Berikut Tanggapan Anwar Usman

Ramai Istilah MK ‘Mahkamah Keluarga’, Berikut Tanggapan Anwar Usman © Ketua MK Anwar Usman 2023 maverick

2 dari 11 halaman

Dream - Belakangan muncul istilah di masyarakat yang bernada sindiran kepada Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi Mahkamah Keluarga.

Singkatan itu muncul setelah MK membacakan putusan soal batas usia calon presiden dan calon wakil presiden.

Dalam putusan itu, MK menyatakan seseorang batas minimal usia capres-cawapres adalah 40 tahun dan atau yang sudah pernah menduduki jabatan yang diperoleh melalui pemilihan umum.

Putusan ini memuat putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, bisa maju dalam kontestasi Pilpres 2024. Sebab, meski usianya belum 40 tahun dia kini menjabat sebagai walikota Solo, yang dipilih lewat pemilihan umum.

3 dari 11 halaman

Itu Artinya, Gibran bisa maju di Pilpres 2024. Dia sekarang memang sudah dideklarasikan sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Putusan ini membuat keta MK, Anwar Usman, menjadi sorotan. Sebab dia adik ipar Jokowi, sekaligus paman Gibran.

Karena itulah kini muncul istilah Mahkamah Keluarga untuk mencibir MK yang sudah membuat keputusan yang dinilai memuluskan jalan Gibran.

Namun Anwar Usman membantah terlibat konflik kepentingan dalam putusan MK itu.

4 dari 11 halaman

Anwar Usman Buka Suara

Anwar Usman Buka Suara © Ketua MK, Anwar Usman Merdeka.com

Anwar menegaskan, selama 38 tahun berkarier sebagai hakim, ia selalu memegang teguh amanah dalam konstitusi, Undang-Undang Dasar (UUD), dan Al-Qur’an dalam mengambil keputusan.

5 dari 11 halaman

“Saya memegang teguh sumpah saya selaku hakim, memegang teguh amanah dalam konstitusi UUD, amanah dalam agama saya yang ada dalam Alquran,”

6 dari 11 halaman

Singgung Kisah Nabi

Tak hanya itu, Anwar bahkan menyinggung kisah Nabi Muhammad soal adanya kepentingan dalam mengambil keputusan.

Ia bercerita saat ada utusan bangsawan Quraisy yang datang ke Nabi untuk meminta perlakuan khusus.

7 dari 11 halaman

© Hakim ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman membacakan hasil putusan sidang penetapan batas usia Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (16/10/2023). Mahkamah Konstitusi (MK) menolak

Oleh karena itu, Anwar menjelaskan bahwa semua putusan yang diambil harus berdasarkan irah-irah tau rumusan yang ada di Mahkamah Konstitusi.

8 dari 11 halaman

“Sesuai dengan irah-irah dalam sebuah putusan, sama dengan putusan di Mahkamah Agung (MA), saya hakim konstitusi yang berasal dari MA, irah-irah putusannya sama dengan di sini (Mahkamah Konstitusi) 'Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa',”&nbs

ujarnya.

9 dari 11 halaman

“Jadi putusan itu selain bertanggung jawab kepada bangsa, negara, masyarakat, tetapi yang paling utama adalah bertanggungjawab kepada Allah SWT, Dalam sebuah perkara apa pun itu yang saya lakukan sampai hari ini,"

“Jadi putusan itu selain bertanggung jawab kepada bangsa, negara, masyarakat, tetapi yang paling utama adalah bertanggungjawab kepada Allah SWT, Dalam sebuah perkara apa pun itu yang saya lakukan sampai hari ini, © Dream

tambah dia.

10 dari 11 halaman

© Kekayaan Ketua MK Anwar Usman yang Jadi Sorotan Usia Putuskan Usia Capres Cawapres 2023 maverick

Anwar juga mempertanyakan tuduhan konflik kepentingan yang dialamatkan kepadanya.

Ia juga meminta media untuk membaca putusan MA yang dapat memberikan jawaban atas kecurigaan tersebut.

11 dari 11 halaman

"Rekan-rekan dipersilakan untuk membaca, mengkaji putusan Mahkamah Agung nomor 004/PUU-I/2023, mulai dari situ kawan-kawan sekalian bisa mencermati apa sih makna konflik kepentingan atau conflict of interest berkaitan dengan kewenangan MK,"

ucapnya.

Beri Komentar