Ridwan Kamil (Foto: Instagram @ridwankamil)
Dream - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pantas menyandang status sebagai kepala daerah terpopule di sosial media. Tak hanya rutin mengunggah konten, kepala daerah yang tenar disapa Kang Emil itu juga pintar memancing interaksi dengan followernya.
Salah satunya adakah konten Ridwan Kamil yang memperlihatkan foto jadul semasa SMP bersama sejumlah teman-temannya. Meski parasnya tak berubah banyak, masih ada netizen yang mengaku pangling dengan wajah pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Dalam foto tersebut, Kang Emil terlihat mengenakan kaus berwarna merah dan bersender di belakang mobil Kijang. Poseya masih terlihat kaku dengan tampang terlihat lebih tua dibandingkan anak-anak SMP zaman sekarang.
" Zaman SMP. Zaman wajib hapal semua nama menteri kabinet, buku Lupus dan sinetron Return To Eden. Rambut mah udah gomplok dari dulunya. Tampangnya tuir-tuir mirip kepsek jika dibandingkan anak SMP zaman sekarang," cuit Kang Emil, Rabu 2 Desember 2020.
Baru beberapa jam diunggah, foto tersebut telah dilihat sebanyak 165.929 kali dan mendapatkan komentar sebanyak 4.301.
Dalam kolom komentar, tidak sedikit warganet yang tidak mengenali wajah mantan wali kota Bandung itu.
Ada pula warganet yang usil menanyakan apakah saat SMP Kang Emil sudah punya gebetan atau belum. " Sudah pacaran belum pak zaman SMP?" tanya pemilik akun @beti_safitri.
Suami dari Atalia Praratya itu pun mengaku sudah pernah nembak cewek tapi ditolak. " Kelas 2 nembak gebetan dan ditolak dengan suksesnya," sahutnya.
Sementara akun @kinghafizm menulis, " Enggak nyangka ya sekarang jadi gubernur Jawa Barat."
View this post on Instagram
Dream - Vivi Zubedi Foundation kembali meluncurkan gerakan sosial, kali ini lewat gerakan #1000MaskeruntukJabar. Gerakan ini membagikan 1000 masker berstandar SNI dengan motif batik Sunda kepada masyarakat Jawa Barat.
Pandemi yang belum juga usai mengetuk hati Vivi Mar’i Zubedi untuk bertindak nyata menebar 1000 masker berstandar SNI bermotif batik Sunda kepada masyarakat Jawa Barat.
Founder VZF ini menggandeng Ketua Umum Dekranasda Jawa Barat, Atalia Ridwan Kamil, bersama Dompet Dhuafa. Penyerahan secara simbolis dilaksanakan di Gedung Dekranasda, Bandung, 30 November 2020.
Jawa Barat menjadi perhatian khusus keprihatinan Vivi Zubedi karena orang yang pertama kali terpapar Covid-19 adalah warga Depok, Jawa Barat.
Jabar juga menduduki peringkat ke-3 angka Covid-19 tertinggi se-Indonesia berdasarkan data Covid19.go.id pada 26 November 2020. Karena itu, pergerakan VZF pun dipusatkan kembali ke ‘titik awal’.
Sejalan dengan idealisme dalam pemberdayaan kain dan kerajinan lokal, Vivi menggunakan kain bermotif batik Sunda sebagai bahan 1000 masker. Bahan ini sebelumnya pernah muncul pada koleksi The Art of Layering Sundanese Batik dalam gelaran Indonesia Sharia Economic Forum 2020, 28-31 Oktober kemarin.
Vivi yang mengadopsi nilai-nilai sustainability dalam karya-karyanya, memanfaatkan kain sisa koleksi ISEF 2020 guna memperpanjang daur guna benda. Apalagi industri fashion diketahui menduduki peringkat ke-2 industri penghasil limbah bumi terbesar sejumlah 92 juta ton setiap tahun.
“ Kami memilih masker kain selain karena manfaatnya bisa bertahan lama, juga karena memperhatikan sustainability lingkungan. Prosedur medis mengharuskan semua serba steril, sehingga untuk APD, sarung tangan, dan masker harus sekali pakai. Tapi untuk kita yang alhamdulillah masih dikaruniai kesehatan, ayo pakai masker reusable untuk mengurangi timbunan sampah baru.” jelas Vivi Zubedi.
Masker kain dapat mengurangi dampak lingkungan dari melonjaknya angka limbah medis akibat pandemi. Kementerian Lingkungan Hidup mencatat terdapat 1.100 ton limbah medis dalam periode awal penanganan COVID-19 selama Maret-Juni 2020.
Data Indonesian Environmental Scientist Association (IESA) menunjukkan, angka tersebut meningkat 46% dibanding masa sebelum pandemi. Tak hanya itu, volume sampah rumah tangga juga meroket pesat terutama sampah pengiriman makanan (plastik, styrofoam), alat makan sekali pakai, hingga tusuk gigi.
Vivi berharap, gerakan 1000 masker ini dapat bermanfaat untuk masyarakat luas. Founder VZF ini juga berpesan agar masyarakat tetap jaga protokol kesehatan 3M yakni mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer atau alkohol minimal 70%, menjaga jarak minimal 1 meter satu sama lain, dan memakai masker berstandar SNI.
" Pandemi ini belum berakhir meskipun kita sudah bosan dan lelah dengan semua ini. Kalau semuanya kompak dalam kesadaran ini, Insya Allah Indonesia bisa keluar sebagai pemenang melawan pandemi,” tutup Vivi.
Advertisement
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Video Sri Mulyani Menangis di Pundak Suami Saat Pegawai Kemenkeu Nyanyikan `Bahasa Kalbu`
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Video Sri Mulyani Menangis di Pundak Suami Saat Pegawai Kemenkeu Nyanyikan `Bahasa Kalbu`
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan