Tim Pegasus Polsek Medan Timur Akhirnya Berhasil Meringkus Komplotan Begal Sadis Dengan Cara Menyamar Menjadi Emak-emak. (Liputan6.com/ Reza Perdana)
Dream - Berbagai cara dilakukan oleh polisi untuk menangkap penjahat. Salah satunya dengan menyamar seperti yang dilakukan Tim Pegasus Polsek Medan Timur, Sumatera Utara. Mereka menyaru sebagai emak-emak untuk meringkus tiga begal sadis.
" Berkat kerja sama yang baik, akhirnya kami berhasil meringkus para pelaku. Kita menyamar jadi emak-emak," kata Kapolsek Medan Timur, Kompol M Arifin, Rabu, 17 Juli 2019.
Tiga begal yang dibekuk itu adalah Gopal (24), Popoy (17), dan Yoyo (21). Mereka dibekuk setelah merampok rumah Indah Kristriani Siringo Ringo di Jalan Perkebunan, Pulau Brayan, Medan Perjuangan.
Polisi yang mendapat laporan menggerakkan Tim Pegasus Polsek Medan Timur. Tak butuh lama, tim ini membekuk Gopal. Tim Pegasus menangkap ketua gerombolan ini di Gang Seroja, Kecamatan Medan Deli, Senin 15 Juli 2019.
Setelah mengiterogasi Gopal, polisi mempelajari pergerakan komplotan ini. " Kita mendapat ide untuk melakukan penyamaran. Personel kami mengenakan daster dan jilbab, layaknya emak-emak," ucap Arifin.
Hasil dari penyamaran itu membuahkan hasil. Tim Pegasus menangkap dua anggota lain komplotan ini.
Kapolrestabes Medan, Koisaris Besar Dadang Hartanto, menyebut, komplotan begal tersebut cukup sadis dan licin dalam melakukan aksinya. Mereka bahkan tidak segan-segan melukai korbannya.
" Setelah melakukan aksinya, mereka sering berpindah tempat dan kembali mencari korban lain. Target mereka wanita dan anak muda," ucap dia.
Berdasarkan catatan kepolisian, dalam sepekan komplotan begal tersebut sudah melakukan aksi pembegalan sebanyak lima kali.
Lokasi pembegalan mereka lalukan di berbagai wilayah di Kota Medan. Masyarakat diimbau untuk hati-hati saat berkendara sendirian di lokasi sepi.
Sumber: Liputan6.com/Reza Perdana
Dream - Berbagai cara dilakukan oleh polisi untuk memberantas praktik prostitusi. Untuk mendapatkan barang bukti, para Polisi Wanita alias Polwan bahkan sampai harus menyamar menjadi Pekerja Seks Komersial atau PSK.
Seperti yang dilakukan oleh anggotab Polsek Wedarijaksa, Bripda Mira Indah Cahyani. Dia harus menyamar menjadi PSK untuk membongkar praktik prostitusi di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Pati, Jawa Tengah, awal September lalu.
Dan dengarlah pengalaman ini. Saat menyamar menjadi PSK itu, Mira sempat ditawari uang Rp350 ribu oleh lelaki hidung belang, untuk sekali kencan. Tapi Mira menolak tawaran itu dengan mengajukan sebuah alasan.
Mira mengaku sempat berpikir soal busananya sebelum menyamar. Dia memang harus mengenakan rok mini dalam penyamaran itu. “ Saya sempat mikir, dosa enggak ya pakai celana pendek begini. Tapi saya kuatkan hati demi tugas,” ucap Mira.
Setelah aksi penyamaran selesai, esok harinya jajaran Polsek Wedarijaksa melakukan penggrebekan. Mucikari berhasil dibekuk dan sejumlah barang bukti disita.
Kapolsek Wedarijaksa, AKP Rochana Sulistyaningrum, yang ikut menyamar menjadi PSK, mengatakan, aksi tersebut untuk memenuhi harapan masyarakat agar tidak ada lagi aktivitas protitusi di Desa Sukoharjo.
" Kami terpaksa menyamar untuk membuktikan kebenaran informasi yang kami terima dari masyarakat. Butuh alat bukti yang cukup untuk meringkus mucikari dan menetapkannya sebagai tersangka,” ujar Sulis.
Bagaimana kisah penyamaran dua polwan tersebut? Simak kisah selengkapnya di tautan ini
Dream - Video perampok mengelabui CCTV menggegerkan pengguna media sosial di China. Penyebanya, si perampok bertingkah kocak dengan menyamar jadi hantu.
Dalam video hasil rekaman CCTV itu, sosok putih terlihat mengendap-endap, kemudian berjalan melewati kamera di sebuah rumah. Banyak yang menduga, perampok itu berusaha menakut-nakuti atau mengelabui petugas keamanan gedung.
Rekaman perampok berkedok jadi hantu itu menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial Cina. Aksi perampokan aneh itu dilaporkan terjadi di sebuah rumah di Jinjiang, Provinsi Fujian.
Tetapi, rekaman lengkap video itu memperlihatkan kebodohan sang perampok.
Sebelum beraksi, perampok itu mengintip dari balik tikungan setelah menaiki tangga dengan wajah yang terlihat jelas
Kira-kira 20 menit kemudian, pria itu kembali. Kali ini dia berpakaian seperti hantu saat berjalan perlahan-lahan melewati kamera.
Tentu saja, aksi konyol perampok itu memudahkan polisi untuk menemukan dan menangkapnya. Saat ditanya polisi dari mana mendapatkan kain penutup warna putih, perampok itu mengaku memotong tirai di lantai satu rumah tersebut.
Namun, meski telah menutup seluruh tubuhnya dengan kain putih itu, dia tetap ketahuan. Kamera CCTV sudah merekam wajahnya lebih dulu sebelum dia beraksi.
Menurut polisi, perampok itu tidak mendapatkan apa-apa selama di rumah tersebut. Selama interogasi, dia mengaku melakukan beberapa kejahatan lainnya sehingga polisi menahannya.
(shanghaiist.com)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib